3 Diagnosis Prediabetes yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Naiknya kadar gula dalam darah sering dikaitkan dengan penyakit diabetes. Memang, kadar gula yang tinggi merupakan gejala utama penyakit ini, tapi sebelum seseorang dinyatakan mengalami diabetes, ada tahap yang disebut prediabetes. Kondisi ini menyebabkan seseorang memiliki kadar gula di atas normal, tapi belum setinggi pengidap diabetes.
Hal itu yang membuat orang tersebut belum bisa dikatakan mengidap penyakit diabetes. Kadar gula darah puasa seseorang dalam keadaan normal adalah kurang dari 100 miligram per desiliter. Pada prediabetes, kadar gula dalam darah akan melebihi batas normal dan bisa mencapai 100–125 miligram per desiliter. Seseorang dikatakan mengidap penyakit diabetes jika sudah memiliki kadar gula darah di atas 125 miligram per desiliter
Sebelumnya, penyakit ini akan ditandai dengan prediabetes, yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darah mulai mengalami peningkatan. Kabar baiknya, prediabetes sebenarnya masih bisa disembuhkan dan dicegah perkembangannya agar tidak menjadi penyakit diabetes. Artinya, prediabetes merupakan “peringatan” dari penyakit diabetes yang berbahaya dan tidak bisa diobati.
Baca juga: Inilah yang Dimaksud Prediabetes dan Cara Mengatasinya
Prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu, sehingga kamu perlu mewaspadai perubahan yang terjadi pada tubuh. Salah satu cara mengenali kondisi ini adalah dengan memeriksa kadar gula dalam darah, dan perhatikan apakah ada gejala mirip penyakit diabetes tipe 2 yang terjadi.
Penyakit ini sering memiliki gejala, seperti mudah merasa lelah, penglihatan kabur, sering merasa haus dan lapar, tapi sering pula buang air kecil. Penyakit ini juga sering ditandai dengan menurunnya berat badan secara drastis.
Cara Mendiagnosis Prediabetes
Prediabetes terjadi saat glukosa, yang berasal dari makanan, mulai menumpuk dalam aliran darah. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak bisa mengolahnya dengan baik. Dalam keadaan normal, tubuh mengolah glukosa menjadi energi dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan pankreas. Namun, pada pengidap diabetes, proses tersebut terganggu dan menyebabkan glukosa tidak dapat dicerna dengan baik.
Ada tes atau pemeriksaan yang umumnya dilakukan dokter untuk mengetahui apakah seseorang mengalami prediabetes atau penyakit diabetes tipe 2. Apa saja cara mendiagnosis yang bisa dilakukan?
1. Tes Gula Darah Puasa
Untuk menjalani tes ini, kamu akan diminta untuk berpuasa antara 8 hingga 12 jam sebelum menjalani tes darah. Jika kadar gula darah berada di bawa 100 miligram per desiliter, maka masih tergolong normal. Seseorang dikatakan mengalami prediabetes jika kadar gula setelah puasa berada di antara 100 hingga 125 miligram per desiliter,. Sementara kadar gula darah yang berada di atas angka 126 miligram per desiliter sudah dianggap sebagai gejala penyakit diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Perubahan Gaya Hidup untuk Pengidap Prediabetes
2. Tes Toleransi Glukosa Oral
Tes ini dimulai dengan pengambilan sampel darah terlebih dahulu. Setelah itu, kamu akan diminta untuk meminum cairan gula. Setelah dua jam, sampel darah akan diambil lagi untuk kembali diperiksa. Jika hasil tes menunjukkan angka kurang dari 140 miligram per desiliter, maka masih dianggap normal. Jika kadar gula darah berkisar antara 140 hingga 199 miligram per desiliter, disebut sudah memasuki tahap prediabetes. Kamu dikatakan mengidap penyakit diabetes tipe 2 jika kadar gula pada pemeriksaan ini ada di angka 200 miligram per desiliter atau lebih.
3. Tes Hemoglobin A1C
Tes darah yang satu ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula rata-rata dalam tiga bulan terakhir. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur persentase gula darah yang melekat pada sel darah merah. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin tinggi gula darah yang melekat di sel darah merah.
Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini Agar Prediabetes Enggak Menjadi Diabetes
Masih penasaran dan butuh informasi seputar prediabetes dan cara mendiagnosisnya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!