Aktif Bekerja Meski Sedang Hamil? Bisa Kok!

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 April 2018
Aktif Bekerja Meski Sedang Hamil? Bisa Kok!Aktif Bekerja Meski Sedang Hamil? Bisa Kok!

Halodoc, Jakarta – Ada banyak perubahan yang akan dialami ibu hamil. Mulai dari perubahan fisik, psikologis, hingga emosional. Tidak jarang, berbagai perubahan tersebut membuat ibu hamil kesulitan untuk beraktivitas, termasuk bekerja di kantor.

Meski begitu, kehamilan bukanlah penghalang untuk ibu hamil bekerja. Sebab, ibu hamil hanya perlu mengatur ritme dan waktu bekerja demi kesehatan ibu dan janin. Lantas, apa yang harus diperhatikan agar bisa nyaman bekerja saat hamil? Cari tahu jawabannya di sini, yuk! (Baca juga: 5 Tips Bagi Ibu Hamil yang Masih Bekerja)

1. Lingkungan Kerja

Sebelum memutuskan bekerja saat hamil, ibu perlu memerhatikan kondisi lingkungan kerja. Sebab lingkungan kerja yang berisiko, yaitu yang bersentuhan dengan bahan kimia atau sinar X bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin. Semakin kuat paparan radiasi, maka semakin besar risikonya bagi ibu dan janin. Karena itu, jika ibu bekerja di lingkungan kerja yang berisiko, ibu perlu menggunakan alat pelindung diri (seperti masker) untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja.

2. Jam Kerja yang Sehat

Sebisa mungkin, jangan sampai jam kerja ibu melebih 40 jam per minggu. Sebab, sebuah studi yang dilakukan Erasmus Medical Center di Rotterdam, Belanda melaporkan bahwa bekerja terlalu keras bisa berpengaruh pada ukuran janin saat lahir. Studi tersebut menyebutkan bahwa ibu hamil yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu cenderung lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan ukuran kecil dibandingkan dengan ibu hamil yang bekerja kurang dari 25 jam seminggu.

3. Istirahat Sejenak

Jika ibu sudah terlalu lama berada di depan komputer, ada baiknya ibu beristirahat sejenak. Sebab, terlalu lama duduk bisa menyebabkan pegal-pegal, kesemutan, hingga “mati rasa” pada jari-jemari. Untuk mencegahnya, ibu bisa beristirahat setiap satu jam untuk melakukan gerakan ringan seperti berjalan-jalan. Jika perlu, ibu bisa meminta waktu khusus untuk beristirahat sejenak ketika merasa lelah. Agar posisi duduk selama bekerja lebih nyaman, ibu juga bisa meletakkan bantal di sandaran kursi. Gunakan juga alas kaki yang nyaman dan bisa menunjang struktur kaki seperti sepatu hak pendek sekitar 3 sentimeter.

4. Kelola Stres

Stres bekerja saat hamil bisa memengaruhi kondisi ibu dan janin. Sebab, stres yang dialami ibu bisa membuat janin ikut merasakan stres yang dalam jangka panjang bisa mengganggu pertumbuhan janin. Stres ini juga bisa melemahkan sistem kekebalan bayi dan meningkatkan risiko keguguran janin. Oleh karena itu, sebisa mungkin ibu perlu mengelola stres yang dialami. Misalkan dengan membawa camilan sehat saat di kantor, menghirup udara segar di luar ruangan kantor, dan lain-lain.

Jika ibu menemui kondisi yang enggak sesuai untuk bekerja saat hamil, ibu bisa membicarakannya dengan pimpinan di kantor. Ini dilakukan untuk meminimalisir segala risiko yang membuat ibu merasa tidak nyaman dan aman bekerja saat hamil. Nah, kalau ibu punya keluhan kehamilan, jangan ragu untuk bicara ke dokter.

Agar tidak repot, ibu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, dan Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play agar ibu bisa mendapatkan rekomendasi saran dan obat untuk mengatasi keluhan yang ibu rasakan. (Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Hamil)