Kenali Alat-Alat Kontrasepsi untuk Pria

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   14 Juni 2019
Kenali Alat-Alat Kontrasepsi untuk PriaKenali Alat-Alat Kontrasepsi untuk Pria

Halodoc, Jakarta – Sebagian besar orang pasti lebih familiar dengan alat kontrasepsi wanita ketimbang pria. Padahal enggak cuman wanita, pria juga perlu menggunakan alat kontrasepsi jika pasangan berencana untuk mengontrol keturunan. Namun, sebagian besar alat kontrasepsi pria  berbeda dengan alat kontrasepsi wanita. Nah, biar kamu mengetahuinya lebih jelas lagi, yuk simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Serba-Serbi Kesuburan Pada Pria yang Harus Diketahui

1. Pil Kontrasepsi

Pil kontrasepsi merupakan satu-satunya jenis kontrasepsi yang bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Pil kontrasepsi untuk pria mengandung senyawa peptida yang bekerja dengan cara menghentikan pergerakan sperma sebelum mencapai ke sel telur. Berbeda dengan wanita, pil kontrasepsi pria perlu dikonsumsi sebelum berhubungan intim dengan pasangan.  Pada wanita, umumnya pil kontrasepsi akan memengaruhi siklus menstruasi. Pada pria, pil tidak menyebabkan efek samping dan otomatis kembali subur saat tidak dikonsumsi.

2. Kondom

Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling familiar. Selain bisa menampung sperma agar tidak memasuki sel telur, kondom juga melindungi dari penyakit menular seksual, seperti herpes dan klamidia. Namun, pemakaian juga harus diperhatikan agar terpasang dengan benar. Sebab, kondom yang tidak terpasang dengan benar, kehamilan bisa tidak sengaja terjadi. Untuk memastikan keamanan kondom, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan, yakni:

  • Gunakan kondom berbahan lateks atau poliuretan yang di simpan di tempat yang dingin dan kering.

  • Hindari membawa kondom di dompet karena dapat rusak akibat panas dan gesekan.

  • Periksa tanggal kedaluwarsa pada bungkusnya untuk memastikan kondomnya tidak terlalu tua.

Setelah sudah dicek keamanannya, kamu juga perlu memerhatikan cara memakai kondom yang benar. Tempatkan kondom di kepala Mr. P dan jepit semua udara yang terperangkap di ujungnya. Jangan lupa untuk sisakan sedikit ruang untuk menampung sperma. Kemudian, buka gulungan kondom sampai ke pangkal Mr P. Untuk Mr. P yang belum disunat, pastikan untuk menarik kulup.

3. Vasektomi

Vasektomi lebih dikenal sebagai "sterilisasi pria." Prosedurnya dilakukan dengan cara memotong dan menutup tabung yang dilewati sperma dari testis, yaitu tempat diproduksinya sperma. Bisa dikatakan, vasektomi adalah cara kontrasepsi yang paling efektif diantara lainnya. Kelebihan lainnya, vasektomi lebih murah dan tidak akan memengaruhi ejakulasi pria dan pasangan.

Baca Juga: Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria

Disetiap kelebihan tentunya tetap ada kekurangannya. Pria yang telah melakukan sterilisasi kemungkinan tidak akan pernah bisa memiliki keturunan lagi. Pria juga tetap perlu memakai kondom untuk mencegah penularan infeksi seksual. Vasektomi juga berisiko kecil untuk menimbulkan pembengkakan, perdarahan, infeksi, dan komplikasi lainnya.

4. Senggama Terputus

Coitus interuptus atau senggama terputus merupakan kontrasepsi tradisional yang telah ada sejak lama. Metode ini sebenarnya tidak begitu efektif dan kurang menyenangkan untuk pria karena Mr P perlu ditarik keluar Miss V sebelum terjadinya ejakulasi.

Efektif atau tidaknya metode ini tergantung apakah pria melakukannya dengan benar. Karena jika tidak dilakukan dengan benar, maka kehamilan masih mungkin terjadi. Pria harus segera mengeluarkan Mr. P agar tidak ada sperma yang masuk atau di dalam Miss V pasangan. Mereka juga harus mengatur waktu dengan benar dan cepat. Metode ini pastinya cukup sulit dilakukan untuk pria muda yang belum banyak memiliki pengalaman seks

5. Suntik Testosteron

Testosteron memiliki peran penting untuk memproduksi jumlah sperma. Suntik testosteron bertujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan jumlah sperma. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah pria yang melakukan suntik testosteron tidak membuahi pasangannya. Namun, efek sampingnya adalah muncul jerawat dan perubahan seksual, mengingat testosteron juga berperan dalam mengatur tingkat libido pria.

Baca Juga: Ketahui Ini Pentingnya Cek Kesehatan Pranikah

Apabila kamu memiliki masalah dengan produksi sperma yang memengaruhi tingkat libido, sebaiknya periksa ke dokter untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya. Kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.