Ini Alasan Jika Terkena Tifus Harus Bed Rest
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan penyakit tifus. Penyakit tifus atau sering disebut tipes, adalah gangguan kesehatan yang menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan infeksi. Kondisi ini disebabkan adanya bakteri Salmonella typhi pada dalam tubuh khususnya saluran cerna. Bakteri Salmonella typhi dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri atau sanitasi yang buruk.
Baca juga: Kebiasaan Buruk Ini Picu Penyakit Tipes
Penyakit tifus menjadi penyakit yang perlu diatasi dengan cepat. Selain dapat menyebabkan komplikasi pada pengidapnya, penyakit tifus juga menjadi penyakit yang mudah menular. Ketika seseorang mengalami tifus, ia harus benar-benar beristirahat hingga bed rest agar segera pulih. Mengapa demikian? Ini ulasannya.
Tifus dan Bed Rest
Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap tifus. Pengidap tifus mengalami gejala dalam 7 hingga 21 hari sejak bakteri Salmonella typhi berada dalam tubuh. Bakteri yang masuk dalam tubuh dapat sebabkan pengidap tifus mengalami demam yang cukup tinggi. Demam yang disebabkan oleh penyakit tifus umumnya mengalami kondisi yang lebih parah pada malam hari.
Selain demam, pengidap tifus mengalami nyeri otot, sakit kepala, kelelahan terus-menerus, dan tubuh yang menjadi lemas. Gangguan pencernaan juga menyebabkan pengidap tifus mengalami penurunan nafsu makan, yang bisa berakibat pada penurunan berat badan.
Apakah kamu sedang mengalami gejala-gejala tersebut? Jika iya, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan. Kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.
Kondisi ini memerlukan penanganan dengan tepat. Penggunaan obat-obatan seperti terapi antibiotik akan dilakukan di rumah sakit untuk memastikan bakteri penyebab tifus dapat diatasi dengan baik. Selain itu, pengobatan di rumah dapat dilakukan dengan memastikan kebersihan lingkungan dan melakukan bed rest.
Mengapa pengidap tifus memerlukan bed rest? Penyakit tifus menjadi salah satu penyakit yang dapat terjadi lagi meskipun tubuh pengidap sudah merasa jauh lebih baik atau lebih sehat dibandingkan sebelumnya. Dilansir National Health Service UK, pengidap tifus dapat beraktivitas kembali setelah melakukan tes dan dipastikan bakteri penyebab tifus sudah hilang dari dalam tubuh.
Baca juga: Begini Cara Bakteri Salmonella Sebabkan Tipes
Waspada Komplikasi yang Disebabkan Tifus
Tentunya, penyakit tifus yang dapat diatasi dengan baik akan mencegah terjadinya komplikasi. Dilansir dari World Health Organization, beberapa kondisi yang cukup berbahaya dapat disebabkan oleh penyakit tifus dan berujung kematian. Komplikasi dapat terjadi akibat penanganan yang terlambat dan umumnya terjadi pada minggu ketiga setelah pengidap terpapar bakteri penyebab tifus.
Dilansir dari National Health Service UK, ada beberapa komplikasi yang disebabkan karena penyakit tifus yang tidak diatasi dengan baik, seperti:
1. Perdarahan Internal
Meskipun tidak membahayakan, namun perdarahan internal dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kondisi yang tidak nyaman. Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap tifus dengan komplikasi ini, seperti sesak napas, kulit yang berubah menjadi lebih pucat, detak jantung yang tidak teratur, muntah darah, dan perubahan warna pada feses menjadi gelap karena bercampur dengan darah.
2. Peritonitis
Bakteri penyebab tifus dapat berpindah dari saluran pencernaan menuju lapisan perut. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi dan dikenal dengan peritonitis. Jika peritonitis tidak segera diatasi, infeksi yang terjadi dapat menyebar ke dalam darah dan berisiko menginfeksi organ lainnya. Hal inilah yang membuat penyakit tifus banyak menyebabkan kematian.
Baca juga: Mudah Kambuh, Begini Cara Cegah Penyakit Tipes
Jadi, cukupkan istirahat dengan melakukan bed rest ketika kamu mengalami tifus. Sedangkan, melakukan vaksin tifoid menjadi pencegahan yang cukup efektif untuk penyakit tifus. Jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, dan perhatikan kebersihan makanan maupun minuman yang dikonsumsi.