Adakah Makanan yang Harus Dihindari Saat Biduran?
Halodoc, Jakarta – Apa yang kita makan memiliki dampak besar pada kesehatan. Namun, memilih makanan kadang bisa menjadi hal membingungkan, terlebih bagi mereka yang memiliki alergi.
Banyak orang dengan gatal-gatal kronis atau biduran mengidentifikasi makanan yang berbeda sebagai pemicu gejala. Padahal, membuat keputusan diet tanpa informasi yang jelas dari pakar kesehatan bukan hal yang dibenarkan.
Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang ditandai dengan bilur berwarna merah atau putih dan menyebabkan sensasi gatal. Bilur ini dapat muncul pada satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya, mulai dari wajah, bibir, lidah, tenggorokan dan telinga dengan ukuran yang berbeda-beda. Lantas, benarkah makanan tertentu memicu kondisi ini? Simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Gangguan Gigi Bisa Sebabkan Biduran, Benarkah?
Benarkah Makanan Sebabkan Biduran?
Saat alami gatal-gatal, makanan sering menjadi pemicu yang kurang disadari pengidapnya. Dokter umumnya meminta orang-orang dengan kasus biduran untuk melacak gejala gatal-gatal dan mencatat makanan yang mereka konsumsi sebelum gejala terjadi.
Apabila makanan dicurigai, maka tes alergi dapat dilakukan. Alergi bisa datang dari sebab lain seperti obat, sengatan serangga, lateks, infeksi, atau alergen lain yang bersentuhan dengan orang.
Bilur pada biduran yang muncul pada kulit bisa dipicu oleh tingginya kadar histamin dan senyawa kimia lain yang dilepaskan oleh lapisan di bawah kulit, sehingga menyebabkan pembengkakan jaringan kulit.
Pelepasan histamin ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti paparan udara panas atau dingin, infeksi penyakit, konsumsi obat-obatan tertentu (seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid), dan kontak dengan pemicu alergi (seperti serbuk sari atau gigitan serangga).
Terlepas dari sudut pandang yang berbeda oleh para peneliti, kebanyakan peneliti mencatat bahwa pasien dengan gatal-gatal kronis sering percaya bahwa kondisi kulit dapat diperburuk oleh makanan tertentu.
Nah, beberapa jenis makanan yang umum menyebabkan gatal-gatal, yaitu kacang-kacangan, coklat, ikan, tomat, telur, buah berry segar, kedelai, gandum, dan susu. Selain itu, jenis makanan mentah juga menyebabkan biduran lebih parah ketimbang jenis makanan yang dimasak. Penambah rasa atau pengawet makanan tertentu juga bisa menjadi penyebab munculnya biduran.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Angioedema dengan Biduran
Lantas, Apa Saja Langkah Mengatasi Biduran?
Biduran sebenarnya bisa menggunakan pengobatan rumahan. Nah, beberapa jenis pengobatan rumah yang efektif untuk dilakukan, yaitu:
- Tambahkan oatmeal ke dalam bak mandi untuk membantu menenangkan kulit;
- Kompres dingin menggunakan kain dingin dan lembap ke area yang sakit. Tujuannya untuk mengurangi rasa gatal dan membantu mengurangi peradangan. Lakukan kompres dingin sesering yang diperlukan.
- Mengoleskan lidah buaya. Sifat penyembuhan lidah buaya dapat menenangkan dan mengurangi gatal-gatal. Namun, disarankan untuk melakukan tes kulit sebelum mengoleskan lidah buaya ke seluruh area yang mengalami biduran.
- Hindari Bahan Penyebab Iritasi, termasuk parfum, sabun dengan pewangi atau pelembab, dan menghindari sinar matahari. Seseorang juga harus berusaha untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
Jika beberapa cara di atas masih belum hilangkan gejala biduran, segera periksakan diri ke rumah sakit. Untuk lebih mudah, gunakan Halodoc untuk buat janji dengan dokter untuk bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
Health Central. Diakses pada 2019. Chronic Hives and Diet: The Debate Over What To Eat.
Medical News Today. Diakses pada 2019. How to Treat Hives.