Alasan Stres dan Emosi Bisa Memengaruhi Kesehatan Janin
Halodoc, Jakarta – Selama masa kehamilan, tidak hanya pemenuhan nutrisi dan gizi saja yang akan memengaruhi perkembangan dan kesehatan janin, kondisi psikologi ibu ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan janin dalam kandungan. Kondisi psikologi seorang ibu hamil nyatanya bisa lebih labil jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil yang disebabkan oleh adanya perubahan hormon. Namun sebaiknya selama masa kehamilan, ibu disarankan untuk menjauhkan kondisi psikologi yang merugikan kesehatan janin seperti emosi, stres, atau depresi.
Baca juga: 5 Kondisi yang Membahayakan Janin
Saat ibu hamil mengalami stres dan emosi, tentu akan berpengaruh pada kondisi psikis ibu hamil dan akan memengaruhi kondisi janin. Misalnya saat ibu mengalami emosi marah, maka tekanan darah akan naik dan tentu memiliki tekanan darah yang tinggi akan membahayakan kesehatan janin. Stres yang dirasakan ibu hamil juga dapat meningkatkan corticotropin-releasing hormone (CRH) di awal kehamilan yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Penyebab Stres dan Emosi pada Ibu Hamil
Banyak penyebab yang membuat ibu hamil merasa stres dan emosi pada masa kehamilan. Perubahan hormon menyebabkan ibu mengalami perubahan suasana hati yang cukup cepat. Selain itu, ibu hamil pada trimester pertama biasanya mengalami morning sickness. Nyatanya, morning sickness dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil dan stres.
Mual dan muntah bisa membuat ibu hamil merasa takut atau cemas bayi kekurangan nutrisi dan gizi. Sedangkan, rasa lelah yang dirasakan terkadang membuat ibu hamil merasakan lebih emosional dibandingkan keadaan sebelum hamil. Sebaiknya pada masa ini, ibu hamil lebih santai dan rileks menghadapi masa-masa morning sickness. Jangan lupa juga perhatikan asupan makanan yang sehat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.
Janin Ikut Stres
Sebenarnya tidak hanya ibu hamil yang dilarang untuk merasakan stres atau luapan emosi berkepanjangan, karena stres dan emosi nyatanya bisa memberikan dampak yang kurang baik untuk kesehatan. Apalagi, jika ibu hamil yang mengalami stres atau emosi. Dampaknya adalah janin juga bisa ikut merasakan stres. Ketika stress, denyut jantung kita akan berdetak lebih kencang dari biasanya ditambah adanya hormon adrenalin yang akan membuat ibu emosi dan meningkatkan hormon stres pada ibu hamil, sehingga ibu hamil akan lebih mudah marah.
Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kondisi asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin, lho. Stres dapat menjadi gangguan metabolisme tubuh pada ibu hamil, sehingga menurunkan kekebalan tubuh dan membuat ibu hamil mudah lelah atau cepat sakit.
Stres dapat menyebabkan diare pada ibu hamil, tentu dengan mengalami sakit diare ibu hamil akan lebih banyak mengeluarkan cairan, sehingga jika tidak ditangani dengan cepat akan membuat ibu hamil mengalami dehidrasi, serta defisit gizi yang tentu akan berpengaruh pada suplai gizi dan nutrisi untuk perkembangan janin.
Kekurangan nutrisi dan gizi nyatanya berpengaruh buruk pada janin. Parahnya, jika ibu hamil mengalami stres dan emosi yang berlebihan, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko keguguran pada kandungan sebanyak 2-3 kali lipat. Maka dari itu, sebaiknya ibu hamil hindari stres dan luapan emosi yang berlebihan.
Baca juga: Makanan Sehat untuk Pertumbuhan Otak Janin
Kehamilan adalah masa-masa yang indah dan sangat dinantikan oleh setiap wanita. Sebaiknya ibu mulai menikmati kehamilan dan perhatikan kondisi janin dan ibu agar selalu sehat sampai hari kelahiran nanti. Jika ibu memiliki masalah seputar psikologi atau kehamilan, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk tanya langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan