3 Cara Menangani Kucing Peliharaan yang Terkena Obesitas
Halodoc, Jakarta – Obesitas alias kelebihan berat badan ternyata juga bisa terjadi pada kucing peliharaan. Kabar buruknya, kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, sama seperti pada manusia, obesitas pada kucing peliharaan ternyata juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Lantas, apa saja penyakit yang bisa muncul akibat kelebihan berat badan pada kucing?
Kucing peliharaan dikatakan mengalami obesitas saat memiliki berat badan yang jauh lebih tinggi daripada berat badan normal. Obesitas pada kucing bisa menyebabkan kucing peliharaan mengalami kesulitan bernapas, mudah merasa lelah, malas bergerak, kulit berminyak dan berketombe, hingga mengalami gangguan pada saluran kencing.
Baca juga: Vaksin Kucing Kesayangan, Sebaiknya Umur Berapa?
Mengenali Obesitas pada Kucing dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa tanda yang bisa dikenali dan menjadi gejala obesitas pada kucing. Tanda pertama yang bisa dilihat adalah ukurang tubuh yang lebih besar serta bobot yang lebih berat. Selain itu, kucing yang mengalami obesitas juga menunjukkan gejala kesulitan bernapas yang ditandai dengan suara keras saat menarik atau mengembuskan napas.
Kucing yang mengalami obesitas juga cenderung mudah merasa lelah dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur. Kelebihan berat badan pada kucing juga bisa menyebabkan bulu dan kulit kucing menjadi lebih kotor dan berminyak. Hal itu terjadi karena kelebihan berat badan menyebabkan kucing menjadi malas bergerak, bahkan melakukan grooming atau membersihkan tubuhnya sendiri.
Kucing obesitas juga rentan mengalami gangguan saluran perkencingan. Pasalnya, kucing yang mengalami kelebihan berat badan cenderung sulit untuk jongkok atau membersihkan anusnya sendiri. Semakin lama, bertambahnya berat badan bisa menyebabkan kucing mengalami kesulitan BAB dan berkembang menjadi infeksi saluran kencing.
Lantas, bagaimana cara menangani kucing peliharaan yang terkena obesitas? Sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan. Apalagi jika obesitas pada kucing peliharaan sudah tergolong parah dan memicu gangguan kesehatan. Dokter hewan akan membantu memberi saran dan tips terbaik untuk mengatasi masalah obesitas pada kucing.
Baca juga: 4 Nutrisi Penting untuk Makanan Kucing Anggora
Jika ragu, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter hewan dan meminta saran menurunkan berat badan kucing. Dengan begitu, risiko terjadinya gangguan kesehatan akibat kelebihan berat badan bisa dihindari. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengontrol berat badan kucing peliharaan bahkan mengatasi obesitas, di antaranya:
1.Makanan Rendah Kalori
Obesitas pada kucing bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya porsi makan yang berlebih. Maka dari itu, cobalah untuk memberikan makanan yang rendah kalori untuk membantu mengontrol berat badan kucing. Namun, pastikan untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi pada kucing. Biar tetap sehat, pastikan memberi makan kucing dengan makanan yang kaya nutrisi tapi rendah kalori.
2.Aktif Bergerak
Selain mengontrol makanan, menjaga berat badan kucing peliharaan juga bisa dilakukan dengan mengajaknya aktif bergerak. Kamu bisa mencoba untuk mengajak peliharaan berjalan mengelilingi rumah atau sekadar bermain bersama agar tubuhnya lebih banyak bergerak.
3.Rutin Menimbang
Rutin menimbang berat badan kucing bisa membantu mengatasi masalah obesitas. Sebab, hal ini bisa membantu menentukan metode diet, asupan makanan, serta aktivitas fisik yang perlu diterapkan untuk mengontrol berat badan kucing peliharaan.
Baca juga: 3 Cara Mencegah Hairball pada Kucing Peliharaan
Menurunkan berat badan kucing peliharaan yang mengalami obesitas memang perlu dilakukan. Namun, sebaiknya hal ini dilakukan secara perlahan. Jangan memaksakan penurunan berat badan kucing secara drastis, sebab hal itu bisa memicu efek samping, salah satunya bisa menyebabkan kucing peliharaan mengalami penyakit hepatic lipidosis (fatty liver).