Agar Maag Tak Lagi Kambuh, Begini Tips Atur Pola Makannya
Halodoc, Jakarta – Kalau kamu pernah mengalami maag, pasti tahu seperti apa rasa sakitnya. Saat maag menyerang, sakit yang biasa muncul umumnya terarasa melilit dan perih pada perut. Penyebab maag cukup banyak, mulai dari infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung (tukak lambung), hingga stres berkepanjangan.
Maag sering diatasi dengan obat antasida. Padahal, mengonsumsi obat mengandung antasida saja sebenarnya tidak cukup. Pasalnya, obat maag tidak dapat menyembuhkan penyakit secara total. Memulai pola makan sehat dengan menu yang tidak sembarangan adalah cara yang efektif untuk meredakannya. Kalau kamu tidak ingin penyakit ini kambuh, berikut pola makan yang perlu diterapkan.
Baca Juga : Asam Lambung Anak Naik, Ini Cara Penanganan Pertamanya
1. Makan Porsi Kecil Tapi Sering
Melansir dari Verywell Health, kamu perlu menghindari makan dalam porsi besar sekaligus kalau tidak ingin maag kembali kambuh. Cobalah untuk makan dengan porsi kecil namun sering, yakni setidaknya 5-6 kali setiap hari.
Asam lambung akan diproduksi setiap kali kamu makan. Ketika kamu makan dengan porsi besar, otomatis tubuh menghasilkan asam lambung lebih banyak untuk membantu proses pencernaan. Nah, jumlah asam lambung yang terlalu banyak ini rentan menyebabkan iritasi.
2. Jangan Makan Sebelum Tidur
Tidur setelah makan sering menjadi penyebab utama naiknya asam lambung. Oleh karenanya, pastikan makan setidaknya tiga jam sebelum tidur. Selain itu, usahakan untuk tetap tegak selama beberapa jam setelah makan agar perut bisa mencerna makanan dengan baik dan mencegah terjadinya refluks asam.
3. Ubah Cara Masak
Jika kamu sering mengalami maag, maka kamu mungkin perlu mengubah cara memasak. Pasalnya, makanan yang digoreng cenderung memicu refluks asam. Makanan yang digoreng lebih sulit untuk dicerna sepenuhnya, sehingga makanan ini dapat tinggal lebih lama di dalam lambung. Untuk mengurangi risiko refluks asam, coba resep makanan yang dikukus, direbus, atau dipanggang.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Memilih makanan yang dikonsumsi adalah kunci utama pencegahan maag. Dikutip dari Verywell Health, berikut jenis makanan yang aman untuk lambung:
-
Sayuran. Brokoli, asparagus, kacang hijau, dan seledri adalah jenis sayuran rendah asam yang tentunya aman untuk perut kamu.
-
Sayuran akar. Sayuran akar, seperti kentang, bit dan wortel tidak mengandung gas, sehingga aman untuk lambung.
-
Oatmeal. Selain bisa dijadikan pengganti nasi, oatmeal rendah gula dan tinggi serat, sehingga tidak menyebabkan refluks asam lambung.
-
Roti. Roti yang terbuat dari gandum whole wheat atau whole grain yang belum diproses dipenuhi oleh serat, dan vitamin yang aman untuk lambung.
-
Nasi. Memang sulit makan tanpa nasi, namun jika memungkinkan, gunakan beras merah sebagai alternatifnya.
-
Daging dan unggas, atau ikan dan seafood non-lemak. Maag bukan berarti tidak boleh makan daging. Kamu bisa menikmati lezatnya daging-dagingan dengan memilih potongan yang rendah lemak.
-
Putih telur. Penuh protein dan rendah lemak. Hindari kuning telur karena memicu refluks asam.
-
Buah. Semua buah baik untuk kesehatan, namun pengidap maag sebaiknya mengurangi buah-buahan tinggi asam seperti lemon, jeruk, atau tomat.
Baca Juga: Hal-Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Maag Kronis
5. Hindari Makanan yang Mengiritasi Lambung
Adapun makanan dan minuman yang perlu dihindari karena memicu refluks asam, yaitu:
-
Alkohol. Sudah menjadi rahasia umum kalau alkohol dapat mengiritasi lambung.
-
Kafein. Kurangi atau hentikan kebiasaan minum kopi, teh, dan soda berkafein. Kafein adalah zat yang meningkatkan produksi asam lambung.
-
Susu. Meskipun mengandung nutrisi baik, ternyata susu termasuk minuman yang meningkatkan asam lambung. Jadi, alangkah lebih baik untuk menguranginya.
-
Daging tertentu. Hindari daging olahan dan daging yang berlemak tinggi karena dapat memicu refluks asam.
-
Makanan berlemak tinggi. Usahakan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak tambahan yang dapat meningkatkan asam lambung dan memicu refluks.
-
Makanan pedas. Makanan pedas yang dibuat atau dicampur dengan cabai, merica, dan lada hitam bisa meningkatkan produksi asam dan memicu refluks.
-
Makanan asin. Makanan asin meningkatkan pertumbuhan H. Pylori, yakni bakteri yang dapat menyebabkan maag.
-
Cokelat. Cokelat meningkatkan produksi asam lambung dan memicu gejala refluks.
6. Rutin Minum Air Putih
Satu lagi, kamu juga perlu untuk mencukupi kebutuhan air putih bagi tubuh untuk membantu organ-organ tubuh bekerja dengan optimal. Usahakan untuk minum 1-3 gelas air putih saat bangun tidur, sebelum makan serta sebelum tidur.
Baca Juga: Penyakit Maag Bisa Berujung Kanker Lambung?
Kalau kamu punya masalah dengan penyakit maag yang kamu miliki, kamu bisa bicara dengan dokter Halodoc mengenai perawatan dan langkah pencegahan lainnya. Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Referensi :
Verywell Health. Diakses pada 2020. What to Eat When You Have an Ulcer.
WebMD. Diakses pada 2020. Best and Worst Foods for Stomach Ulcers.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Peptic Ulcer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan