Adakah Pencegahan Hipotiroid yang Dapat Dilakukan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2019
Adakah Pencegahan Hipotiroid yang Dapat Dilakukan?Adakah Pencegahan Hipotiroid yang Dapat Dilakukan?

Halodoc, Jakarta – Sebagian orang mungkin sudah lebih mengenal penyakit hipotiroidisme dan hipertiroidisme ketimbang krisis tiroid. Krisis tiroid merupakan kondisi hipertiroidisme yang tidak ditangani segera atau mendapat penanganan yang tidak tepat. Akibatnya, kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan yang bisa menyebabkan gagal jantung akut dan penumpukan cairan di paru-paru. 

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Alami Krisis Tiroid

Beberapa gejala krisis tiroid sebenarnya mirip dengan kondisi medis lainnya, seperti demam tinggi, berkeringat terus-menerus, diare dan lain-lain. Kalau kamu mengalami gejala tersebut, segera bicara dengan dokter Halodoc untuk memastikannya. Jangan lupa untuk download aplikasinya di sini. Karena, krisis tiroid disebabkan oleh kondisi hipertiroidisme, maka pencegahannya sama saja mengobati atau mencegah hipertiroidisme. 

Langkah Pencegahan Krisis Tiroid

1. Hindari Konsumsi Makanan Goitrogenik Secara Berlebihan

Kamu mungkin bertanya-tanya apa itu goitrogen. Goitrogen merupakan zat yang ditemukan dalam beberapa makanan yang  ternyata memiliki efek anti-tiroid. Makanan-makanan ini dapat mengganggu kemanjuran obat-obatan atau perawatan tiroid yang sedang dijalani. Contoh makanan yang mengandung goitrogenik adalah brokoli, kembang kol, kol, kangkung, beri-berian, singkong dan teh hijau. 

Berbagai makanan diatas memang memiliki manfaat kesehatan. Maka dari itu, pengidap hipertiroidisme tidak dilarang untuk mengonsumsinya melainkan mengatur jumlahnya agar tidak berlebihan dan cara mengolah makanan tersebut, agar zat goitrogenik berkurang atau hilang. Contohnya, memotong-motong bahan makanan tersebut, kemudian merebusnya hingga mendidih, sehingga kadar zat goitrogenik berkurang.

2. Stop Merokok

Merokok sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit tiroid. Sebab, kandungan tembakau maupun hasil pembakarannya mengandung banyak racun yang membahayakan tiroid. Salah satu kandungan rokok, yakni thiocyanate, diduga dapat mengganggu penyerapan yodium. Jika memang demikian, maka produksi hormon tiroid akan terhambat dan bisa memperparah penyakit tiroid yang telah ada. 

Baca Juga: Begini Cara Diagnosis untuk Deteksi Krisis Tiroid

Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan peningkatan kadar tiroksin dan menurunkan  kadar hormon perangsang tiroid. Jadi, sebaiknya coba hentikan kebiasaan merokok mulai sekarang untuk mencegah terjadinya komplikasi di masa mendatang.

3. Aturan Saat Mengonsumsi Obat Tiroid

Bagi individu yang gemar mengonsumsi kopi, mungkin sulit untuk menghentikan kebiasaan ngopi. Namun, kalau kamu sudah didiagnosis mengidap penyakit tiroid, kamu sebaiknya mulai mengurangi kebiasaan ini. Alasannya, kafein yang terkandung dalam kopi juga dapat mengganggu penyerapan obat-obatan tiroid. 

Ketika kamu ingin mengonsumsi kopi, pastikan untuk memberi jeda setidaknya satu jam setelah meminum obat. Tujuannya agar obat tiroid yang dikonsumsi sudah diserap usus dengan baik. Bukan  cuma kopi, ini juga berlaku pada jenis makanan atau minuman lain yang mengandung kafein. Selain kafein, kedelai, beberapa obat-obatan dan makanan yang mengandung kalsium, serat, zat besi perlu diberi jeda apabila kamu mengonsumsi obat tiroid sebelumnya. 

4. Penggunaan Hormon Estrogen pada Pengidap Tiroid

Wanita yang menggunakan estrogen melalui terapi penggantian hormon (HRT) atau pil KB mungkin membutuhkan lebih banyak hormon untuk mengganti tiroid. Pasalnya, hormon estrogen cenderung meningkatkan produksi protein di dalam tubuh yang mengikat hormon tiroid. Akibatnya, ini bisa membuat hormon tiroid tidak aktif bekerja dan berisiko memperparah kondisi tiroid yang telah ada. 

Baca Juga: Begini Pengobatan untuk Atasi Krisis Tiroid

Pada kasus seperti ini, dosis hormon tiroid mungkin perlu sedikit ditingkatkan. Setelah seorang wanita memulai atau berhenti minum kontrasepsi oral atau terapi penggantian hormon, kadar tiroid harus diuji kembali untuk menentukan apakah ada dampak pada fungsi tiroid. Pastikan bahwa dokter meresepkan obat tiroid dan selalu memantau penyakit tiroid.