3 Faktor yang Tingkatkan Risiko Vaginosis Bakterialis
Halodoc, Jakarta - Salah satu penyakit seksual yang menyerang wanita, vaginosis bakterialis adalah infeksi yang terjadi karena terganggunya keseimbangan flora normal di dalam Miss V. Apa penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko wanita terserang penyakit ini?
Umumnya, tubuh memiliki bakteri baik yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi. Namun, pada pengidap vaginosis bakterialis, jumlah bakteri baik di dalam Miss V berkurang, sehingga tidak mampu melawan infeksi.
Vaginosis bakterialis dapat dialami oleh wanita pada segala usia. Namun, sebagian besar penyakit ini terjadi ketika wanita dalam masa produktif, yaitu usia 15-44 tahun. Vaginosis bakterialis termasuk infeksi ringan, tetapi jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan infeksi menular seksual dan komplikasi selama masa kehamilan.
Baca juga: Harus Diperhatikan, Vaginosis Bakterialis Bisa Sebabkan Vaginitis
Disebabkan oleh Pertumbuhan Bakteri Berlebih
Penyebab vaginosis bakterialis adalah adanya pertumbuhan berlebih dari bakteri tertentu, sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri di dalam Miss V. Ada dua jenis bakteri di dalam Miss V, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik adalah bakteri Lactobacillus yang berfungsi membatasi pertumbuhan bakteri jahat, dengan menjaga pH normal atau tingkat keasaman Miss V.
Selain itu, juga terdapat bakteri jahat, yaitu bakteri anaerob. Ketika jumlah bakteri baik menurun, pertumbuhan bakteri anaerob akan berlebih sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis. Penyebab pasti terganggunya keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam Miss V belum diketahui secara pasti.
Namun, sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami vaginosis bakterialis, antara lain:
-
Sering berganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom.
-
Penurunan bakteri Lactobacillus secara alami.
-
Merokok.
Baca juga: Harus Tahu, Inilah Cara Diagnosis Vaginosis Bakterialis
Sering Tidak Menimbulkan Gejala
Vaginosis bakterialis sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada sebagian wanita, gejala utama vaginosis bakterialis adalah keputihan. Keputihan tersebut memiliki tekstur encer dan berwarna kelabu atau putih. Keputihan juga mengeluarkan bau amis, terutama ketika menstruasi atau melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Selain itu, ada gejala lain yang mungkin muncul, seperti Miss V terasa gatal dan nyeri, serta perih ketika buang air kecil. Segera konsultasikan dengan dokter ketika mengalami gejala-gejala tersebut.
Bagaimana Mencegahnya?
Langkah utama untuk mencegah vaginosis bakterialis adalah menjaga keseimbangan bakteri di dalam Miss V. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan bakteri tersebut. Salah satunya adalah jangan menyiram atau membersihkan Miss V dengan semprotan air, karena dapat menghilangkan bakteri baik yang melindungi Miss V dari infeksi. Jika bakteri ini hilang, akan meningkatkan risiko vaginosis bakterialis.
Langkah pencegahan selanjutnya adalah menurunkan risiko iritasi Miss V, dengan cara:
-
Hindari penggunaan sabun dengan kandungan pewangi untuk membersihkan bagian luar Miss V.
-
Gunakan celana dalam berbahan katun dan jangan mencuci celana dalam menggunakan sabun cuci dengan kandungan kimia keras.
-
Gunakan pembalut tanpa kandungan pewangi.
-
Mencegah infeksi menular seksual. Melakukan hubungan intim yang aman, misalnya dengan tidak berganti-ganti pasangan, atau dengan menggunakan kondom saat berhubungan.
Baca juga: Kebiasaan yang Ternyata Dapat Menyebabkan Vaginosis Bakterialis
Itulah sedikit penjelasan tentang vaginosis bakterialis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan