11 Makanan yang Wajib Dikonsumsi untuk Mencegah Osteomalasia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Mei 2019
11 Makanan yang Wajib Dikonsumsi untuk Mencegah Osteomalasia11 Makanan yang Wajib Dikonsumsi untuk Mencegah Osteomalasia

Halodoc, Jakarta - Masalah tulang enggak hanya menyoal osteoporosis saja. Sebab, ada juga masalah lain, seperti osteomalasia yang mesti diwaspadai. Penyakit osteomalasia merupakan kondisi ketika tulang tidak dapat mengeras, sehingga rentan bengkok atau patah. Kok bisa?

Dalam kebanyakan kasus, kondisi osteomalasia ini terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin D, fosfor, dan kalsium yang dibutuhkan untuk proses pengerasan tulang. Yang perlu diingat, osteomalasia ini enggak cuma bisa terjadi pada orang dewasa saja, sebab anak-anak juga bisa terserang penyakit ini. Bila kondisi ini terjadi pada anak-anak, maka kondisi ini disebut dengan penyakit rakitis.

Baca juga: Bikin Tulang Mudah Patah, Ini Fakta Penyakit Osteomalasia

Lalu, bagaimana sih cara mencegah osteomalasia?

Gejala Osteomalasia

Sebelum mengetahui cara mencegah osteomalasia, tak ada salahnya untuk mengetahui gejala-gejalanya terlebih dahulu. Gejala dari penyakit yang menyerang tulang ini enggak hanya ditandai oleh satu-dua hal saja. Sebab, pengidap osteomalasia bisa saja mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Otot menjadi lemah dan mudah letih yang mungkin menjadi tanda awal defisiensi vitamin D.

  • Kesulitan berganti posisi dari posisi berbaring ke posisi duduk atau dari posisi duduk ke posisi berdiri.

  • Kifosis dorsal yang dapat terjadi pada kasus berat.

  • Nyeri tulang yang mungkin terasa ringan pada awalnya, tapi bisa bertambah parah saat melakukan aktivitas tertentu seiring dengan perkembangan penyakit. Osteomalasia paling sering terjadi pada panggul, tulang panjang pada ekstremitas, spina, dan iga.

  • Gaya berjalan bergoyang yang mungkin akibat nyeri dan kelemahan otot.

  • Fraktur patologis.

  • Mudah lelah.

Baca juga: Ketahui Perbedaan dari Osteoporosis dan Osteomalasia

Selain gejala-gejala di atas, kekurangan kalsium juga bisa menimbulkan gejala, seperti:

  • Mati rasa.

  • Otot kaku dan tegang.

  • Detak jantung tidak beraturan.

Awasi Penyebab Osteomalasia

Biang keladi dari penyakit ini adalah tidak sempurnanya proses perkembangan tulang, sehingga tulang tak mengeras. Nah, ini bisa terjadi ketika tubuh kekurangan kalsium, fosfor, ataupun vitamin D.

  • Defisiensi vitamin D yang bisa terjadi karena sedang menjalani diet.

  • Kurang paparan sinar matahari.

  • Malabsorpsi, kondisi yang membuat usus kecil tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. Penyebabnya, di antaranya bypass lambung, gangguan usus kecil, penyakit kandung empedu, dan insufisiensi pankreatik kronik.

  • Gangguan ginjal atau hati.

  • Efek samping dari obat-obatan, seperti isoniazid, rifampin, dan  antikonvulsan.

  • Gangguan absorpsi akibat penggunaan antasida kronik.

Cara Mencegah Osteomalasia

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah osteomalasia. Cara pertama adalah dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D. Misalnya:

  • Keju.

  • Telur.

  • Minyak ikan.

  • Hati.

  • Susu.

  • Jus Jeruk.

  • Yoghurt.

  • Tahu dan tempe.

  • Ikan berlemak, seperti salmon.

  • Tiram dan udang.

  • Jamur.

Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang, Ini Bedanya Osteomielitis dan Osteomalasia

Cara kedua adalah dengan meluangkan waktu untuk menjemur tubuh di bawah sinar matahari. Dan cara yang ketiga adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Ini dilakukan jika kandungan vitamin D dan mineral pada makanan yang dikonsumsi belum cukup atau kamu memiliki gangguan pencernaan untuk menyerap kandungan vitamin dan mineral dalam makanan.

Namun, cobalah pastikan untuk bicarakan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dalam bentuk apapun.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!