Alat Kontrasepsi Dapat Sebabkan infeksi saluran Kemih, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Alat kontrasepsi memang menjadi cara paling simpel dan cukup ampuh untuk menunda waktu kehamilan. Namun, beberapa jenis alat kontrasepsi bisa memicu terjadinya masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih (ISK). Kok bisa?
Infeksi salurah kemih sendiri merupakan kondisi ketika organ yang masuk dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. Kandung kemih dan uretra merupakan dua area yang sering terkena infeksi saluran kemih.
Perhatikan Alat Kontrasepsi yang Digunakan
Bagi kamu yang memilih diafragma, spermisida, ataupun kondom yang tak dilumasi, rasanya perlu harap-harap cemas. Sebab, alat kontrasepsi tersebut bisa saja memicu terjadinya infeksi saluran kemih. Contohnya, diafragma yang bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri. Sedangkan kondom dan spermisida lain lagi, kedua alat kontrasepsi ini bisa menyebabkan iritasi.
Baca juga: Penyebab Infeksi Saluran Kemih yang Perlu Kamu Tahu dan Waspadai
Yang perlu diperhatikan, beberapa ahli di bidang kedokteran menyarankan agar menghindari diafragma atau spermisida yang mengandung bahan berupa nonoxynol-9. Tak cuma itu saja, bahan diafragma sendiri juga bisa membuat laju aliran alami urine jadi lebih lambat. Alhasil bisa membuat saluran kemih menjadi tempat yang ideal untuk bakteri berkembang biang. Nah, hal inilah yang nantinya bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
Sementara itu, pil KB juga dikaitkan dengan infeksi saluran kemih. Alat kontrasepsi yang satu ini bisa menurunkan kadar estrogen di dalam tubuh. Padahal, peran hormon ini amat vital dalam menjaga kesehatan Miss V pada tubuh wanita.
Awasi Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Dalam kebanyakan kasus, infeksi saluran kemih terjadi karena infeksi bakteri Escherichia coli (E.coli) di saluran kemih. Bakteri ini sebenarnya ada di saluran pencernaan, tapi juga bisa masuk ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
Contohnya, ISK bisa terjadi pada wanita ketika tidak membersihkan daerah dubur dengan cara yang benar setelah buang air besar. Akibatnya, bakteri E.coli bisa masuk ke saluran kemih melalui lubang kencing. Bila tangan atau tisu toilet yang digunakan untuk membersihkan anus secara tidak sengaja menyentuh lubang pipis, juga bisa membuat bakteri masuk dengan mudah ke saluran kemih.
Kenali Gejala-Gejalanya
Pengidap infeksi saluran kemih tak hanya merasakan satu-dua gejala. Sebab, masalah kesehatan ini bisa menimbulkan berbagai gejala, contohnya:
-
Warna urine keruh
-
Tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil
-
Setelah buang air kecil, kandung kemih masih terasa penuh
-
Urine mengeluarkan bau yang menyengat
-
Frekuensi buang air kecil meningkat, tapi jumlah urine yang keluar hanya sedikit-sedikit
-
Nyeri saat buang air kecil.
-
Perut bagian bawah juga terasa nyeri
-
Pada wanita, nyeri terasa pada bagian panggul, sedangkan pada pria, nyeri terasa di bagian rektum.
Baca juga: Langsung Tidur Setelah Hubungan Intim Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih?
Sedangkan jenis infeksi saluran kemih atas, menimbulkan gejala-gejala berikut:
-
Demam.
-
Mual dan muntah.
-
Meriang atau tubuh terasa dingin dan menggigil.
-
Diare.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!