Alami PCOS Bikin Susah Hamil, Mitos atau Fakta?
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah yang bisa mengganggu kesuburan pada wanita, sindrom polikistik ovarium (PCOS) merupakan salah satu kondisi yang mesti diwaspadai. PCOS sendiri merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini akan membuat hormon wanita yang mengidap PCOS jadi tak seimbang, karena hal-hal yang tidak diketahui.
Ada tanda-tanda awal yang bisa mengindikasi seorang wanita mengidap sindrom ini. Pertama, meningkatkan kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh. Kedua, munculnya banyak kista (kantor berisi cairan). Terakhir, masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan. Nah, bila seorang wanita mengalami setidaknya dua dari tiga tanda awal di atas, kemungkinan ia mengidap PCOS.
Baca juga: 3 Faktor Risiko yang Dapat Memicu Sindrom Polikistik Ovarium
Namun, benarkah wanita yang sindrom polikistik ovarium tak bisa memiliki keturunan?
Sulit Hamil atau Mandul?
Sindrom polikistik ovarium atau PCOS memang kerap menjadi momok menakutkan bagi wanita yang menginginkan keturunan. Namun, sebenarnya wanita yang mengidap PCOS masih berpeluang kok untuk hamil lewat rahimnya sendiri. Akan tetapi, peluangnya memang lebih kecil dibandingkan dengan wanita pada umumnya.
Alasannya jelas, ukuran indung telur (ovarium) pengidap PCOS lebih besar dari wanita normal. Indung telur yang lebih besar ini di dalamnya bisa berisikan banyak kista kecil yang mengandung telur yang belum matang. Alhasil, telur tersebut sulit untuk dikeluarkan apalagi dibuahi.
Alasan pengidap PCOS sulit hamil bukan itu saja. Sebab, pengidapnya juga memiliki kadar hormon androgen yang cukup tinggi. Nah, kondisi ini bisa menghambat proses ovulasi, yaitu pelepasan telur sehat untuk dibuahi sperma.
Meski PCOS bisa menimbulkan masalah kesuburan pada wanita, tapi ada kok beberapa cara yang bisa kita coba untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, menerapkan gaya hidup sehat yang disarankan oleh dokter. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah utama untuk mengatasi kesuburan karena PCOS.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Cara Menangani Sindrom Polikistik Ovarium
Selain gaya hidup sehat, kita juga bisa meminta bantuan dokter untuk meningkatkan kesuburan. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu memperlancar ovulasi. Ovulasi yang teratur menjadi kunci utama untuk membantu kehamilan. Di samping itu, pengidap PCOS juga masih bisa kok memperoleh keturunan lewat program bayi tabung.
Kenali Gejala-Gejalanya
PCOS ini bisa menimbulkan sederet gejala pada pengidapnya. Nah, berikut gejala-gejala yang mesti diwaspadai.
-
Pertumbuhan rambut yang berlebih pada wajah, dagu, bawah hidung (kumis), yang disebut dengan hirsutisme. Kondisi ini ditemukan pada 70 persen perempuan dengan PCOS.
-
Siklus menstruasi tak teratur. Wanita dengan PCOS dapat mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Contohnya, dalam setahun ia hanya mengalami menstruasi sebanyak kurang dari 8 kali, atau siklus menstruasinya datang setiap 21 hari atau lebih sering. Dalam beberapa kasus, bahkan ada pengidapnya yang berhenti mengalami menstruasi sama sekali.
-
Tonjolan daging bersifat jinak yang disebut skin tag, biasanya di daerah ketiak atau leher.
-
Kulit menjadi gelap, terutama pada daerah lipatan leher, selangkangan dan lipatan payudara.
-
Jerawat pada wajah, dada, dan punggung bagian atas.
-
Meningkatnya berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.
-
Penipisan rambut atau kebotakan dengan pola kebotakan laki-laki.
Baca juga: Cara Diagnosis Sindrom Polikistik Ovarium yang Sebaiknya Diketahui
Memiliki masalah pada kesuburan atau menstruasi? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!