Alami Hernia, Haruskah Dioperasi?
Halodoc, Jakarta - Mengalami penyakit apa pun tidak pernah menyenangkan alias pasti tidak nyaman rasanya. Termasuk jika kamu mengidap hernia, tonjolan yang muncul pada organ yang terjadi karena jaringan yang melemah atau perlemahan pada dinding otot yang melapisinya. Hernia bisa terjadi secara akut atau kronis, dengan ukuran yang beragam.
Pada beberapa kasus, hernia terjadi karena seseorang mengangkat beban berat, batu berkepanjangan, kehamilan, dan mengalami operasi pada bagian tubuh yang rentan terserang hernia. Berdasarkan lokasinya, hernia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-
Hernia hiatus yang terjadi pada orang-orang berusia di atas 50 tahun. Hernia ini terjadi pada lambung, dengan tonjolan pada diafragma menuju rongga dada.
-
Hernia umbilikalis terjadi pada anak dan bayi berusia di bawah 6 bulan. Hernia ini terjadi ketika usus menonjol melalui dinding perut di sekitar pusar. Hernia jenis ini dapat membaik dengan sendirinya.
-
Hernia inguinalis menjadi tipe yang sering terjadi, biasanya timbul pada pangkal paha. Pria lebih berisiko mengalami hernia ini dibandingkan dengan wanita.
-
Hernia insisional, terjadi setelah orang mengalami operasi terutama pada area sekitar rongga perut.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Hernia
Bisakah Hernia Diobati Tanpa Operasi?
Sebelum memutuskan pengobatan apa yang dilakukan, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dulu, dengan mengenali gejala hernia dan menanyakan bagaimana riwayat kesehatan kamu sebelumnya. Apakah ada obat tertentu yang kamu konsumsi dalam waktu dekat ini atau sedang kamu konsumsi. Hasil diagnosis ini akan menjadi bahan pertimbangan dokter untuk menentukan pengobatan hernia, apakah operasi diperlukan atau tidak. Namun, tetap ada pengobatan untuk mengatasi hernia tanpa operasi, seperti berikut ini.
-
Mengubah Diet dan Pola Makan
Mengganti atau mengubah pola makan dapat membantu mengurangi tingkat keparahan gejala hernia, terlebih jika kamu mengidap hernia hiatus. Pilihlah makanan sehat dan higienis dan tidak merangsang terjadinya asam lambung berlebihan. Pasalnya, gangguan pencernaan bisa memperparah kondisi hernia yang sedang kamu hadapi.
Baca juga: Cari Tahu 4 Gejala Hernia Berdasarkan Jenisnya
Atur pola porsi makan supaya tidak berlebihan, dan tidak kalah pentingnya, jangan sampai kamu langsung membungkuk atau bahkan berbaring setelah makan. Tidak hanya itu, penting untuk diketahui bahwa merokok dan menjaga berat badan tetap ideal juga menjadi kunci untuk mencegah hernia berkembang lebih buruk.
-
Olahraga
Secara umum, olahraga memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh. Namun, khusus untuk pengidap hernia, jenis olahraga yang dipilih juga tidak sembarangan, karena harus disesuaikan agar tidak membuat hernia yang dialami semakin buruk. Salah satu jenis olahraga yang direkomendasikan adalah yoga. Hindari melakukan olahraga yang melibatkan mengangkat beban berat, menarik atau mendorong. Jika terjadi pertambahan ukuran atau rasa nyeri ketika berolahraga, segera periksakan ke dokter. Buat janji saja langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat.
-
Mengonsumsi obat
Pilihan pengobatan tanpa operasi untuk hernia adalah mengonsumsi obat-obatan. Jika kamu mengidap hernia hiatus, rasa tidak nyaman bisa dikurangi dengan mengonsumsi obat untuk asam lambung. Jika kamu mengidap hernia jenis lainnya, konsumsi obat antiinflamasi non-steroid bisa membantu meringankan keluhan dan rasa tidak nyaman.
Baca juga: Kenali Perbedaan Hernia pada Wanita dan Pria
Pada beberapa kondisi, jika hernia yang kamu alami sangat parah, dokter menyarankan untuk operasi hernia. Operasi ini terbagi menjadi dua jenis, laparoskopi dan operasi terbuka. Apa pun jenis pengobatannya, penting untuk kamu bertanya dahulu pada dokter, karena tindakan yang tepat bisa membantu mengurangi dampak buruknya.
Referensi:
NHS Choices UK. (Diakses pada 2019). Hernia.
Cleveland Clinic. (Diakses pada 2019). Hernia.
Healthline. (Diakses pada 2019). Hernia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan