3 Fakta Penting Mengenai Psikosis yang Perlu Diketahui
“Saat mengalami psikosis, pengidapnya sulit membedakan antara dunia nyata dan khayalan semata. Beberapa faktor penyebabnya antara lain kurangnya tidur, penyalahgunaan obat-obatan dan kecanduan alkohol.”
Halodoc, Jakarta – Psikosis merupakan kondisi yang memengaruhi pikiran seseorang. Hal ini membuat pengidapnya sulit membedakan antara kenyataan dan fantasi. Kondisi ini sering menjadi pertanda gangguan mental.
Psikosis bisa menimpa siapapun dan umumnya dimulai dari masa remaja. Kondisi ini dapat menjadi indikasi gangguan kejiwaan seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Penyebab lainnya antara lain karena kurang tidur, efek obat-obatan, kecanduan alkohol dan pemakaian obat-obatan.
Fakta Mengenai Psikosis
1. Perubahan perilaku
Saat mengalami psikosis, pengidapnya mengalami perubahan perilaku yang memengaruhi keseharian dan rutinitasnya. Beberapa diantaranya adalah:
- Performa yang menurun secara tiba-tiba dalam pekerjaan atau pembelajaran
- Kesulitan konsentrasi atau berpikir jernih
- Paranoid, selalu curiga, dan tidak nyaman terhadap orang lain
- Menarik diri dari dunia luar dan lebih sering menyendiri
- Memiliki perasaan yang aneh, tidak biasa, atau bahkan tidak merasakan apa-apa
- Tidak dapat membedakan realita dan fantasi
- Kesulitan dalam komunikasi
- Delusi dan halusinasi
- Kesulitan untuk tidur
- Kurangnya motivasi
2. Tidak selalu membahayakan orang lain
Pengidap psikosis memang bisa berperilaku aneh, mendengar suara-suara, atau bahkan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Mereka dapat merasa takut, bingung, dan menyendiri. Namun, tidak usah panik karena mereka sebenarnya tidak membahayakan orang lain.
Justru, mereka lebih rentan menyakiti dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Jika kamu merasa sedang mengalami fase-fase awal yang mengarah pada psikosis, segera cari bantuan medis
3. Bisa disembuhkan
Jika terdeteksi pada fase awal, penanganan psikosis akan lebih mudah dan punya peluang kesembuhan yang tinggi. Beberapa metode pengobatan yang kerap dilakukan, antara lain:
- Psikoterapi Individu atau Berkelompok. Metode ini didasari oleh prinsip CBT (cognitive behavior therapy) yang membantu menyelesaikan masalah seseorang. CBT bekerja dengan mengajarkan pasien tentang bagaimana cara mengenali pikiran menyimpang, mengubah asumsi yang salah, mengubah perilaku problematik, dan mengajarkan cara mempertahankan hubungan dengan orang lain.
- Dukungan keluarga dan edukasi. Terapi yang satu ini melibatkan anggota keluarga pasien. Mereka akan diedukasi soal psikosis, cara penanganannya, cara memperbaiki komunikasi dan cara menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian, pihak keluarga diharapkan lebih siap untuk membantu pengidap psikosis.
- Mengonsumsi obat. Obat-obatan bertujuan untuk meringankan gejala psikosis. Pengobatan ini tentu punya dampak dan manfaat yang berbeda untuk setiap pasien. Oleh karena itu, diskusikan dengan dokter terkait pilihan obat yang paling cocok dan efektif. Obat yang digunakan biasanya termasuk ke dalam jenis antipsikotik. Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Obat Antipsikotik.
- Mendukung edukasi dan pekerjaan pasien. Salah satu metode penyembuhan psikosis adalah kembali ke aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan sekolah. Tujuannya membantu pasien mendapatkan pencapaian pribadinya. Dalam tahap ini, diperlukan dukungan dari lingkungan setempat yang digabungkan dengan pelatihan.
- Penyelesaian masalah. Pasien juga dapat diminta untuk mencoba memecahkan sebuah permasalahan. Terapis akan membantunya dengan menyediakan solusi untuk sehingga pasien mampu menyelesaikan masalah tersebut. Terapis juga dapat membantu menyesuaikan kegiatan yang cocok untuk pasien.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2022. Understanding Psychosis.
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2022. Fact Sheet: First Episode Psychosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan