10 Gejala Lupus pada Wanita yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Lupus adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri (penyakit autoimun). Peradangan yang disebabkan oleh lupus bisa memengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung dan paru-paru.
Lupus bisa sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya sering mirip dengan penyakit lain. Gejala lupus yang paling khas yaitu ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipi. Perlu diketahui, wanita lebih berpotensi mengalami lupus dibandingkan pria.
Baca juga: Tetap Berkarya, Ini 3 Selebriti yang Mengidap Lupus
Gejala Lupus pada Wanita
Sebenarnya, tidak ada dua kasus lupus yang sama persis. Tanda dan gejala pada setiap orang yang mengidap lupus bisa datang secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Gejalanya bisa ringan maupun berat, bisa sementara maupun permanen.
Kebanyakan pengidap lupus memiliki penyakit ringan yang ditandai dengan episode flare, yaitu ketika tanda dan gejala memburuk untuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu. Tanda dan gejala lupus yang dialami seorang wanita akan bergantung pada sistem tubuh mana yang terkena penyakit tersebut.
Gejala lupus yang paling umum yang perlu diketahui, yaitu:
- Kelelahan.
- Demam.
- Nyeri sendi, kaku, dan bengkak.
- Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan batang hidung atau ruam di bagian tubuh mana pun.
- Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari.
- Jari tangan dan kaki yang berubah menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres.
- Sesak napas.
- Nyeri dada.
- Mata kering.
- Sakit kepala, kebingungan dan kehilangan ingatan.
Meski terlalu banyak paparan sinar matahari bisa berbahaya pada siapa pun, banyak orang yang mengidap lupus juga mengalami fotosensitivitas. Artinya, pengidap lupus sangat sensitif terhadap radiasi UV, sejenis radiasi yang terdapat pada sinar matahari atau jenis cahaya buatan tertentu.
Beberapa orang dengan lupus mungkin merasakan bahwa paparan sinar matahari memicu gejala tertentu, meliputi:
- Ruam, terutama ruam fotosensitif jika terdapat autoantibody.
- Kelelahan.
- Nyeri sendi.
- Pembengkakan internal.
Jika pengidap lupus akan keluar rumah, penting untuk mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari matahari dan mengoleskan tabir surya ke seluruh tubuh.
Baca juga: Ini Alasan Lupus Sulit Disembuhkan
Bisakah Lupus Disembuhkan?
Hingga saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan lupus. Namun, beberapa jenis perawatan yang bisa membantu pengidap mengelola gejala. Perawatan untuk lupus berfokus pada beberapa faktor:
- Mengobati gejala lupus saat mengalaminya.
- Mencegah serangan lupus terjadi.
- Mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi pada persendian dan organ tubuh.
Menjalani rencana pengobatan yang direkomendasikan dokter penting untuk dilakukan agar pengidap bisa mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang normal. Penting bagi pengidap lupus untuk bisa menemui dokter secara teratur. Kamu bisa membuat jadwal kontrol dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
Kontrol kesehatan rutin penting agar dokter bisa memantau kondisi pengidap lupus dengan lebih baik. Dengan begitu keberhasilan maupun kendala perawatan bisa terlihat untuk mengelola gejala.
Baca juga: Gejala Mirip, Lupus Sering Dikira Sakit Tipes dan DBD
Di sisi lain, gejala lupus pada seseorang bisa berubah seiring waktu. Rutin melakukan kontrol kesehatan akan membuat dokter dapat mengganti obat atau menyesuaikan dosis pada waktu-waktu tertentu. Selain pengobatan, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola gejala lupus, yaitu:
- Menghindari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan.
- Mengonsumsi makanan yang sehat.
- Mengonsumsi suplemen yang bisa mengurangi gejala, seperti vitamin D, kalsium, dan minyak ikan.
- Berolahraga secara teratur.
- Berhenti merokok.
Itulah yang perlu diketahui mengenai gejala lupus dan cara mengelola gejalanya. Perlu diingat, gejala pada setiap orang bisa berbeda. Jadi, penting untuk berdiskusi dengan dokter yang menangani.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Lupus.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Lupus
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan