3 Hal yang Menjadi Pemicu Munculnya Insecurity
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami insecure? Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Insecurity adalah kondisi ketika seseorang dipenuhi rasa keraguan atas dirinya sendiri dan merasa tidak percaya diri. Seseorang yang mengalami insecure biasanya merasa tidak aman dan ada kekurangan dalam dirinya yang harus dilengkapi dengan berbagai cara.
Nah, seseorang yang mengalami insecure rentan mengalami stres akibat rasa tidak aman dan kekurangan dalam dirinya. Lantas, sebenarnya apa yang bisa memicu timbulnya insecurity? Melansir dari Psychology Today, ini hal yang memicu timbulnya insecurity, yaitu:
Baca Juga: 5 Gangguan Kepribadian dengan Rasa Cemas Berlebihan
- Gagal atau Mendapat Penolakan
Peristiwa dalam kehidupan seseorang memengaruhi suasana hati dan perasaan tentang diri sendiri. Penelitian tentang kebahagiaan menunjukkan bahwa hingga 40% dari "hasil kebahagiaan" didasarkan pada peristiwa kehidupan baru-baru ini. Kontributor negatif terbesar dari insecurity adalah berakhirnya suatu hubungan, diikuti oleh kematian pasangan, kehilangan pekerjaan, dan kesehatan.
Karena ketidakbahagiaan juga memengaruhi harga diri seseorang, kegagalan dan penolakan bisa memberikan dampak yang berlipat ganda untuk kepercayaan diri seseorang. Penolakan pasti membuat seseorang melihat dirinya sendiri dan orang lain lebih negatif untuk sementara waktu. Mereka merasa memiliki harga diri yang lebih rendah, sehingga menjadi lebih reaktif terhadap kegagalan.
- Kurang Percaya Diri Karena Kecemasan Sosial
Banyak dari kamu tidak percaya diri saat berada dalam situasi sosial seperti di pesta, pertemuan keluarga, wawancara, dan kencan. Rasa takut dievaluasi oleh orang lain membuat seseorang cemas dan tidak percaya diri. Akibatnya, seseorang dapat menghindari situasi sosial akibat mengalami kecemasan untuk mengantisipasi peristiwa sosial atau merasa sadar diri dan tidak nyaman.
Baca Juga: Insecure Bikin Hubunganmu Runyam
Jenis insecurity ini umumnya didasarkan pada kepercayaan yang menyimpang tentang harga diri seseorang dan tentang sejauh mana orang lain mengevaluasi dirinya. Sebagian besar waktu, orang lebih fokus pada bagaimana mereka menemukan daripada menilai orang lain. Mereka yang menghakimi dan mengecualikan sering menyembunyikan rasa tidak aman dirinya sendiri, sehingga pendapat mereka mungkin kurang akurat.
- Akibat Sifat Perfeksionisme
Ada sejumlah orang yang memiliki standar yang tinggi terhadap semua hal yang akan dilakukan. Mereka mungkin menginginkan nilai tertinggi, pekerjaan terbaik, sosok sempurna, apartemen atau rumah dengan dekorasi paling indah, anak-anak yang rapi dan sopan, atau pasangan ideal. Sayangnya, hidup tidak selalu menjadi seperti yang diinginkan. Ada sebagian hal yang setidaknya sampai taraf tertentu di luar kendali.
Misalnya, atasan yang sangat kritis, tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, mitra menolak untuk berkomitmen, dan banyak hal lainnya. Ketika tipe orang seperti ini terus-menerus kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena menjadi sesuatu yang kurang sempurna, mereka mulai merasa tidak aman dan tidak layak.
Ketika orang-orang tersebut mencoba yang terbaik dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang diinginkan, hal ini menjadi sifat perfeksionisme yang tidak sehat. Mengalahkan diri sendiri dan terus-menerus khawatir tidak cukup baik menyebabkan depresi dan kecemasan, gangguan makan, atau kelelahan kronis.
Baca Juga: Dampak Negatif Perfeksionis pada Kesehatan Mental
Kalau kamu mengalami stres akibat insecurity dalam diri kamu, kamu bisa bicara dengan psikolog atau psikiater Halodoc untuk mencari tahu bagaimana cara mengatasinya. Lewat aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi psikolog atau psikiater kapan saja dan di mana saja.
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. The 3 Most Common Causes of Insecurity and How to Beat Them.
Good Therapy. Diakses pada 2020. Insecurity.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan