3 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Memulai Program KB
“Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai program keluarga berencana (KB). Misalnya, mengenal manfaat program KB hingga jenis alat kontrasepsi yang akan dipilih.”
Halodoc, Jakarta – Menjalankan program KB menjadi hal yang cukup penting untuk dilakukan. Ada banyak manfaat ketika pasangan suami istri menjalankan program ini. Mulai dari memastikan tumbuh kembang anak yang lebih optimal hingga kesehatan mental yang baik.
Bentuk nyata dari pelaksanaan program KB dengan menggunakan alat kontrasepsi. Nah, ada berbagai jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan oleh pasangan suami istri dalam mengupayakan program ini.
Pertanyaannya, apa saja yang perlu diketahui dan dipersiapkan sebelum memulai program KB?
Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Program KB
Keluarga berencana adalah salah satu program pemerintah Indonesia yang ada sejak tahun 1970. Program tersebut bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, hingga mengatur jarak kelahiran.
Ada beberapa cara untuk menjalankan program ini, seperti penggunaan alat kontrasepsi hingga mengatur jarak kelahiran. Nah, agar kamu lebih memahami mengenai program ini, berikut hal-hal yang perlu kamu persiapkan sebelum menjalani program KB, yaitu:
1. Mengetahui tujuan dari program KB bagi keluarga dan anak
Bukan hanya menekan jumlah penduduk atau angka kelahiran, nyatanya dengan menjalankan program KB, pasangan suami istri juga dapat merasakan manfaatnya, baik secara psikologis maupun fisik.
Dengan mengatur jarak kelahiran, tentunya ibu akan merasa lebih nyaman dan sejahtera dalam mengasuh anak. Saat kelahiran memiliki jarak yang sesuai, maka tumbuh kembang anak juga akan terjaga dengan baik.
Normalnya, jarak yang ideal untuk masing-masing kehamilan adalah 3-5 tahun. Jika anak belum berusia dua tahun dan sudah memiliki adik, tentunya pemberian ASI pada anak sebelumnya tidak akan optimal.
Selain itu, dengan jarak kelahiran yang baik, tentunya orang tua akan memiliki perencanaan masa depan yang lebih baik bagi seluruh anggota keluarga.
2. Rencanakan kehamilan dengan baik
Setelah menikah, tidak ada salahnya merencanakan jumlah anak yang kalian inginkan. Dengan mengetahui keinginan jumlah anak, tentunya kamu dan pasangan bisa merencanakan kehamilan dengan baik. Selain perencanaan kehamilan, kamu juga bisa menyiapkan perencanaan masa depan, seperti pendidikan untuk anak dan kebutuhan ekonomi.
Jangan lupa menyesuaikan kondisi kesehatan pasangan dan usia istri yang akan menjalankan proses kehamilan. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kehamilan yang sehat berada di usia 20-35 tahun. Pada usia ini, ibu dapat menghindari berbagai gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau kelahiran prematur.
Begitu juga dengan kehamilan di usia dini yang berbahaya bagi kesehatan wanita. Menjalani kehamilan di usia 16-20 tahun berisiko memicu perdarahan saat proses persalinan.
3. Kenali berbagai jenis alat kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi menjadi salah satu cara yang mewujudkan program KB. Tujuannya untuk menunda atau mencegah kehamilan. Nah, sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satu jenis alat kontrasepsi, pastikan kamu mengenalinya dengan baik.
- Kontrasepsi alami. Metode ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita. Selain memastikan secara fisik, kamu juga bisa menggunakan kalender kesuburan.
- Pil KB. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi. Jenis alat kontrasepsi digunakan oleh wanita dan banyak menjadi pilihan pasutri.
- Kondom. Alat kontrasepsi ini digunakan oleh pria. Kondom merupakan alat kontrasepsi yang mudah penggunaannya. Namun, perhatikan tanggal kedaluwarsa atau cara penggunaannya agar efektif.
- Suntik. KB suntik adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin untuk menghentikan ovulasi. Ada dua jenis KB suntik, yaitu berjangka tiga bulan dan satu bulan.
- Implan. Alat kontrasepsi ini memiliki ukuran seperti batang korek api. Alat ini diletakkan di bawah kulit pada bagian lengan atas. KB ini mengandung hormon progestin yang mampu mencegah kehamilan.
- Intrauterine device (IUD). Alat ini berbentuk huruf T yang akan terpasang pada rahim untuk menghalangi masuknya sperma guna mencegah pembuahan.
Itulah berbagai hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai program KB. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bersama pasangan sebelum kamu melalui program KB di rumah sakit.
Kamu bisa mencari lokasi rumah sakit terdekat dan tanya dokter menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!