2 Pola Hidup Sehat untuk Ibu Hamil yang Alami Obesitas
Halodoc, Jakarta - Kehamilan biasanya disambut dengan sukacita oleh pasangan suami istri. Momen ini biasanya kerap ditunggu-tunggu, karena kelak kehidupan rumah tangga kelak akan diwarnai oleh kehadiran anggota baru. Namun, sampai kelak bayi dilahirkan, ibu harus menjaga betul kesehatan diri dan bayi di dalam kandungan. Terlebih bagi ibu hamil yang mengidap obesitas atau kelebihan berat badan. Pasalnya, berbagai risiko kesehatan akan menghantui mereka selama kehamilan.
Alangkah lebih baik seorang wanita memiliki berat badan yang sehat terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan. Namun, saat kehamilan sudah terjadi dan berat badan wanita masih dianggap berlebihan (seseorang dianggap obesitas jika angka BMI di atas 30) , maka buang pikiran jauh-jauh untuk menurunkan berat badan tersebut selama kehamilan. Tidak perlu khawatir, sebagian besar wanita yang kelebihan berat badan memiliki kehamilan dan kelahiran yang sehat.
Baca juga: Bahaya Obesitas Mengincar Ibu Saat Hamil
Pola Hidup Sehat Selama Kehamilan dengan Obesitas
Kelebihan berat badan memang meningkatkan kemungkinan komplikasi bagi selama kehamilan, baik untuk sang ibu atau bayi di dalam kandungan. Namun, belum ada bukti juga bahwa menurunkan berat badan saat sedang hamil mengurangi kemungkinan komplikasi tersebut.
Cara terbaik untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
Jaga Pola Makan
Mengonsumsi makanan sehat termasuk mengetahui makanan apa yang harus dihindari dalam kehamilan adalah pola hidup sehat pertama yang perlu ibu hamil dengan obesitas pahami baik-baik.
Menurut National Institute of Health and Clinical Excellence, makanan sehari-hari wanita hamil harus mencakup terutama makanan berkarbohidrat, makanan kaya serat tinggi, dan berbagai buah-buahan dan sayuran. Makanan yang digoreng dan makanan tinggi gula harus dihindari. Terpenting, diet atau pembatasan kalori yang drastis harus selalu dihindari karena dapat membahayakan bayi.
Sementara untuk menghindari diabetes gestasional, lebih baik mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dan menghindari karbohidrat olahan dan lemak jenuh. Hal ini secara signifikan membantu meningkatkan toleransi glukosa dan mengatasi resistensi insulin. Ibu dapat mengonsumsi suplemen, seperti asam folat dan vitamin D, untuk membantu mengelola komplikasi terkait obesitas selama kehamilan.
Jika ibu membutuhkan suplemen kehamilan, kini tidak perlu repot lagi pergi keluar untuk membelinya karena ibu bisa beli suplemen atau obat lain yang dibutuhkan di aplikasi Halodoc. Pesanan akan langsung diantarkan dengan aman kurang dari satu jam.
Baca juga: Cukupi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil dengan 5 Makanan Ini
Olahraga
Menjadi aktif secara fisik selama kehamilan juga penting, dan jangan khawatir karena membiarkan tubuh tetap aktif selama kehamilan juga tidak akan membahayakan bayi. Jika ibu tidak aktif berolahraga sebelum hamil, sebaiknya bicarakan dengan bidan atau dokter sebelum memulai rencana olahraga baru saat hamil.
Jika ibu memulai program latihan aerobik (seperti kelas berenang, lari, atau jenis olahraga aerobik lainnya), beri tahu instruktur bahwa ibu tengah mengandung. Mulailah dengan tidak lebih dari 15 menit olahraga, 3 kali seminggu.
Tingkatkan ini secara bertahap menjadi 30 menit sehari. Ingatlah bahwa olahraga tidak harus berat untuk dapat bermanfaat. Sebagai aturan umum, ibu harus bisa bercakap-cakap saat berolahraga saat hamil. Jika ibu terengah-engah saat berbicara, artinya mungkin berolahraga terlalu keras.
Baca juga: 5 Gerakan Yoga yang Aman untuk Ibu Hamil
Itulah gaya hidup sehat yang bisa diterapkan jika hamil dengan kondisi obesitas. Jika ibu masih memiliki pertanyaan terkait hal ini atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk menghubungi dokter di aplikasi Halodoc. Dokter akan selalu siaga memberikan semua saran kesehatan yang dibutuhkan.