10 Dampak Negatif Merokok untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui
“Merokok adalah aktivitas yang memicu berbagai dampak negatif bagi tubuh. Sebab, bahan kimia yang terkandung pada rokok bisa memicu kanker hingga masalah pada paru-paru.”
DAFTAR ISI
Merokok adalah suatu kebiasaan yang memicu berbagai efek negatif untuk kesehatan tubuh. Rokok sendiri adalah gulungan tembakau dengan panjang 8 sampai 10 sentimeter dan diameter 0,7 sentimeter. Meski begitu, dampak merokok seperti kecanduan bisa menyerang seseorang karena bahan kimia di dalamnya.
Jika demikian, dampak yang bisa terjadi akibat merokok tentu tidak boleh kamu sepelekan. Sering terjadi, kebiasaan ini memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, kerusakan paru-paru, masalah penglihatan, hingga gangguan reproduksi dan kesuburan.
Zat Berbahaya dalam Rokok
Ketika kamu membakar rokok, benda ini akan melepaskan lebih dari 5 ribu bahan kimia yang berbeda, termasuk:
1. Tar
Tar adalah zat lengket berwarna coklat yang terkumpul di paru-paru saat menghirup asap rokok. Itu bisa menodai jari dan gigi dengan warna kuning kecokelatan.
Zat ini mengandung bahan kimia penyebab kanker dan meningkatkan risiko emfisema serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
2. Karbon monoksida
Asap rokok mengandung gas beracun yang bernama karbon monoksida. Zat ini mampu menghentikan aliran darah yang menjadi pembawa oksigen, sehingga jantung harus bekerja lebih keras.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Nikotin
Nikotin merupakan suatu senyawa stimulan yang bisa meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki suasana hati.
Meski begitu, senyawa ini bisa memicu efek kecanduan atau adiktif, sehingga membuat para perokok kesulitan untuk berhenti.
Tak hanya itu, seseorang yang sudah mengalami kecanduan nikotin juga memiliki risiko mengalami efek samping dari zat ini.
Mulai dari nafsu makan berkurang, mual, sesak napas, detak jantung meningkat, dan kram perut.
Apabila seseorang yang mengalami kecanduan nikotin berhenti merokok secara tiba-tiba, tubuhnya bisa menunjukkan tanda putus nikotin.
Kondisi ini bisa memicu kecemasan, gelisah, sulit konsentrasi, pusing, nafsu makan meningkat, kelelahan, dan sulit tidur.
4. Benzena
Benzena menjadi senyawa yang banyak terdapat pada bensin untuk kendaraan. Selain itu, senyawa ini juga ada pada semen dan karet.
Paparan senyawa ini pada rokok bisa membuat seseorang mengalami risiko leukemia maupun kelainan darah lain yang lebih tinggi.
5. Zat lainnya
Selain ketiga zat tadi, beberapa bahan kimia lain yang terdapat dalam rokok, antara lain:
- Aseton, zat yang ditemukan dalam penghapus cat kuku.
- Asam asetat, bahan dalam pewarna rambut.
- Amonia, pembersih rumah tangga biasa.
- Arsenik, zat yang digunakan dalam racun tikus.
- Butana, digunakan dalam cairan yang lebih ringan.
- Kadmium, komponen aktif dalam asam baterai.
- Formaldehida, cairan dalam balsem.
- Hexamine, terdapat dalam cairan pemantik barbekyu.
- Timbal, zat yang ada pada baterai.
- Naftalena, bahan dalam kapur barus.
- Metanol, komponen utama pada bahan bakar roket.
- Toluena, zat untuk memproduksi cat.
Berhenti merokok bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Mulai dari awet muda hingga penurunan kadar stres.
Baca selanjutnya pada artikel 5 Dampak Positif pada Tubuh Jika Berhenti Merokok.
Apa Kata Riset?
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology and Pharmacology, merokok dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh, terutama di saluran pernapasan.
Asap rokok dapat merangsang peradangan, merusak jaringan paru-paru, dan mengganggu fungsi sel-sel kekebalan tubuh.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.
Meskipun berhenti merokok dapat membantu memperbaiki sejumlah kerusakan, namun beberapa perubahan pada sistem kekebalan tubuh mungkin bersifat tetap alias tidak bisa kembali seperti semula.
Fakta Tentang Paru-Paru Perokok
Perokok faktanya akan mengalami perubahan warna paru-paru. Pada seseorang yang tidak pernah merokok, paru-parunya akan berwarna merah muda.
Sedangkan paru-paru perokok cenderung berwarna kecokelatan atau bahkan hitam akibat penumpukan zat tar dari rokok.
Dampak Merokok untuk Kesehatan
Kebiasaan buruk merokok bisa memicu munculnya banyak sekali masalah kesehatan pada tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental. Ini termasuk:
1. Kanker
Ada sekitar 70 bahan kimia dalam asap tembakau yang menjadi pemicu kanker.
Mereka bisa menyebabkan kerusakan DNA yang mengakibatkan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.
