Ada Darah Saat Berkemih? Hati-Hati Gejala Kanker Prostat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Mei 2019
Ada Darah Saat Berkemih? Hati-Hati Gejala Kanker ProstatAda Darah Saat Berkemih? Hati-Hati Gejala Kanker Prostat

Halodoc, Jakarta - Kanker prostat merupakan kanker yang sering kali membuat kaum adam merasa ngeri. Alasannya jelas, kanker ini menyerang prostat yang menjadi bagian dari sistem reproduksi. Kanker itu tumbuh secara tak terkendali di dalam kelenjar prostat. Prostat sendiri berada di bawah kandung kemih di depan rektum.

Prostat sendiri memiliki peran untuk membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika ejakulasi, prostat akan mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Kemudian, cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.

Baca juga:  Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Ini Faktanya

Lalu, seperti apa sih gejala kanker prostat itu? Benarkah salah satu gejalanya ditandai dengan pipis berdarah?

Kenali Gejalanya

Untuk beberapa kasus, kanker prostat bisa tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala kanker prostat akan timbul ketika prostat membesar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra. Beberapa gejala kanker prostat yang timbul yaitu:

  • Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.

  • Nyeri atau panas pada Mr P saat buang air kecil atau ejakulasi.

  • Merasa kandung kemih selalu penuh.

  • Darah dalam urine atau air mani.

  • Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.

  • Sulit untuk menahan buang air kecil.

Dalam beberapa kasus stadium lanjut, kanker prostat sering menjalar (bermetastasis) ke tulang. Akibatnya, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri hebat pada tulang belakang, tulang panggul, ataupun pangkal paha.

Baca juga: 4 Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Awasi Penyebab dan Faktor Risikonya

Sampai saat ini penyebab pasti dari kanker prostat masih belum diketahui pasti. Namun, pada tingkat dasar kanker prostat ini disebabkan oleh perubahan pada DNA sel prostat normal. Selain itu, kanker ini lebih sering memengaruhi pria yang berusia lanjut.

Nah, berikut beberapa faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko kanker prostat?

  • Riwayat kesehatan keluarga atau genetik.

  • Makanan, sering mengonsumsi makanan dengan kalsium tinggi.

  • Obesitas.

  • Ras, lebih sering menyerang pria dari ras Afrika-Amerika dan Karibia.

  • Lokasi, lebih sering ditemui di belahan Amerika Utara, Eropa Barat Laut, Australia, dan Kepulauan Karibia.

  • Menjalani vasektomi.

  • Penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia.

  • Paparan bahan kimia.

  • Peradangan prostat.

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Prostat

Untuk menelisik penyakit ini, dokter akan mendiagnosis kanker prostat dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan colok dubur untuk memeriksa ukuran kelenjar prostat, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan darah, yaitu tes PSA (prostate-specific antigen atau antigen khusus prostat).

  • Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan prostat untuk diperiksa di laboratorium.

Bagaimana dengan pengobatannya? Pada dasarnya, pengobatan kanker prostat tergantung pada stadium penyakitnya. Pada stadium awal, pengobatan dilakukan dengan operasi pengangkatan prostat (prostatektomi). Pada kasus tertentu juga diperlukan tindakan radiasi. Pada stadium lanjut, operasi sudah tidak dapat dilakukan.

Baca juga: 5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat

Pengobatan yang dilakukan adalah dengan kemoterapi dan memberikan obat hormonal. Obat hormonal tersebut dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang. Jika terdapat metastasis ke tulang, radiasi di daerah tulang juga perlu dilakukan. Pengobatan pada stadium lanjut tidak bertujuan untuk menyembuhkan, melainkan untuk mengurangi ukuran tumor dan mengurangi keluhan penderitanya.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!