Apakah Itu Body Positivity?
Halodoc, Jakarta – Rasa tidak pernah puas sudah menjadi sifat alami manusia. Bertubuh gemuk, ingin kurus dengan melakukan diet. Sudah mencapai tubuh kurus, tetap menjalani diet supaya lebih langsing. Jika sudah mencapai berat badan ideal, lantas mengapa kamu masih ingin mengecilkannya lagi dan lagi?
Belum lagi dengan gaya rambut, warna kulit, hingga model memperbesar bagian tubuh dengan bantuan medis demi mendapatkan predikat cantik menurut orang lain. Padahal, semua orang telah terlahir cantik dan tampan tanpa perlu melakukan perubahan. Kamu hanya perlu belajar mencintai tubuh kamu apa adanya. Inilah yang dinamakan body positivity.
Secara harfiah, definisi body positivity adalah penerimaan setiap perubahan tubuh mulai dari bentuk, ukuran, hingga kemampuan tubuh seiring bertambahnya usia. Ringkasnya, kamu menghargai tubuh kamu yang berubah secara alamiah tanpa perlu melakukan perubahan apa pun untuk membuatnya terlihat lebih cantik dan sempurna. Kamu tetap merasa nyaman, bagaimanapun bentuk dan ukuran tubuh kamu.
(Baca juga: Rahasia Bentuk Tubuh Ideal dengan Diet Golongan Darah)
Bagaimana Agar Seseorang Bisa Memiliki Body Positivity?
Agar memiliki persepsi yang positif terhadap tubuh, pertama kamu harus memahami apa yang tubuh kamu perlukan. Praktiknya memang lebih sulit dibandingkan dengan saran dan nasihat yang disampaikan orang lain. Sisihkan waktu luang untuk kamu memenuhi semua kebutuhan diri kamu. Percayakan kemampuan sendiri tentu jauh lebih baik.
Selanjutnya, kamu bisa mulai mendengarkan “pesan” yang disampaikan oleh tubuh kamu, alias merasakan keluhan dan memahami kondisi tubuh. Tak hanya dari catatan medis atau saran dari pakar kesehatan, tak ada salahnya menerima saran dari keluarga atau teman terdekat. Setelah itu, kamu akan menentukan sendiri mana yang terbaik untuk kesehatan tubuh kamu. Jika memang informasi tersebut baik, kamu bisa melakukannya. Namun, jika tidak, kamu bisa langsung meninggalkannya.
Kesalahpahaman yang Sering Muncul Tentang Body Positivity
Salah satu kesalahpahaman yang paling sering terjadi dalam body positivity adalah keterlibatan perasaan di dalamnya. Kamu perlu tahu, bahwa body positivity bukan berarti kamu harus terlihat cantik dan mengagumkan setiap detik, setiap hari. Kamu pun tak harus memuji setiap aspek penampilan kamu, yang kamu perlukan adalah penilaian kamu terhadap diri sendiri.
(Baca juga: Si Kurus vs Si Gemuk, Agar Tak Sedih Melihat Bentuk Tubuh)
Kesalahpahaman lainnya adalah anggapan bahwa memperjuangkan body positivity sama dengan menyuruh orang lain untuk berhenti merawat diri sendiri. Sebenarnya, ini justru akan membuat kamu lebih belajar mencintai diri sendiri. Karena jika kamu membenci penampilan kamu, tentu kamu tidak akan merawat tubuh. Yang perlu kamu ingat, kesehatan tubuh kamu pastinya menjadi tanggung jawabmu, dan bukan tanggung jawab orang lain.
Jadi, mulai sekarang, mulailah mencintai diri sendiri dengan menerima keadaan tubuh kamu apa adanya. Menjadi diri sendiri tentu lebih baik dibandingkan dengan kamu yang berusaha untuk melakukan segala perubahan hanya demi terlihat menarik di mata orang lain.
Nah, kalau kamu kesulitan menerapkan body positivity, kamu bisa berdiskusi dengan pakar kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Kamu akan mendapatkan solusi terbaik untuk semua permasalahan kesehatan yang kamu alami. Aplikasi Halodoc juga mnyediakan layanan Apotek Antar dan Cek Lab tanpa harus keluar rumah. Yuk, download sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan