3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Newborn Terkena COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Juli 2021
3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Newborn Terkena COVID-193 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Newborn Terkena COVID-19

“Infeksi virus corona menjadi penyebab utama terjadinya COVID-19. Hingga kini, virus yang pertama kali muncul pada 2019 ini masih menjadi pandemi. Siapa saja bisa terinfeksi dan mengembangkan penyakit, termasuk bayi baru lahir dan anak-anak.” 

Halodoc, Jakarta – COVID-19 diketahui bisa terjadi pada siapa saja, termasuk newborn alias bayi baru lahir. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, termasuk karena penularan dari orang sekitar dan kondisi tubuh bayi yang belum memiliki imunitas sempurna. Hal itu menyebabkan Si Kecil menjadi rentan terserang virus penyebab penyakit, termasuk virus corona

Newborn juga bisa tertular virus penyebab COVID-19 dalam proses persalinan, dari orang-orang sekitar atau kluster keluarga, hingga dari ibu pada saat pemberian ASI. Tidak berbeda jauh dari orang dewasa, infeksi virus corona pada bayi baru lahir juga bisa memicu gejala. Biasanya, gejala yang umum dialami bayi adalah demam, batuk, dan pilek. Lantas, apa saja hal yang harus dilakukan dan diperhatikan saat newborn menunjukkan gejala positif COVID-19? 

Baca juga: IDI Sarankan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-Anak

Bayi Positif COVID-19, Lakukan Hal Ini 

Bayi baru lahir bisa terinfeksi virus corona. Biasanya, penularan terjadi pada saat proses persalinan atau dari ibu menyusui yang sebelumnya sudah terinfeksi virus. Pada bayi, infeksi virus ini bisa menunjukkan gejala, atau bahkan tidak ada gejala sama sekali. Sayangnya, bayi belum bisa menyampaikan rasa sakit atau keluhan yang dialami. Sehingga orangtua harus lebih memperhatikan tanda-tanda yang dialami oleh Si Kecil. 

Saat newborn diketahui positif COVID-19, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh orangtua maupun orang di sekitar, yaitu: 

  1. Tetap Beri ASI 

Memang ada kemungkinan newborn tertular virus corona pada saat meminum ASI. Namun perlu digarisbawahi, air susu ibu tidak mengandung virus dan tidak bisa menjadi penyebab bayi terinfeksi. Penularan virus terjadi melalui droplet atau percikan air liur ibu yang keluar saat menyusui. Namun, bukan berarti ibu harus berhenti memberi ASI. 

Baca juga: Varian Delta COVID-19 Rentan Serang Anak, Ini Faktanya

Bagaimanapun, air susu ibu adalah hal yang penting dan dibutuhkan Si Kecil. Jika ibu terinfeksi virus corona, tetap beri ASI pada bayi. Ibu bisa menitipkan bayi pada anggota keluarga yang tidak terpapar dan berikan ASI perah untuk bayi. Jika tidak memungkinkan untuk menitipkan newborn, tetap beri ASI dan terapkan protokol kesehatan ketat, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui, kenakan masker dobel, jaga jarak, dan jangan berbicara pada saat memberi ASI. 

  1. Perhatikan Gejala 

Infeksi COVID-19 pada bayi bisa memicu sejumlah gejala. Namun, bayi mungkin belum bisa menyampaikannya dengan baik. Ayah dan ibu bisa memperhatikan perubahan pada Si Kecil, misalnya menunjukkan gejala batuk dan pilek, menjadi rewel, dan menolak diberi ASI atau makanan. Biasanya, infeksi virus pada bayi juga memicu gejala seperti demam, mual dan muntah, kulit kemerahan, serta diare. 

  1. Bawa ke Rumah Sakit 

Jika Si Kecil menunjukkan gejala yang parah, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit. Hal ini perlu segera dilakukan jika bayi mengalami kesulitan bernapas, rewel dan tidak mau tidur atau bahkan terlalu banyak tidur, tanda penurunan kesadaran, kejang, demam berkepanjangan, hingga napas cepat. Hal ini bisa menjadi tanda infeksi parah. 

Bisa Sembuh setelah Perawatan

Bayi yang menunjukkan gejala tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Biar lebih cepat, pakai aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang bisa segera dikunjungi. Dengan begitu, risiko terjadinya hal fatal pada bayi bisa dihindari. Download aplikasi Halodoc di sini

Baca juga: Kenali Gejala Long COVID-19 pada Anak

Kabar baiknya, COVID-19 pada bayi baru lahir bisa membaik setelah mendapat penanganan yang tepat. Jika bayi hanya menunjukkan gejala ringan, perawatan bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan cara memastikan Si Kecil mendapat asupan gizi yang baik sehingga mempercepat proses penyembuhan. Infeksi virus corona pada bayi biasanya akan hilang atau menjadi negatif dalam waktu 10 hingga 14 hari.

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. COVID-19 (coronavirus) in babies and children.
Healthline. Diakses pada 2021. What We Know Right Now About Coronavirus (COVID-19) in Babies and Children. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan