10 Penyebab Bayi Sembelit
Halodoc, Jakarta - Pada orang anak-anak dan dewasa, sembelit tentu lebih mudah diketahui karena mereka sudah bisa mengatakan dengan jelas. Namun, bagaimana dengan sembelit pada bayi? Orangtua tidak bisa dengan mudah mengetahui apakah bayi sedang sembelit atau tidak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan buang air besar yang tidak teratur pada bayi, bayi terlihat mengejan dan kesakitan saat buang air besar, serta feses yang dikeluarkan keras dan kering.
Nah, seringkali sembelit pada bayi disebabkan orangtua yang belum mengetahui pemberian makan yang benar pada bayi. Perlu diketahui, bayi usia 0-6 bulan hanya boleh mendapat ASI atau susu formula saja, baru setelah usia 6 bulan bayi boleh makan makanan pendamping ASI atau susu formula.
Apa saja penyebab sembelit pada bayi?
- Konsumsi susu formula berlebihan. Susu formula lebih lama diserap di dalam usus sehingga dapat menyebabkan sembelit. Bayi yang hanya mendapat ASI saja sangat jarang mengalami sembelit.
- Konsumsi suplemen atau makanan yang mengandung zat besi tinggi.
- Bayi dalam masa pengenalan makanan padat juga dapat mengalami sembelit.
- Porsi makan bayi yang terlalu banyak. Perlu diketahui pada bayi usia 6-9 bulan porsi makannya sebanyak 2 sendok makan orang dewasa sampai 125 mililiter. Sedang bayi usia 9-12 bulan porsi makannya sebanyak 125-250 mililiter. Meningkatkan porsi makan sebaiknya bertahap.
- Naik tekstur terlalu cepat. Perubahan tekstur dari bubur lumat ke bubur yang lebih kasar harus bertahap untuk mencegah sembelit.
- Terlalu banyak makan serat. Kebalikan dari orang dewasa, bayi sebaiknya tidak terlalu banyak makan serat. Jika diberi terlalu banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah yang mengandung sedikit air justru bisa memicu sembelit. Oleh karena itu, pilih buah yang kaya air dan lemak seperti buah naga, jeruk manis, dan alpukat.
- Kurang sumber lemak. Lemak selain sebagai pelarut vitamin, juga berfungsi untuk menambah berat badan bayi, melancarkan pencernaan, dan mencegah sembelit. Ibu dapat menambahkan minyak, santan, margarin, atau butter sebagai sumber lemaknya.
- Kurang mendapat ASI. Walaupun bayi sudah mulai makan makanan pendamping, tetap berikan ASI semau bayi.
- Kurang minum air putih. Berikan air putih setiap selesai makan secara bertahap. Air putih hanya boleh diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Air putih membantu melancarkan pencernaan dan membersihkan rongga mulut bayi.
- Sembelit ini juga dapat menjadi tanda bayi alergi pada bahan makanan tertentu. Amati makanan yang mungkin jadi penyebabnya.
Cara Mengatasi Bayi Sembelit
- Ubah menu makan bayi sesuai anjuran di atas. Idealnya bayi harus mendapat cukup lemak, sedikit serat, dan cukup cairan (baik dari ASI, susu formula, maupun air putih).
- Tekuk paha bayi anda ke arah perut dan lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda dengan kedua kakinya. Ini dapat membantu feses terdorong keluar.
- Lakukan pijatan di bawah pusar atau dikenal sebagai pijat ILU dengan lembut selama 3-5 menit. Pijatan lembut ini dapat merangsang buang air besar.
- Hindari menggunakan obat pencahar pada bayi.
Jika sembelit pada bayi terus berlanjut, sebaiknya segera hubungi dokter, ya. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter kapan saja, dimana saja. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan