3 Fase Gejala HIV yang Perlu Dipahami
“HIV adalah penyakit yang perlu mendapatkan penanganan segera agar penyebarannya dapat dihentikan. Salah satu cara mendapatkan penanganan dini adalah dengan mengetahui fase gejala HIV. Dengan begitu, pemeriksaan bisa segera dilakukan.”
Halodoc, Jakarta – HIV adalah salah satu penyakit yang ditakuti oleh banyak orang. Penyakit menular seksual ini dapat membuat sistem kekebalan seseorang menjadi lemah. Sebelum menimbulkan dampak buruk, penanganan segera perlu dilakukan dan cara mengetahuinya adalah dengan mendiagnosis beberapa gejala. Namun, apa saja sih fase gejala HIV yang perlu diketahui? Berikut ulasan lengkapnya!
Beberapa Fase Gejala HIV yang Perlu Diketahui
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika penyakit ini tidak segera mendapatkan penanganan, virus yang ada dapat berkembang dan menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengatasi HIV dan AIDS secara dini adalah dengan mengetahui beberapa fase gejalanya.
Gejala HIV dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari berbagai orang. Selain itu, beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala apapun selama bertahun-tahun. Fase dari infeksi akibat HIV dapat berkembang di dalam tubuh jika tidak segera mendapatkan penanganan. Virus terus bereplikasi di dalam tubuh dan menyebabkan semakin banyak kerusakan pada sistem kekebalannya.
Nah, berikut fase HIV yang perlu diketahui agar penanganan dini dapat dilakukan:
Fase 1: Infeksi Primer Akut
Gejala awal dari HIV bisa terasa seperti sedang terserang flu. Setelah satu hingga empat minggu setelah tertular HIV, kamu mungkin mulai mengalami gejala yang mirip dengan flu ini selama satu atau dua minggu. Meski begitu, tidak semua orang mengalami gejala ini.
Gejala yang timbul meliputi:
- Terserang demam.
- Ruam.
- Sakit tenggorokan.
- Kelenjar yang bengkak.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Sakit dan nyeri pada sendi.
- Nyeri otot.
Gejala ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap virus HIV. Sel-sel yang terinfeksi virus ini beredar di seluruh sistem darah. Lalu, sistem imun mencoba menghalangi virus dengan memproduksi antibodi HIV, atau serokonversi. Meski begitu, tubuh membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan agar proses ini dilakukan.
Untuk memastikan kamu mengidap HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes. Jika kamu berpikir memiliki risiko terkena HIV, cobalah langsung menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terkadang, HIV tidak terdeteksi di awal, sehingga membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Jangan pernah menunda untuk melakukan pemeriksaan ini demi kesehatan diri sendiri.
Fase 2: Tahap Tanpa Gejala
Saat seseorang telah melalui tahap infeksi primer akut dan proses serokonversi, pengidapnya sering kali sudah merasa lebih baik. Faktanya memang HIV mungkin tidak menyebabkan gejala lainnya bahkan hingga 10 atau 15 tahun, bergantung pada kondisi seseorang yang terserang. Meski begitu, virus tetap aktif menginfeksi dan mereplikasi. Pengidapnya dapat menularkan HIV pada tahap ini dan menyebabkan kerusakan pada sistem imun jika tidak diobati.
Fase 3: Infeksi HIV Simtomatik
Di tahap ini, sistem kekebalan pengidapnya menjadi rusak parah. Sehingga, seseorang dengan HIV lebih rentan terkena infeksi atau penyakit serius yang kesulitan dilawan oleh tubuh, atau disebut infeksi oportunistik. Gejala yang dapat timbul meliputi:
- Penurunan berat badan.
- Diare yang kronis.
- Berkeringat di malam hari.
- Demam.
- Batuk yang tidak berhenti-henti.
- Gangguan pada mulut dan kulit.
- Alami infeksi secara teratur.
- Rentan mengidap penyakit biasa serius.
Jika sudah sampai memasuki fase 3 dari HIV ini, maka risiko untuk alami AIDS menjadi lebih tinggi. Maka dari itu, pemeriksaan rutin perlu dilakukan, terlebih jika seseorang memiliki kebiasaan yang dapat meningkatkan kemungkinan terjangkit HIV.
Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan HIV atau AIDS di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Untuk pemeriksaan ini, kamu bisa melakukan pemesanan hanya melalui smartphone dengan download aplikasi Halodoc sebelumnya. Nikmati kemudahan ini dengan mengakses aplikasi Halodoc di mana saja dan kapan saja!