Arteriosklerosis Juga Bisa Menyerang Anak Muda

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Juli 2019
Arteriosklerosis Juga Bisa Menyerang Anak MudaArteriosklerosis Juga Bisa Menyerang Anak Muda

Halodoc, Jakarta – Saat kita menghirup oksigen untuk bernapas, oksigen akan dibawa oleh pembuluh darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Nah, proses ini dapat terganggu akibat pembuluh darah menjadi tebal dan kaku atau disebut dengan arteriosklerosis. Selain menghambat aliran darah ke jantung, kondisi arteriosklerosis juga bisa menghambat aliran darah ke organ dan jaringan.

Baca Juga: Pembuluh Darah Bermasalah, Saatnya USG Doppler

Arteriosklerosis perlu dibedakan dengan istilah aterosklerosis. Pada Arteriosklerosis merupakan suatu proses pengerasan (kaku) pada pembuluh darah arteri, sedangkan aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol dan zat-zat lain di dalam dan di dinding arteri yang dapat membatasi aliran darah. Dengan kata lain aterosklerosis merupakan salah satu proses patologis yang dapat menyebabkan arteriosklerosis.

Lantas, Apa yang Menyebabkan Arteriosklerosis?

Arteriosklerosis adalah jenis penyakit yang berkembang dengan lambat dan bisa dimulai sejak masa kanak-kanak. Meskipun penyebab tidak diketahui pasti, tapi arteriosklerosis ditimbulkan karena kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Hal ini bisa dipicu oleh kondisi seperti:

  • Tekanan darah tinggi

  • Kolesterol tinggi

  • Tingginya lemak trigliserida tinggi

  • Merokok

  • Resistensi insulin, obesitas atau diabetes

  • Radang sendi, lupus atau infeksi lainnya.

Seiring berjalannya waktu, timbunan lemak yang menempel di arteri mengeras, sehingga mempersempit pembuluh darah. Akibatnya, organ dan jaringan yang terhubung ke arteri tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima cukup darah. 

Timbunan lemak yang pecah berisiko menumpahkan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan gumpalan darah yang dapat menghalangi aliran darah ke bagian tertentu dari tubuh. Gumpalan darah ini juga dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh  menghalangi aliran ke organ lain.

Gejala Arteriosklerosis

Arteriosklerosis yang masih ringan mungkin tidak akan menimbulkan gejala. Gejala biasanya mulai muncul setelah arteri mengalami penyempitan atau tersumbat, sehingga tidak dapat memasok darah ke organ dan jaringan. Gejalanya pun bisa berbeda-beda tergantung lokasi arteri yang terpengaruh. Berikut ini gejala arteriosklerosis berdasarkan letak arteri yang terpengaruh:

  • Jika yang terpengaruh adalah arteri jantung, gejalanya mungkin berupa sakit di bagian dada atau tekanan (angina).

  • Apabila arteri bagian otak yang terpengaruh, pengidapnya mungkin mengalami mati rasa atau kelemahan di lengan atau kaki, kesulitan berbicara, kehilangan penglihatan di satu mata, atau otot wajah yang terkulai. Kondisi ini mengacu pada kondisi transient ischemic attack (TIA). 

  • Kalau arteri lengan dan kaki yang terkena, pengidapnya mungkin mengalami nyeri kaki saat berjalan (claudication).

  • Jika arteri ginjal yang terserang, risikonya berupa tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.

Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Darah Menggumpal di Pembuluh Vena

Sebagian faktor yang meningkatkan risiko arteriosklerosis adalah kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, merokok, kurang olahraga dan memiliki riwayat keluarga yang mengidap arteriosklerosis.

Awas, Arteriosklerosis Mengintai Anak Muda

Belakangan ini, ada beberapa kasus anak muda bisa terserang arteriosklerosis. Penyebabnya mungkin karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, suka mengonsumsi junk food dan makanan instan, serta gemar mengonsumsi goreng-gorengan. Nah, kebiasaan tersebut bisa meningkatkan kadar lemak jahat dalam aliran darah yang kemudian berisiko menyumbat aliran darah. Maka dari itu, sebaiknya mulai terapkan gaya hidup sehat dengan menghindari jenis makanan diatas dan perbanyak olahraga.

Baca Juga: Mau Pembuluh Darah Selalu Sehat? Konsumsi 3 Makanan Ini


Nah, kamu mungkin juga perlu mengontrol kadar kolesterol sesekali untuk lebih waspada terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular. Kalau mau cek kolesterol, pesan aja lewat aplikasi Halodoc !  Klik fitur Get a Lab Checkup yang ada di aplikasi Halodoc untuk  menentukan jenis dan waktu pemeriksaan. Lalu, petugas lab akan datang sesuai waktu yang ditetapkan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!