Adapun jenis kanker yang paling sering menyerang perokok adalah kanker paru-paru dan nasofaring.
2. Kerusakan paru-paru
Mengisap rokok juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan kehilangan jaringan organ secara permanen.
Kondisi ini membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia.
Selain itu, merokok juga lebih berisiko mengalami masalah paru-paru kronis, seperti:
- Emfisema, kondisi hancurnya kantung udara pada paru-paru.
- Bronkitis kronis, peradangan permanen yang memengaruhi lapisan saluran pernapasan paru-paru.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
3. Masalah penglihatan
Kebiasaan buruk merokok dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi penglihatan dan saraf optik. Dampaknya dapat berupa:
- Glaukoma, peningkatan tekanan pada bola mata. Kondisi ini bisa berujung pada kerusakan dan kehilangan penglihatan permanen.
- Katarak, yang menyebabkan penglihatan kabur.
- Degenerasi makula terkait usia, yang mengakibatkan kerusakan pada titik pada bagian tengah retina. Dampaknya berupa hilangnya penglihatan sentral.
4. Masalah pada sistem saraf pusat
Salah satu kandungan dalam rokok adalah nikotin, yang sangat memengaruhi suasana hati. Zat ini dapat membangun kebiasaan dan memberi efek ketagihan.
Pada tahap inilah perokok dapat mengalami masalah pada sistem saraf pusat. Akibatnya, mereka jadi kesulitan berhenti merokok.
5. Risiko diabetes
Perokok aktif berisiko 30 sampai 40 persen lebih tinggi terkena penyakit kencing manis ketimbang seseorang yang tidak merokok.
Sebab, nikotin dalam rokok berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
6. Gangguan kesuburan dan reproduksi
Rokok bisa merusak sistem reproduksi wanita sehingga sulit mendapatkan kehamilan.
Selain itu, wanita perokok juga cenderung mengalami menopause lebih awal ketimbang mereka yang tidak merokok.
Tak hanya wanita, kebiasaan ini juga bisa memberi dampak negatif terhadap kualitas sperma pada pria.
Kondisi ini akan mengakibatkan kualitas sperma menurun. Kamu bisa mendapat informasi lengkapnya dari artikel Benarkah Merokok Bisa Menurunkan Kualitas Sperma?
7. Komplikasi kehamilan
Tak hanya kesulitan mendapatkan kehamilan, merokok pada wanita juga meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi saat hamil.
Beberapa bahaya yang mengintai, meliputi cacat lahir dan sindrom kematian bayi mendadak.
8. Gangguan indra pengecap dan penciuman
Dampak merokok lain yang perlu kamu ketahui adalah menurunkan sensitivitas lidah sebagai indera pengecap dan hidung sebagai indera penciuman.
Tak heran jika seorang perokok cenderung mengalami penurunan nafsu makan.
9. Tekanan darah tinggi
Merokok bisa merusak sistem kardiovaskular penggunanya. Sebab, nikotin berpotensi mengencangkan pembuluh darah dan membatasi aliran darah.
Bahaya merokok satu ini bisa membuat tekanan darah tubuh jadi meningkat.
10. Luka jadi susah kering
Tak ketinggalan, kecanduan nikotin juga menyebabkan pembuluh darah pada tubuh jadi mengencang. Hal ini bisa menurunkan suplai nutrisi ke area tubuh yang mengalami luka.
Akibatnya, luka pada tubuh akan memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Mengetahui apa saja bahaya merokok untuk kesehatan, tak ada salahnya untuk mulai berhenti melakukan kebiasaan tidak sehat ini.
Kamu bisa mengikuti tata cara berhenti menggunakan rokok pada artikel 9 Kiat Efektif Berhenti Merokok, Berikut Ulasannya.
Cara Berhenti Merokok
Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah, tetapi bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Meskipun sulit, ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk berhenti merokok:
- Tentukan tanggal berhenti. Pilih tanggal tertentu untuk berhenti merokok dan buatlah komitmen pada diri sendiri.
- Beritahu orang terdekat. Beritahu keluarga, teman, atau rekan kerja tentang keputusan kamu. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting.
- Hindari pemicu. Identifikasi situasi atau tempat yang memicu keinginanmu untuk merokok dan hindari tempat-tempat tersebut.
- Ganti kebiasaan. Ganti kebiasaan merokok dengan aktivitas lain yang sehat, seperti berolahraga, membaca, atau menghabiskan waktu bersama orang yang kamu cintai.
- Cari dukungan. Bergabunglah dengan kelompok pendukung atau terapi perilaku kognitif untuk mendapatkan dukungan dan tips dari orang lain yang sedang berusaha berhenti merokok.
- Gunakan terapi pengganti nikotin. Produk seperti permen karet nikotin, inhaler nikotin, atau patch nikotin dapat membantu mengurangi gejala putus nikotin.
- Konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau terapi yang dapat membantu kamu berhenti merokok.
Selain itu, jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, gunakan saja aplikasi Halodoc.
Dengan Halodoc kamu juga bisa mendapatkan produk kesehatan berkualitas dengan klik gambar berikut: