3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Air Raksa
“Air raksa adalah unsur kimia yang dapat menimbulkan bahaya saat berinteraksi dengan tubuh. Maka dari itu, kandungan ini perlu dihindari bagaimana pun caranya.”
Halodoc, Jakarta – Air raksa adalah unsur kimia yang disimbolkan dengan Hg dengan nomor atom 80. Unsur yang disebut barusan mengandung merkuri dan bisa membahayakan kesehatan, terutama jika terhirup, tertelan, atau bahkan terserap oleh kulit.
Merkuri adalah satu-satunya elemen logam yang berbentuk cair pada kondisi standar, untuk suhu dan tekanan. Unsur kimia ini umumnya digunakan di termometer dan barometer.
Fakta Terkait Air Raksa yang Perlu Diketahui
Ada beberapa fakta terkait air raksa, yaitu:
1. Asal Muasal Air Raksa
Simbol Hg berasal dari kata Yunani, hydrargyrum, yang artinya perak cair. Hal ini untuk menggambarkan permukaannya yang mengkilap. Elemen ini juga dikenal sebagai quicksilver karena tingkat mobilitasnya.
Air raksa merupakan unsur kimia yang terbentuk secara alami pada batuan di kerak bumi, termasuk dalam endapan batu bara. Ada beberapa bentuk dari merkuri, yaitu merkuri unsur (logam), senyawa merkuri anorganik, dan senyawa organik (metilmerkuri).
2. Dampak Air Raksa untuk Kesehatan
Air raksa adalah logam beracun yang berbahaya bagi semua organisme hidup meski terbentuk secara alami di lingkungan. Untuk jenis logam sangat berbahaya, beberapa tetes saja dapat menghasilkan asap yang mampu mencemari udara di dalam ruangan.
Selain itu, kontak kulit dengan unsur kimia ini dapat menyebabkan terserap ke aliran darah, sehingga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Ada beberapa gejala saat seseorang alami keracunan merkuri, yaitu:
- Gangguan gerakan yang terkoordinasi, seperti berjalan atau menulis.
- Gangguan bicara, pendengaran, hingga penglihatan tepi.
- Perubahan suasana hati.
- Kelemahan otot.
- Mati rasa dan perasaan kesemutan pada tangan, kaki, hingga sekitar mulut.
- Ruam kulit.
Metilmerkuri, salah satu yang berbentuk logam, dapat berada di tanah atau air. Kandungan ini dapat masuk dan terakumulasi dalam rantai makanan.
Contohnya, partikel ini bisa terkandung pada ikan kecil, lalu dimakan oleh ikan lebih besar. Sehingga, terjadi penumpukan pada ikan tersebut, dapat menimbulkan bahaya jika dimakan.
Unsur kimia berbentuk logam ini bisa ditemukan pada ikan air tawar dan air asin, atau bahkan mamalia laut.
3. Dampak Buruk Mengonsumsi Air dengan Kandungan Merkuri
Merkuri dapat bergabung dengan unsur lainnya, sehingga membentuk senyawa merkuri anorganik. Saat bercampur dalam air dan dikonsumsi, hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal dari paparan jangka pendek. Namun, risikonya akan lebih tinggi jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Di sisi lain, belum ada bukti yang cukup jika kandungan air raksa berbentuk logam dalam air, memiliki potensi untuk menyebabkan kanker. Meski begitu, alangkah baiknya untuk benar-benar memastikan air yang dikonsumsi terbebas dari kandungan merkuri atau air raksa.
Itulah pembahasan tentang beberapa hal yang perlu diketahui terkait air raksa. Setiap orang perlu memastikan, jika semua makanan dan minuman yang dikonsumsi benar-benar terbebas dari unsur kimia ini. Guna menghindari berbagai masalah kesehatan yang bisa terjadi.
Jika masih memiliki pertanyaan terkait air raksa, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan ini bisa didapatkan hanya dengan penggunaan smartphone. Maka dari itu, unduh aplikasinya sekarang juga!