Alasan Ibu Hamil Rentan Terkena Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Halodoc, Jakarta – Ibu hamil rentan mengalami defisiensi vitamin B12 jika mereka tidak mengonsumsi cukup daging, susu atau telur. Vitamin ini hanya ditemukan dalam produk hewani. Kekurangan vitamin selama kehamilan dapat memiliki konsekuensi dramatis bagi janin.
Kadar vitamin B12 yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan penyebab dari setengah kasus kematian. Secara umum, berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur menyebabkan setengah dari semua kematian bayi dalam 28 hari pertama setelah kelahiran. Karenanya, makanan ibu hamil sangat penting bagi janin dan kehamilannya.
Vitamin B12 adalah nutrisi penting yang hanya ditemukan dalam produk-produk yang berasal dari hewan, seperti daging, susu, dan telur. Ibu hamil yang terlalu sedikit mengonsumsi makanan hewani meningkatkan risiko mengalami kekurangan vitamin B12.
Baca juga: Ini 4 Hal yang Harus Diketahui Orangtua Jika Si Kecil Lahir Prematur
Vitamin B12 diperlukan untuk fungsi vital tubuh, termasuk produksi sel darah merah dan energi metabolisme sel. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kerusakan parah pada sistem saraf. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin itu sendiri.
Konsentrasi vitamin B12 yang rendah dalam darah mungkin terkait dengan faktor-faktor lain, seperti kekurangan gizi dan kemiskinan, yang juga dapat memengaruhi berat lahir dan panjang kehamilan.
Sehingga, jika sedang berencana untuk hamil, maka ada baiknya calon ibu mengonsumsi asam folat yang sangat penting untuk perkembangan kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), vitamin B12 sangat penting untuk mencegah gangguan tabung saraf dan cacat neurologis lainnya pada bayi dan sayangnya sebanyak 1 dari 20 orang dewasa kekurangan vitamin esensial ini. Vitamin B12 penting karena membantu menjaga saraf tubuh dan sel-sel darah tetap sehat dan membuat DNA, yaitu bahan genetik dalam semua sel.
Baca juga: Berapa Berat Badan Ideal Bayi saat Dilahirkan?
Gejala Kekurangan Vitamin B12
Sangat penting untuk mengidentifikasi kekurangan vitamin B12, di mana gejalanya, termasuk kelemahan, kelelahan, pusing, detak jantung dan pernapasan cepat, kulit pucat, lidah sakit, dan mudah memar atau berdarah. Selain itu, gusi berdarah, sakit perut, penurunan berat badan, dan diare atau sembelit.
Penyebab utama defisiensi meliputi malabsorbsi vitamin B12 dari makanan, anemia pernisiosa, malabsorpsi pasca bedah, dan defisiensi makanan. Namun dalam banyak kasus, penyebab defisiensi vitamin B12 tidak diketahui. Risiko kekurangan vitamin B12 dapat dinilai oleh dokter berdasarkan gejala, diet, riwayat medis dan bedah sebelumnya, dan jumlah sel darah lengkap.
Supaya Tidak Terkena Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang pada semua tahap kehidupan adalah penting, tapi ketika ibu sedang hamil memiliki lebih banyak alasan untuk merawat tubuh dan memastikan Si Kecil tumbuh menjadi bayi yang kuat dan sehat.
Vitamin B Kompleks adalah aspek penting dari nutrisi selama kehamilan, terutama vitamin B6, B9, dan B12. Ketiganya secara khusus membantu meminimalkan risiko cacat lahir serta meredakan beberapa gejala kehamilan.
Baca juga: Makanan Terbaik untuk Kehamilan Trimester Pertama
Inilah sebabnya mengapa mengambil vitamin prenatal yang berkualitas adalah cara yang bagus untuk memastikan ibu mendapatkan semua vitamin bagi diri dan bayi butuhkan untuk kehamilan yang sehat. Tentu saja, vitamin prenatal tidak dimaksudkan untuk menggantikan diet yang sehat, tapi untuk mendukungnya.
Kekurangan vitamin B12 dan folat juga kerap dialami oleh ibu yang seorang vegan atau vegetarian karena tidak mengonsumsi produk hewani. Karenanya, segera konsultasikan ke dokter apa yang harus dilakukan supaya ibu dan anak tetap sehat meski menjalani hidup sebagai vegan ataupun vegetarian.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai alasan ibu hamil rentan terkena anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, serta bagaimana menerapkan pola hidup sehat dan diet sehat, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan