Anak Mengidap Beri-Beri, Cegah dengan 8 Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Gangguan beri-beri dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya thiamine pyrophosphate, yaitu bentuk aktif dari thiamine/vitamin B1. Vitamin B1 tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga dibutuhkan asupan vitamin yang mencukupi.
Apabila kamu atau Si Kecil mengalami penyakit beri-beri, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi harian vitamin B sebanyak 1,2 miligram. Thiamine biasanya ditemukan paling banyak dalam otot skeletal, tetapi dapat juga ditemukan pada otak, jantung, hati, dan ginjal.
Perlu kamu ketahui bahwa gangguan beri-beri ini sering terjadi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyerang bayi berusia 1-4 bulan hingga dewasa. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di negara lainnya, khususnya bagi yang sering mengonsumsi beras giling, atau mengonsumsi alkohol secara berlebih.
Baca juga: Faktor Penyebab Sembelit Saat Berpuasa
Beberapa kondisi, seperti metabolisme tubuh yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, membuat penyakit beri-beri tidak selalu dapat dicegah. Namun, menjaga pola makan yang baik dan mencukupi kebutuhan vitamin B sangat dianjurkan untuk mencegah gangguan beri-beri ini terjadi. Dengan menjalankan pola hidup yang baik dengan pola makan seimbang dan menjauhi minuman beralkohol juga akan mencegah terjadinya beri-beri.
Kamu dapat menerapkan beberapa cara mencegah beri-beri berikut ini pada diri kamu ataupun Si Kecil :
-
Mengonsumsi daging atau ikan.
-
Banyak mengonsumsi kacang-kacangan, seperti kacang polong.
-
Mengonsumsi nasi.
-
Mengonsumsi susu dan sereal.
-
Mengonsumsi banyak sayuran seperti asparagus, bayam, lagu, taoge, dan bit hijau.
-
Hindari memasak makanan yang banyak mengandung vitamin B1 terlalu lama, karena akan menurunkan kadar vitamin B1 di dalamnya.
-
Hindari makanan atau minuman yang bersifat anti-thiamin.
-
HIndari konsumsi alkohol yang berlebihan.
Selain itu, hindari memproses atau memasak makanan untuk waktu yang lama, karena akan menurunkan kadar tiamin yang terkandung di dalamnya. Konsumsi suplemen vitamin B1 secara rutin berdasarkan resep pun dapat dilakukan untuk menggantikan kadar tiamin yang hilang. Bagi ibu yang memiliki bayi, pastikan untuk selalu memeriksa kandungan vitamin B1 di dalam susu formula sebelum membeli, supaya kebutuhan zat tersebut pada si kecil dapat terpenuhi.
Baca juga: Tips Atasi Sakit Perut Karena Kekenyangan Sehabis Buka Puasa
Kamu juga perlu tahu jenis-jenis penyakit beri-beri yang dapat menyerang. Di antaranya:
1. Beri-Beri Kering
Jenis beri-beri ini sering terjadi pada pengidap dengan konsumsi kalori rendah dan jarang olahraga. Penyakit ini dapat mengakibatkan sistem saraf motorik, sensorik, dan refleks menjadi terganggu. Khususnya pada otot bagian bawah tubuh.
2. Beri-Beri Basah
Beri-beri basah ditandai dengan adanya pembengkakan pada kaki, lalu menyebar ke muka dan bagian tubuh lainnya. Ciri lainnya yang perlu kamu kenali adalah pembengkakan pada betis. Apabila betik ditekan, ia akan menimbulkan cekungan yang tidak cepat hilang dan menimbulkan rasa sakit.
3. Beri-Beri Jantung
Beri-beri jenis ini ditandai dengan adanya rasa tertekan pada ulu hati, merasa sesak napas, dan jantung yang terasa berdebar-debar. Apabila dibiarkan, beri-beri jenis ini dapat muncul mendadak tanpa gejala dan dapat mengakibatkan pengidap meninggal dalam waktu singkat.
Baca juga: Faktor Penyebab Sembelit Saat Berpuasa
Nah, itulah informasi yang perlu kamu ketahui mengenai penyakit beri-beri. Untuk meningkatkan kewaspadaan, kamu juga dapat berdiskusi langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penyakit ini, terutama jika dialami oleh anak-anak. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.