Adakah Pengobatan Rumahan untuk Demam Rematik?
Halodoc, Jakarta - Anak pernah mengalami demam disertai dengan sendi membengkak, memerah, dan terasa nyeri setelah beberapa minggu mengalami radang tenggorokan? Sebaiknya orangtua tidak mengabaikan gejala ini. Pasalnya, ini mengindikasikan gejala dari penyakit demam rematik yang sering menyerang mereka yang berusia 5 hingga 15 tahun.
Tidak hanya mengalami gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, demam rematik juga menyebabkan gejala lain seperti mudah lelah, lemas, nyeri di area dada, jantung berdebar lebih cepat, gangguan perilaku yang meliputi tertawa atau menangis tiba-tiba atau muncul gerakan tubuh yang tidak terkendali di wajah, tangan, dan kaki.
Baca Juga: Ini 2 Jenis Demam Anak dan Cara Penanganannya
Lantas, Bagaimana Cara Mengobati Demam Rematik yang Terjadi pada Anak?
Langkah pengobatan untuk mengatasi demam rematik biasanya diberikan secara berbeda tiap orang, yang tergantung pada keparahan gejalanya. Pada banyak kasus, dokter berfokus mengobati demam rematik dengan cara membunuh bakteri, meredakan gejala, mengobati peradangan, serta mencegah kambuhnya penyakit. Obat tersebut bisa meliputi antibiotik, obat antiradang, dan obat antikonvulsan.
Sementara itu, terdapat juga pengobatan rumahan yang bisa dilakukan dan dibarengi pengobatan utama, yaitu:
-
Berikan banyak air jika anak mengalami demam;
-
Paksa anak untuk mengurangi aktivitasnya hingga gejala hilang, biasanya berlangsung cukup lama, yaitu 2 hingga 5 minggu;
-
Pastikan anak minum antibiotik yang diresepkan hingga habis.
Penting diingat bahwa pada banyak kasus, penyakit ini merupakan komplikasi dari penyakit tertentu yang tidak tertangani dengan baik. Seperti akibat infeksi Streptococcus di tenggorokan atau demam scarlet. Jika anak mengalami gejala dari dua penyakit di atas, maka segera bawa anak menemui dokter untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat. Tanpa perlu antri, kini kamu bisa lebih mudah buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan menemui dokter lebih awal, maka kondisi ini akan mencegah anak mengalami komplikasi dari penyakit yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Jangan Abaikan Demam pada Anak Bila Diikuti 3 Gejala Ini
Apa Saja yang Bisa Sebabkan Demam Reumatik?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit ini muncul akibat radang tenggorokan dibiarkan tanpa penanganan. Namun, tidak semua radang tenggorokan akan menyebabkan demam reumatik, melainkan hanya radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus tipe A.
Saat tubuh terinfeksi bakteri, sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan bakteri yang masuk. Pada pengidap demam reumatik, antibodi tersebut berbalik menyerang jaringan tubuh yang sehat, terutama pada jantung, sendi, kulit, otak, dan tulang belakang.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa infeksi strep throat adalah pemicunya. Bakteri strep mengandung protein yang mirip dengan protein yang ditemukan di beberapa jaringan tertentu dalam tubuh. Oleh karena itu, sel sistem imun yang biasanya menyerang bakteri memperlakukan jaringan tubuh sendiri seakan-akan itu adalah pembuat infeksi. Akibatnya tubuh akan mengalami peradangan.
Apa Saja yang Menjadi Faktor Risiko Demam Rematik?
Tidak hanya dipicu oleh infeksi bakteri, terdapat beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko demam rematik, antara lain:
-
Tinggal di lingkungan padat penduduk dengan kebersihan yang tidak terjaga;
-
Memiliki kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua;
-
Berusia 5 sampai 15 tahun.
Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit ini, untuk itu pastikan kebersihan lingkungan selalu terjaga dan lakukan penanganan dengan tepat saat mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga: Faktor Lingkungan Juga Dapat Sebabkan Demam Rematik
Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Rheumatic fever - Symptoms and causes.
Medical News Today (Diakses pada 2019). Rheumatic Fever Treatment & Management.
Kids Health (Diakses pada 2019). Topics A-Z. Rheumatic Fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan