Adakah Pencegahan untuk Pompholyx?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Oktober 2019
Adakah Pencegahan untuk Pompholyx?Adakah Pencegahan untuk Pompholyx?

Halodoc, Jakarta - Eksim yang menyerang kulit tentu menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman. Seperti halnya pompholyx atau eksim dishidrotik, jenis eksim yang menyebabkan kulit melepuh dan terisi cairan. Biasanya, eksim ini menyerang telapak kaki, telapak tangan, dan sisi jari. Lepuhan akibat eksim ini memicu rasa gatal yang luar biasa dan bisa terjadi hingga kurun waktu tiga minggu. 

Ketika lepuhan akibat pompholyx mengering, area kulit yang terinfeksi akan seperti bersisik dan retak. Waspada, eksim ini bisa menyerang siapa saja, meski lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di bawah 40 tahun. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan stres atau alergi musiman. Sayangnya, hingga kini penyebab seseorang mengalami pompholyx belum diketahui pasti. 

Gejala dan Komplikasi Pompholyx

Meski begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terserang pompholyx, termasuk paparan logam jenis tertentu secara berlebihan, stres yang tidak terkendali, mengidap eksim atopik, cuaca hangat atau panas, konsumsi obat antibiotik jenis neomycin, dan memiliki jenis kulit yang sensitif. 

Baca juga: Kulit Gatal dan Terasa Terbakar, Waspada Pompholyx

Sementara itu, gejala pompholyx yang mudah dikenali adalah rasa gatal dan sensasi seperti terbakar pada jari atau kulit tangan, terkadang juga menyerang telapak kaki. Selanjutnya, muncul lepuhan kecil yang terisi dengan cairan mirip cacar air. Pada kasus yang lebih parah, lepuhan kecil ini bisa bersatu dan membentuk lepuhan yang berukuran lebih besar dan menyebar ke area punggung tangan, tungkai, dan punggung kaki. Area kulit yang terinfeksi akan terasa begitu gatal dan sakit. 

Eksim dishidrotik juga bisa menyerang kuku dan area kulit di sekitar kuku yang memicu terjadinya paronikia. Sayangnya, kondisi ini sering terjadi meski telah dilakukan pengobatan alias terjadi berulang kali. Saat lepuhan telah mengering dan mengelupas, biasanya sekitar 3 minggu, area kulit yang terinfeksi akan memerah, seperti retak, dan terasa sangat perih. 

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Saat Mengalami Eksim Atopik

Sebagian besar pengidap pompholyx akan mengalami rasa tidak nyaman karena gatal dan munculnya lepuhan. Namun, ada pula pengidap yang mengalami keterbatasan dalam menggunakan kaki dan tangan, menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terhambat. Menggaruk lepuhan secara intensif akan memicu risiko infeksi bakteri pada area kulit yang terserang eksim.

Segera periksakan ke dokter jika kamu mengalami gejala pompholyx. Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat. Tindakan penanganan yang tepat akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi terjadinya komplikasi. 

Adakah Cara mencegah Pompholyx?

Lalu, adakah cara untuk mencegah pompholyx? Oleh karena belum diketahui pasti penyebabnya, maka tidak ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah pompholyx menginfeksi kulit. Pencegahan hanya dilakukan dengan menghindari hal-hal yang menjadi penyebabnya, termasuk mengelola stres dan mengurangi paparan logam berlebihan pada kulit, termasuk nikel dan kobalt. 

Baca juga: Ketahui Penanganan Pertama untuk Mengatasi Paronikia

Tidak hanya itu, melakukan perawatan kulit yang tepat membantu menjaga kesehatan kulit dan menghindari kulit dari bahaya infeksi. Perawatan kulit bisa dilakukan dengan menggunakan sabun pembersih yang tidak banyak mengandung bahan kimia. Gunakan air hangat untuk mencuci tangan atau kaki dan pastikan kamu mengeringkannya dengan baik. Gunakan sarung tangan untuk menghindari penyebab pompholyx dan selalu gunakan pelembap. 

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Dyshidrosis.
WebMD. Diakses pada 2019. Dyshidrotic Eczema.
Healthline. Diakses pada 2019. Dyshidrotic Eczema.