Apakah Mioma Uteri Termasuk Kondisi Berbahaya?
Halodoc, Jakarta - Masalah kesehatan pada perempuan itu sangat beragam ya, salah satunya adalah mioma uteri, yang disebut juga uterine fibroids. Sederhananya, mioma uteri ini adalah kondisi ketika muncul miom pada uterus. Bukan, ini bukan penyakit yang ada kaitannya dengan kanker rahim, kok. Namun, kamu juga harus tahu bahwa mioma uteri ini memiliki ukurannya beragam, mulai dari sekecil biji dan tidak terdeteksi oleh mata hingga berukuran besar yang bisa merusak dan memperbesar rahim.
Ada empat jenis mioma uteri, yaitu:
-
Intramural adalah jenis yang umum terjadi. Ini tertanam di dinding otot rahim.
-
Subserosal yang meluas ke luar dinding rahim dan tumbuh di sekitar lapisan jaringan rahim luar. Jenis ini bisa berkembang menjadi mioma bertangkai, ketika miom memiliki tangkai dan bisa membesar.
-
Submukosa, jenis ini bisa mendorong hingga ke dalam rongga rahim dan biasanya ditemukan di otot bawah lapisan dalam dinding rahim.
-
Serviks, yang berakar di leher rahim.
Baca juga: Miom dan Tumor, Lebih Bahaya Mana?
Apa Penyebab dari Mioma Uteri?
Sayangnya, penyebab pasti dari terjadinya mioma uteri belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa faktor berikut berperan terhadap terjadinya uterine fibroids, yaitu:
-
Perubahan genetik.
-
Hormon, terutama estrogen dan progesteron yang memicu terbentuknya miom.
-
Faktor pertumbuhan lainnya, seperti misalnya insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan miom pada rahim.
Pertumbuhan dari mioma uteri ini bervariasi, bisa bertumbuh dengan cepat atau perlahan, atau bisa juga tetap bertahan di ukuran yang sama alias tidak mengalami pertumbuhan. Bahkan, beberapa kasus menyatakan miom bisa menyusut dengan sendirinya. Pada kasus kehamilan, mioma yang muncul menghilang atau menyusut karena rahim kembali ke ukuran normal. Ibu hamil yang ingin bertanya lebih mendalam tentang mioma uteri ini bisa hubungi dokter ahli lewat aplikasi Halodoc fitur Tanya Dokter.
Lalu, Bahayakah Mioma Uteri?
Kamu harus tahu bahwa miom tersusun dari jaringan otot yang serupa dengan otot rahim. Bedanya, miom bertumbuh secara abnormal dan memiliki tekstur yang lebih padat jika dibandingkan dengan otot rahim normal. Oleh karenanya, mioma uteri tidak bersifat kanker. Akan tetapi, kamu perlu waspada terhadap ukurannya.
Baca juga: Mengenal Miom pada Rahim dan Bahayanya
Miom dengan ukuran yang terbilang kecil biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus karena tidak berbahaya. Miom kecil pada rahim bisa saja hadir tanpa gejala. Namun, apabila ukuran miom ini semakin besar, gejala baru muncul, dan artinya kamu perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan pengobatan terbaik. Komplikasi akibat mioma uteri ini jarang terjadi, tetapi sifatnya sangat serius.
Mioma uteri membutuhkan perawatan ketika masalah ini mengakibatkan:
-
Anemia akibat perdarahan hebat.
-
Nyeri punggung bawah atau perasaan seperti tertekan di perut bawah.
-
Sulit memiliki anak.
-
Terjadi keguguran atau persalinan prematur.
-
Masalah dengan usus atau saluran kemih.
-
Infeksi apabila jaringan miom yang besar mati.
Baca juga: Ini Perbedaan Tumor, Kista, dan Miom
Cegah Mioma Uteri dengan Cara Ini
Meski tidak berbahaya, mioma uteri sebaiknya tidak kamu sepelekan. Tentu saja, adanya miom pada rahim bisa membuat kamu tidak nyaman, bahkan memicu terjadinya anemia karena perdarahan hebat. Mioma uteri ini biasanya tidak berdampak serius pada kehamilan. Namun, ada kemungkinan bahwa jenis mioma submukosa bisa mengakibatkan infertilitas, sehingga kamu sulit hamil. Komplikasi lain terkait kehamilan adalah bayi lahir prematur, solusio plasenta, dan keterbatasan pertumbuhan janin.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya? Ternyata, ini tidak mungkin dilakukan. Namun, ada hal-hal yang setidaknya bisa mengurangi atau mengecilkan risikonya. Salah satunya dengan membiasakan hidup sehat, mempertahankan berat badan normal, dan menjaga asupan nutrisi harian dengan konsumsi makanan sehat.