Bumil Harus Tahu, Begini Cara Menghitung Usia Kehamilan
Halodoc, Jakarta - “Kira-kira sudah berapa minggu, ya?” Tidak jarang pertanyaan ini terucap oleh wanita yang tengah mengandung. Khususnya mereka yang baru pertama kali menjalani kehamilan. Singkat kata, masih ada sebagian bumil yang belum tahu cara menghitung usia kehamilan.
Memang sulit memastikan secara tepat waktu pembuahan terjadi. Namun, usia kehamilan bisa diperkirakan lewat beberapa cara. Mulai dari hitung-hitungan matematika hingga teknologi canggih seperti USG. Nah, berikut ini cara menghitung usia kehamilan yang bisa bumil coba.
Baca juga: 5 Manfaat Sering Mengelus Perut Saat Masa Kehamilan
1. Gunakan Rumus Naegele
Masih asing dengan rumus Naegele untuk menghitung usia kehamilan? Rumus ini berfokus pada hari pertama haid terakhir (HPHT). Cara menghitung usia kehamilan dengan rumus ini dianggap baik bagi wanita yang punya siklus menstruasi teratur 28 hari. Lalu, bagaimana caranya?
Pertama, tentukan tanggal HPHT dan tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut. Rumus ini didasari dengan asumsi bahwa kehamilan dijalani selama 9 bulan (40 minggu) atau 280 hari. Nah, dengan perkiraan angkat tersebut, maka usia kehamilan bisa diketahui nantinya.
Nah, berikut cara perhitungannya:
-
Tentukan HPHT;
-
Lalu tambahkan satu tahun;
-
Kemudian, tambahkan tujuh hari;
-
Terakhir, mundurkan tiga bulan.
Contohnya, bila HPHT tanggal 17 Desember 2019, maka perhitungannya:
-
17 Desember 2019 + 1 tahun = 17 Desember 2020;
-
17 Desember 2020 + 7 hari = 24 Desember 2020;
-
24 Desember 2020 - 3 bulan = 24 September 2020.
Nah, berdasarkan cara menghitung usia kehamilan dengan rumus Naegele, maka hari kelahiran bayi diperkirakan tanggal 24 September 2020. Meskipun rumus ini cukup akurat, tapi rumus Naegele tidak bisa diterapkan oleh wanita yang siklus haidnya tidak teratur atau lupa mengenai HPHT-nya.
2. Lewat Gerakan pada Janin
Cara menghitung usia kehamilan secara manual selanjutnya dengan mendeteksi gerakan janin. Namun, hal yang perlu ditegaskan cara ini tidak 100 persen akurat. Lalu, bagaimana caranya?
Ibu hanya perlu merasakan gerakan janin. Jika bumil merasa bahwa janin sudah mulai bergerak, diperkirakan usia kehamilan adalah 18-20 minggu. Perlu diingat juga, hal ini hanya berlaku bagi wanita yang baru pertama kali hamil. Bagi wanita yang sebelumnya sudah pernah hamil, jika sudah bisa merasakan gerakan janin, usia kehamilan diperkirakan 16-18 minggu.
Baca juga: Ketahui Waktu yang Tepat untuk Tes Kehamilan
3. Sistem Fundus Uteri
Selain dua hal di atas, ada cara manual lainnya untuk menentukan usia kehamilan. Namanya fundus uteri atau puncak rahim. Pada dasarnya, puncak rahim ini akan meninggi seiring perkembangan janin. Lalu, bagaimana cara menghitungnya?
Caranya dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim. Jika jaraknya adalah 17 sentimeter, berarti usia kehamilan sudah menginjak 17 minggu. Sama seperti gerakan pada janin, menurut ahli di American Pregnancy Association, cara menghitung usia kehamilan dengan sistem ini tidak akurat 100 persen.
4. Manfaatkan Kalkulator Kehamilan Online
Cara menghitung usia kehamilan dengan kalkulator online boleh dibilang paling simpel. Tidak ada salahnya mencoba kalkulator kehamilan untuk menentukan usia kehamilan.
Cara menghitung kehamilan secara online sangat mudah. Bumil hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, tahun hari pertama dan terakhir haid (HPHT), dan juga siklus haid. Kalkulator kehamilan online tersebut kemudian menghitung dan memberitahukan usia kehamilan bumil.
Baca juga: 7 Tips Menghilangkan Stretch Mark Setelah Kehamilan
-
USG Lebih Akurat
Andaikan siklus haid tidak teratur, atau lupa mengenai HPHT, bumil bisa langsung bertanya pada dokter untuk menentukan usia kehamilan. Lewat teknologi USG dan pemeriksaan fisik, dokter akan menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat. Menurut American Pregnancy Association, waktu terbaik memperkirakan usia kehamilan lewat USG adalah 8 sampai 18 minggu kehamilan.
USG ini lebih akurat bila dilakukan di masa-masa awal kehamilan. Sebab dalam beberapa minggu pertama janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama. Pemeriksaan USG di trimester pertama bukan hanya menentukan usia kehamilan saja, tapi kesehatan ibu dan janin. Misalnya, menilai kondisi kehamilan atau ada tidaknya komplikasi kehamilan.
Ingat, meski USG terbilang modern dan cukup akurat, namun bisa juga meleset. Dengan kata lain, banyak faktor yang memicu kelahiran awal atau lebih lama. Semuanya bergantung pada kondisi kesehatan ibu dan janin.
Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2019. Calculating Conception.
Healthline. Diakses pada 2019. How to Calculate Your Due Date.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan