Anak Rentan Terserang Night Terror, Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta - Pernah melihat Si Kecil uring-uringan, panik, ataupun bahkan histeris saat tidur? Hmmm, barangkali mereka mengalami masalah yang cukup langka, yaitu night terror (teror tidur). Night terror sendiri merupakan kondisi yang muncul saat tidur. Kondisi ini biasanya terjadi pada beberapa jam pertama setelah seseorang tidur.
Seseorang yang mengalami night terror akan terbangun dari tidurnya, lalu mulai panik, berkeringat, menjerit, ataupun histeris. Setelah melewati kondisi itu dan benar-benar terbangun, mereka hanya bisa mengingat gambaran yang mengerikan atau tak mengingat apa-apa sama sekali.
Baca juga: Bayi Juga Bisa Insomnia, Benarkah?
Dalam dunia medis, night terror ini merupakan kondisi yang cukup langka, biasanya terjadi di kalangan anak-anak berumur 4–12 tahun. Ada pula yang mengalaminya ketika dalam masa pertumbuhan.
Pertanyaannya, apa sih penyebab night terror pada anak atau orang dewasa?
Awasi Penyebab Night Terror
Seperti yang telah dijelaskan di atas, night terror merupakan gangguan tidur yang tak sama seperti mimpi buruk. Sebab, mimpi buruk biasanya terjadi pada dini hari, ketika seseorang sudah pulas, dan pergerakan mata cepat serta melibatkan mimpi yang tidak menyenangkan atau menyeramkan. Lalu, apa sih penyebab night terror?
Sayangnya, sampai saat ini penyebab pasti dari night terror belum diketahui. Namun, kondisi ini sering terkait dengan stres emosional, kelelahan, demam, kurang tidur, gangguan pernapasan, cedera kepala, dan perubahan lingkungan, seperti suara dan cahaya.
Di samping itu, ada pula hal lainnya yang bisa memicunya, seperti pengaruh obat yang memengaruhi sistem saraf pusat, dan pengaruh anestesi atau obat bius bila anak baru melakukan operasi. Selain itu, ada dugaan bahwa night terror berkaitan dengan genetik atau alkohol.
Baca juga: Alami Patah Hati, Dapatkah Sebabkan Sering Mimpi Buruk?
Pencegahan Night Terror
Meski penyebab pastinya belum diketahui, tapi setidaknya ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mencegah night terror. Nah, berikut beberapa tips yang bisa membantu mengatasi masalah tidur anak:
-
Jangan biarkan anak terlalu lelah. Tetapkan waktu tidur rutin (jam tidur dan bangun) dan tetaplah berpatokan dengan itu, bahkan di akhir pekan. Pastikan Si Kecil mendapatkan jumlah tidur yang ia butuhkan. Anak-anak dapat tidur dengan sangat nyenyak jika jam tidurnya teratur.
-
Lakukan rutinitas menenangkan kira-kira satu jam sebelum tidur. Rutinitasnya harus mencakup kegiatan santai, seperti mendengarkan musik lembut, membaca, ataupun memandikan Si Kecil dengan air hangat. Hindari membiarkan anak menggunakan perangkat elektronik saat mendekati jam tidur. Bila perlu, singkirkan perangkat elektronik dari kamar tidur anak untuk menghindari godaan.
-
Jaga agar kamar tidur tetap sejuk dan nyaman.
-
Jangan ajak anak beraktivitas setelah kamu menyelesaikan rutinitas tidurnya. Saat sudah jam tidur, beri mereka ciuman dan tinggalkan mereka.
Ketika Si Kecil mengalami teror tidur, biasanya mereka akan menangis, ketakutan, menjerit, detak jantungnya bertambah cepat, hingga berkeringat. Yang perlu ibu perhatikan, bila anak mengalami beberapa kondisi di bawah, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya
-
Anak berumur kurang dari 3,5 tahun mengalami night terror paling tidak seminggu sekali.
-
Anak yang lebih dewasa mengalami night terror sekali atau dua kali setiap bulannya.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!