3 Fakta tentang Kelenjar Tiroid yang Perlu Diketahui

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   20 Februari 2025

Jika tidak dijaga dengan baik, kelenjar tiroid sangat rentan mengalami masalah yang memicu gangguan kesehatan.

3 Fakta tentang Kelenjar Tiroid yang Perlu Diketahui3 Fakta tentang Kelenjar Tiroid yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI


Dari berbagai organ penting yang mendukung kehidupan, kelenjar tiroid adalah salah satu yang sering mengalami gangguan. Salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan pada kelenjar ini adalah pembengkakan kelenjar tiroid, yang dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.

Apa itu tiroid? Kelenjar tiroid adalah organ kecil dengan bentuk yang unik seperti kupu-kupu dan terletak dekat leher dan trakea. Kelenjar yang sebutan lain kelenjar gondok ini berfungsi menghasilkan hormon yang sangat penting dalam metabolisme tubuh, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).

Penyakit tiroid umumnya terjadi karena ketidakseimbangan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini bisa muncul saat kelenjar kurang aktif (hipotiroid) atau terlalu aktif (hipertiroid).

Penyakit Kelenjar Tiroid Apa Saja?

Seperti organ tubuh lainnya, otak bertugas untuk mengendalikan kinerja kelenjar ini. Tepatnya pada area kelenjar hipofisis (pituitary) dan hipotalamus.

Ketika kadarnya bermasalah alias tidak seimbang, otak akan merangsang kelenjar tiroid untuk menyesuaikan kinerjanya.

Tujuannya agar kadar hormonnya kembali seimbang. Kelenjar tiroid yang mengalami masalah tentu dapat memicu banyak gangguan kesehatan.

Beberapa yang sering terjadi antara lain:

1. Nodul tiroid

Kondisi ini muncul dengan benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar tiroid.

Benjolan ini bisa berupa tumor jinak atau kista yang lebih dari satu. Sayangnya, gangguan kesehatan ini jarang menimbulkan gejala, dan baru terdeteksi ketika pengidap melakukan pemeriksaan kesehatan umum.

2. Penyakit gondok

Penyakit gondok muncul dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar tiroid yang bisa terlihat sebagai benjolan pada leher.

Bila benjolan sudah menekan tenggorokan dapat menyebabkan perubahan suara, batuk, dan kesulitan menelan dan bernapas.

Gangguan kesehatan ini juga bisa terjadi karena kekurangan iodine.

Jika kamu ingin tahu lebih lengkap mengenai penyakit tiroid, kamu bisa baca artikel ini: Penyakit Tiroid – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatan.

3. Hipotiroidisme

Kondisi ini terjadi ketika hormon tiroksin dari kelenjar tiroid terlalu sedikit. Umumnya kondisi ini lebih sering menyerang wanita lansia yang berusia lebih dari 60 tahun.

Gejalanya berupa konstipasi, kelelahan, kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas, kulit kering, dan lebih sensitif terhadap hawa dingin.

Selain itu, hipotiroidisme juga bisa terjadi pada bayi. Inilah sebabnya, dokter akan merekomendasikan skrining tiroid pada bayi baru lahir.

Kamu bisa baca artikel Pentingnya Skrining Tiroid pada Newborn, Ini Alasannya untuk mengetahui lebih banyak lagi informasinya.

Penyakit pada Kelenjar Tiroid Disebabkan Oleh Apa?

Sebenarnya, produksi hormon tiroid yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat menyebabkan ketidakseimbangan reaksi kimia dalam tubuh.

Ada berbagai penyebab yang bisa menimbulkan penyakit tiroid, seperti penyakit autoimun, terapi radiasi, operasi tiroid, atau pengobatan untuk hipertiroid.

Selain itu, gangguan pada kelenjar tiroid juga bisa terjadi karena infeksi pada kelenjar tiroid oleh bakteri atau virus.

Tidak hanya itu, tinggi atau rendahnya kadar hormon ini juga sering menimbulkan penyakit tiroid.

Beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kadar hormon tiroid adalah:

  • Operasi pengangkatan kelenjar tiroid.
  • Kelenjar tiroid yang rusak, misalnya karena radiasi.
  • Adanya masalah pada kelenjar hipofisis atau hipotalamus pada otak.
  • Tingginya kadar iodine dalam tubuh.
  • Gangguan pada sistem autoimun.

Curiga Muncul Gangguan di Kelenjar Tiroid? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu perawatan terbaiknya.

Diagnosis Penyakit Tiroid

Proses diagnosis penyakit tiroid biasanya dimulai dengan anamnesa (wawancara medis) dan pemeriksaan fisik oleh dokter.

1. Anamnesa

Dokter akan menanyakan tentang gejala penyakit tiroid yang dialami pasien, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Informasi ini membantu dokter untuk memahami kemungkinan adanya masalah tiroid. Gejala penyakit tiroid dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit, mulai dari perubahan berat badan, kelelahan, perubahan suasana hati, hingga masalah pada kulit dan rambut.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan leher untuk merasakan kelenjar tiroid. Dokter akan meraba leher pasien untuk menilai ukuran, tekstur, dan adanya benjolan atau pembesaran pada kelenjar tiroid. Selain itu, dokter juga akan memeriksa tanda-tanda fisik lain yang mungkin terkait dengan penyakit tiroid, seperti denyut jantung, refleks, kulit, dan mata.

3. Pemeriksaan penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan, seperti:

  • Pemeriksaan darah hormon tiroid (TSH, T4, T3): Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon tiroid (TSH, T4, dan T3) adalah langkah penting dalam diagnosis penyakit tiroid. 
  • USG Ttroid: Ultrasonografi (USG) tiroid menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran kelenjar tiroid. USG dapat membantu menilai ukuran, struktur, dan adanya nodul (benjolan) pada kelenjar tiroid.
  • Skan tiroid: Skan tiroid menggunakan zat radioaktif dalam jumlah kecil untuk menghasilkan gambaran kelenjar tiroid. Skan tiroid dapat membantu menilai fungsi kelenjar tiroid dan membedakan jenis nodul tiroid.
  • Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB): Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) adalah prosedur pengambilan sampel jaringan dari nodul tiroid menggunakan jarum kecil. FNAB dilakukan jika terdapat nodul tiroid yang mencurigakan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium dan menentukan apakah nodul tersebut bersifat kanker atau jinak.

Selain pemeriksaan darah, pemeriksaan penunjang lain yang mungkin dilakukan meliputi:

  • USG Tiroid: Ultrasonografi (USG) tiroid menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran kelenjar tiroid. USG dapat membantu menilai ukuran, struktur, dan adanya nodul (benjolan) pada kelenjar tiroid.
  • Skan Tiroid: Skan tiroid menggunakan zat radioaktif dalam jumlah kecil untuk menghasilkan gambaran kelenjar tiroid. Skan tiroid dapat membantu menilai fungsi kelenjar tiroid dan membedakan jenis nodul tiroid.
  • Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB): Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) adalah prosedur pengambilan sampel jaringan dari nodul tiroid menggunakan jarum kecil. FNAB dilakukan jika terdapat nodul tiroid yang mencurigakan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium dan menentukan apakah nodul tersebut bersifat kanker atau jinak.

Skrining Tiroid dan Konsultasi Dokter Spesialis

Skrining tiroid secara rutin tidak direkomendasikan untuk semua orang tanpa gejala penyakit tiroid. Namun, skrining tiroid mungkin dianjurkan untuk kelompok individu tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tiroid, seperti wanita hamil, orang dengan riwayat keluarga penyakit tiroid, atau individu dengan kondisi autoimun tertentu.

Jika kamu mengalami gejala penyakit tiroid atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan tiroid, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam. 

Dokter spesialis penyakit dalam akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis penyakit tiroid yang akurat dan merencanakan penanganan yang tepat. 

Kamu dapat mencari layanan diagnosis penyakit tiroid di fasilitas kesehatan terpercaya seperti Rumah Sakit Pondok Indah dan rumah sakit lainnya yang memiliki layanan endokrinologi.

Apa Kata Riset tentang Penyakit Tiroid?

Studi berjudul Genetics of Thyroid Function and Disease yang dipublikasikan oleh The Clinical Biochemist Reviews (2011) menyebutkan, hormon tiroid memainkan peran penting dalam fisiologi manusia dengan efek pada hampir semua jaringan untuk memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, mempertahankan kognisi normal, fungsi kardiovaskular, kesehatan tulang, metabolisme, dan keseimbangan energi.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, genetika memiliki peran yang besar dalam menentukan kadar hormon tiroid dan tirotropin (TSH), serta risiko terjadinya penyakit tiroid autoimun.

Penelitian tentang penyakit tiroid yang disebabkan oleh genetik menunjukkan bahwa, sekitar 67 persen kadar hormon tiroid dan TSH dalam tubuh ditentukan oleh faktor genetik.

Hal ini menunjukkan adanya dasar genetik untuk variasi yang sangat kecil dalam kadar hormon pada setiap individu.

Siapa yang Lebih Rentan Terkena Penyakit pada Kelenjar Tiroid?

Sebenarnya setiap orang punya risiko yang sama untuk mengalami gangguan dan penyakit pada tiroid.

Namun, risiko penyakit tiroid akan meningkat pada orang dengan kondisi di bawah ini:

  • Punya riwayat keluarga dengan penyakit tiroid.
  • Berusia lebih dari 60 tahun
  • Memiliki penyakit autoimun.
  • Menjalani operasi tiroid.
  • Melakukan perawatan dengan yodium radioaktif atau obat anti-tiroid.
  • Terbiasa menerima radiasi pada leher atau dada bagian atas.

Tidak hanya orang dewasa, penyakit tiroid juga bisa terjadi pada anak.

Jadi, pastikan orang tua mengetahui gejalanya, cari tahu melalui artikel Perhatikan 3 Tanda-Tanda Penyakit Tiroid pada Anak ini. 

Jika kamu punya masalah terhadap fungsi tiroid atau penasaran tentang apa itu kanker tiroid, jangan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. 

Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Diakses pada 2025. Diagnosis of Thyroid Diseases
WebMD. Diakses pada 2025. Thyroid Problems.
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to Know about Common Thyroid Disorders.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Thyroid Disease.
The Clinical Biochemist Reviews. Diakses pada 2025. Genetics of Thyroid Function and Disease.
Frequently Asked Questions

1. Apa ciri-ciri orang terkena tiroid?

Ciri-ciri tiroid ganas meliputi kelelahan, perubahan berat badan, rambut rontok, perasaan cemas, atau depresi. Gejala dapat bervariasi tergantung jenis gangguan tiroid.

2. Penyakit kelenjar tiroid karena apa?

Penyakit tiroid dapat disebabkan oleh faktor genetik, kekurangan atau kelebihan yodium, gangguan autoimun (seperti penyakit Graves atau Hashimoto), atau infeksi.

3. Apa yang dirasakan pada penderita kelenjar tiroid?

Penderita gangguan tiroid bisa merasakan gejala seperti kelelahan, penurunan atau peningkatan berat badan, masalah tidur, kulit kering, atau gangguan menstruasi.

4. Tiroid bisa disembuhkan dengan cara apa?

Gangguan tiroid dapat diobati dengan pengobatan hormonal, terapi radioaktif, atau pembedahan, tergantung jenis dan tingkat keparahannya.

5. Apa penyebab tiroid pada wanita?

Gangguan tiroid pada wanita sering disebabkan oleh faktor hormon, kondisi autoimun, kehamilan, atau stres. Wanita juga lebih rentan mengalami masalah tiroid dibandingkan pria.

6. Kapan hari tiroid sedunia?

Diperingati setiap 25 Mei, Hari Tiroid Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit tiroid, termasuk hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan kanker tiroid, serta pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat.