2 Vaksin COVID-19 Ini Dinilai Ampuh Atasi Varian Delta
Halodoc, Jakarta – Melonjaknya kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, baru-baru ini disebut-sebut akibat merebaknya virus corona varian delta. COVID-19 varian delta pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian ini diyakini lebih menular dan mampu menghindar dari respons imun tubuh akibat mutasi yang terjadi. Selain itu, varian delta diperkirakan 40 persen lebih menular bila dibandingkan dengan jenis lainnya.
Karena sangat menular dan mempu menghindar dari imun tubuh, banyak yang khawatir jika varian delta ini mampu mengurangi efektivitas vaksin. Kabar baiknya, ternyata ada dua jenis vaksin COVID-19 yang dinilai efektif untuk mencegah infeksi varian delta.
Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19
Jenis Vaksin COVID-19 yang Ampuh Atasi Varian Delta
Vaksin Pfizer Inc. dan AstraZeneca Plc dinilai sangat efektif untuk melawan varian delta setelah diberikan dalam dua dosis. Otoritas kesehatan di Inggris mengatakan bahwa kedua vaksin tersebut mampu melindungi tubuh dari infeksi seluruhnya. Vaksin Pfizer disebut 96 persen efektif setelah dua dosis, sedangkan suntikan AstraZeneca keefektifannya sebesar 92 persen.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendapatkan kedua dosis segera untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap semua varian yang ada. Studi yang telah dilakukan bulan Mei kemarin menunjukan bahwa kedua vaksin tersebut efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian delta sebesar 33 persen setelah tiga minggu pemberian dosis pertama. Studi tersebut juga menemukan bahwa suntikan Pfizer adalah 88 persen efektif dua minggu setelah dosis kedua, dan dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif melindungi tubuh dari virus.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk menetapkan tingkat perlindungan terhadap kematian dari varian delta. Para peneliti di Skotlandia sebelumnya menemukan bahwa vaksin Pfizer mampu melindungi tubuh dari infeksi COVID-19 sebanyak 92 persen terhadap varian alfa dan 79 persen terhadap delta satu 14 hari setelah dosis kedua.
Baca juga: Hindari Corona Varian Delta, Batasi Aktivitas di Luar Rumah
Waspadai Gejala yang Ditimbulkan dari Varian Delta
Varian delta COVID-19 sebelumnya diberi label varian of interest (VOI). Setelah adanya peningkatan penularan yang signifikan dan semakin banyak negara yang melaporkan varian ini, WHO kemudian meningkatkan status varian delta menjadi VOC. Pengidap COVID-19 varian delta di India umumnya melaporkan gejala sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi. Selain itu, beberapa pengidap juga mengalami mikrotrombi atau penggumpalan darah kecil.
Gejala-gejala di atas bisa semakin parah bahkan dapat menyebabkan kematian jaringan yang berkembang menjadi gangrene. Nah, gangrene sendiri terjadi ketika jaringan tubuh mengalami kematian akibat tidak mendapatkan pasokan darah yang mencukupi. Akibat dari gangrene, beberapa pasien harus diamputasi.
Meskipun jumlah kasus COVID-19 sedang surut di India beberapa waktu belakangan, komplikasi pada pengidap yang telah pulih terus berlanjut. Mulai dari gangguan pendengaran, gangguan lambung yang parah, dan pembekuan darah yang mengarah ke gejala gangrene.
Baca juga: Virus Corona Delta Ada di 5 Wilayah RI, 60 Persen Lebih Menular
Kini, varian delta dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Maka dari itu, sebaiknya kamu harus lebih waspada dengan menerapkan protokol 3M. Jika punya pertanyaan lain mengenai gejala COVID-19, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana pun kamu butuhkan.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Delta Variant and COVID-19 Vaccines: What to Know.
BBC. Diakses pada 2021. Covid: Pfizer and AstraZeneca jabs work against Indian variant – study.
Bloomberg. Diakses pada 2021. Pfizer, Astra Shots Keep Delta Patients Out of Hospitals.
Suara.com. Diakses pada 2021. Dua Vaksin COVID-19 Ini Punya Efektivitas Lebih dari 90 Persen Terhadap Varian Delta.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan