11 Masalah Gigi dan Mulut yang Mengincar Perokok Aktif
Halodoc, Jakarta - Sudah banyak yang mengetahui bahaya merokok bagi organ paru-paru dan jantung. Namun, apakah kamu tahu jika merokok dapat menjadi penyebab sejumlah masalah gigi dan mulut? Bagaimana bisa tembakau yang dihisap dapat memicu masalah pada gigi dan mulut? Berikut ini penjelasan selengkapnya, serta sejumlah masalah gigi dan mulut yang disebabkan oleh merokok.
Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Merusak Jantung?
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut
Sebagian besar masalah pada gusi perokok aktif disebabkan oleh merokok. Merokok menjadi salah satu pemicu berkembangnya penyakit pada gusi, karena tembakau pada rokok dapat menghambat aliran darah menuju gusi. Jika hal tersebut terjadi, gusi akan kekurangan nutrisi serta oksigen, sehingga rentan terkena infeksi. Bukan itu saja, merokok dapat memicu kerusakan pada lapisan tulang dan jaringan gigi. Berikut ini sejumlah bahaya merokok bagi gigi dan mulut:
- Mengalami perubahan warna gigi.
- Mengalami bau napas tidak sedap yang menetap.
- Mengalami penurunan kepadatan tulang pada rahang.
- Mengalami infeksi bakteri pada rongga mulut, sehingga memicu kerusakan jaringan pendukung gigi. Kondisi ini dikenal dengan istilah periodontitis.
- Mengalami penumpukan plak dan karang gigi.
- Mengalami peningkatan risiko kanker mulut.
- Mengalami peningkatan risiko sinusitis.
- Mengalami peradangan kelenjar ludah.
- Mengalami leukoplakia, yaitu munculnya bercak-bercak putih di dalam mulut.
- Mengalami peningkatan risiko penyakit gusi yang menjadi penyebab utama tanggalnya gigi.
- Mengalami peningkatan risiko adanya gigi berlubang.
Tembakau bukan hanya dijadikan sebagai bahan dasar rokok saja. Di beberapa daerah, tembakau biasanya dinikmati dengan cara dikulum atau dikunyah. Hal tersebut lebih berbahaya ketimbang mengisap rokok. Pasalnya, tembakau mengandung lebih dari 25 bahan kimia yang berisiko tinggi memicu kanker mulut dan tenggorokan.
Jika penggunaannya dikunyah, maka akan menyebabkan tubuh terpapar kandungan nikotin jauh lebih banyak dibanding dengan merokok. Tembakau non hisap ini juga dapat memicu iritasi dan penipisan lapisan gusi, sehingga gigi menjadi lebih sensitif. Baik itu merokok maupun non hisap, pemakaian tembakau dapat memicu masalah kesehatan bagi penggunanya. Jadi, segera berhenti sekarang juga, ya.
Baca juga: Ternyata, Ada Hubungan Antara Depresi dan Kebiasaan Merokok
Langkah Praktis Berhenti Merokok
Merokok akan membuat penggunanya menjadi sangat ketergantungan. Jika dibiarkan begitu saja, merokok akan merusak organ dalam tubuh secara perlahan. Keinginan merokok biasanya akan menghilang dalam waktu 5–10 menit. Sebagai langkah praktis untuk berhenti merokok, cobalah beberapa langkah berikut ini ketika keinginan merokok muncul secara tiba-tiba:
- Hindari pemicunya. Keinginan merokok biasanya muncul saat sedang stres, mengonsumsi kopi, menghadiri pesta, atau saat kumpul bersama teman perokok.
- Tunda keinginan merokok. Seperti penjelasan sebelumnya, keinginan merokok biasanya hilang setelah 5–10 menit. Untuk menunda keinginan, kamu bisa melakukan hal-hal yang lebih positif.
- Mengunyah permen karet. Hal ini menjadi salah satu trik untuk menghentikan keinginan merokok. Kamu dapat mengunyah permen karet mint atau kacang.
- Melakukan aktivitas. Aktivitas fisik yang positif dapat dilakukan dengan berolahraga ringan. Olahraga dengan intensitas ringan dapat dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda, jogging, berenang, atau naik turun tangga.
Baca juga: Dampak Berbahaya Merokok pada Fungsi Jantung
Dalam usaha berhenti merokok, diperlukan niat yang besar. Kamu juga perlu mengingat jika berhenti merokok dapat menghemat uang serta membuat tubuh menjadi lebih sehat. Jika kamu kesulitan dapat menerapkannya, silakan diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Merokok memang sangat sulit dihentikan, tetapi bukan berarti kamu tidak dapat melakukannya.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Smoking and Oral Health.
WHO. Diakses pada 2020. Tobacco and Oral Health: The Role of the World Health Organization.
Help Guide. Diakses pada 2020. How to Quit Smoking.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan