Alasan Atlet Rentan Terkena Sindrom Cauda Equina
Halodoc, Jakarta – Nyatanya, menjadi atlet bukanlah hal yang mudah. Menjaga stamina agar selalu optimal menjadi kewajiban yang perlu dilakukan oleh seorang atlet. Tidak hanya itu, risiko cedera menjadi salah satu kondisi yang risikonya cukup besar dialami oleh atlet.
Baca juga: Pola Hidup yang paling Tepat untuk Pengidap Sindrom Cauda Equina
Salah satunya adalah sindrom cauda equina yang cukup rentan dialami oleh atlet. Tidak ada salahnya untuk ketahui apa itu sindrom cauda equina agar kamu dapat menghindari dan mengetahui penyebab dari sindrom cauda equina yang rentan dialami oleh seorang atlet.
Alasan Atlet Rentan Alami Sindrom Cauda Equina
Sindrom cauda equina adalah kondisi yang terjadi akibat penekanan pada sekumpulan akar saraf pada bagian bawah saraf tulang belakang. Cauda equina atau sekumpulan akar saraf memiliki fungsi dalam mengirimkan dan menerima sinyal sensorik antara otak dan bagian tubuh bawah, seperti kaki, organ panggul serta tungkai.
Tentu, tekanan yang terjadi pada area cauda equina memengaruhi tubuh dalam menggerakkan dan menjalankan fungsinya dengan baik. Ada beberapa faktor yang meningkatkan seseorang alami sindrom cauda equina, di antaranya memiliki usia yang sudah lanjut, mengalami cedera punggung, memiliki berat badan yang berlebih, dan berprofesi sebagai atlet.
Ya, seorang atlet rentan alami sindrom cauda equina. Kondisi ini disebabkan atlet yang rentan alami cedera tulang belakang bagian bawah serta infeksi dan peradangan pada tulang belakang. Tidak hanya itu, kondisi ini rentan dialami oleh seseorang yang sering melakukan kegiatan seperti mendorong dan mengangkat benda berat. Aktivitas ini banyak dilakukan oleh para atlet.
Baca juga: Benarkah Lansia Berisiko Alami Sindrom Cauda Equina?
Tidak hanya itu, kondisi lain dapat menyebabkan seseorang alami sindrom cauda equina, seperti adanya komplikasi pasca operasi tulang belakang, perdarahan pada tulang belakang, dan cacat lahir. Selain itu, ada penyakit yang menyebabkan seseorang alami sindrom cauda equina, seperti penyempitan ruas tulang belakang dan juga tumor pada tulang belakang.
Selain dapat alami nyeri hebat pada bagian punggung bagian bawah, pengidap sindrom cauda equina akan mengalami gejala lain, seperti gangguan buang air besar dan buang air kecil, mati rasa pada daerah pangkal paha, mengalami nyeri di sepanjang saraf panggul, melemahnya otot tungkai dan refleks tubuh bagian bawah yang berkurang.
Komplikasi Sindrom Cauda Equina
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab gejala yang kamu alami. Ada beberapa pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi sindrom cauda equina. Operasi dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan pada akar saraf. Setelah tindakan operasi, pasien membutuhkan perawatan lain seperti terapi obat, radioterapi, dan fisioterapi.
Baca juga: Adakah Pencegahan Paling Tepat untuk Kondisi Sindrom Cauda Equina?
Sebaiknya atasi sindrom cauda equina dengan tuntas, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi kesehatan. Kelumpuhan permanen akan dialami oleh pengidap sindrom cauda equina jika kondisi ini tidak segera diatasi. Saraf yang tertekan dalam waktu yang lama dapat alami kerusakan permanen.
Tidak hanya itu, inkontinensia urine atau tinja dapat terjadi ketika saraf tidak dapat berfungsi dengan normal. Sindrom cauda equina yang tidak diatasi dengan baik juga bisa menyebabkan disfungsi seksual, khusus pada pria. Sebaiknya lakukan pencegahan dengan selalu berhati-hati setiap melakukan aktivitas fisik agar kamu terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah sindrom cauda equina.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Cauda Equina Syndrome
Web MD. Diakses pada 2019. Cauda Equina Syndrome
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan