Ini Gejala Polip Rahim yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Mei 2021
Ini Gejala Polip Rahim yang Perlu DiwaspadaiIni Gejala Polip Rahim yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Pernah dengar tentang polip rahim? Rentan dialami oleh wanita, baik sebelum atau setelah menopause, polip rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding bagian dalam rahim. Kondisi ini juga dapat dapat meluas hingga ke dalam rongga rahim. Polip dapat tumbuh satu ataupun banyak, bahkan menyelinap ke bawah melalui pembukaan rahim.

Berikut beberapa gejala polip rahim yang perlu diwaspadai:

  • Perdarahan menstruasi yang tidak dapat diprediksi dan terasa berat dengan keluhan nyeri dan tidak enak badan.
  • Perdarahan antara periode menstruasi.
  • Pendarahan Miss V setelah menopause.
  • Mengalami infertilitas.

Baca juga: Keluar Darah Setelah Berhubungan Intim Saat Hamil, Bahayakah?

Sederet Fakta tentang Polip Rahim

Faktor hormonal kerap menjadi penyebab polip rahim. Hal ini karena polip rahim sensitif terhadap estrogen. Artinya, polip sering kali tumbuh sebagai respons terhadap estrogen yang bersirkulasi. Ada beberapa faktor umum yang meningkatkan risiko pertumbuhan polip rahim, yaitu pascamenopause, mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi), mengalami obesitas, sedang menjalani terapi obat kanker payudara, serta komplikasi yang melibatkan hormonal lainnya.

Perlu diketahui bahwa tidak ada cara untuk mencegah polip rahim. Pemeriksaan ginekologi rutin dan memperhatikan perubahan siklus menstruasi adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menyadari lebih awal risiko permasalahan reproduksi, termasuk polip rahim. Jadi, selalu konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin, untuk mengantisipasi tumbuhnya polip rahim.

Untuk melakukan pemeriksaan, agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit andalanmu. Jika kamu mengalami berbagai gejala awal dari polip rahim seperti yang telah disebutkan tadi, segera bicarakan dengan dokter di Halodoc juga, ya.

Baca juga: Cara Merawat Miss V Sesuai Usia

Untuk mengetahui lebih dalam tentang polip rahim, berikut fakta-fakta yang perlu untuk diketahui, agar kamu lebih responsif terhadap area genitalmu:

  • Polip rahim umumnya terjadi kembali dengan perkiraan peluang kekambuhan sebesar 15-43 persen.
  • Pada wanita yang mengalami perdarahan menstruasi berat, membuang polip ternyata tidak membuat periode menstruasi lebih baik. Perlu ada perawatan yang intensif dan terus-menerus untuk menangani polip secara keseluruhan.
  • Perubahan pra-kanker atau kanker terjadi pada 2-4 persen wanita dengan polip rahim. Pada beberapa kasus, pengangkatan polip yang tidak ke akarnya akan menumbuhkan polip baru yang mungkin saja lebih berisiko. Itulah sebabnya, penyembuhan haruslah berfokus untuk mengeluarkan seluruh polip.
  • Setelah polip diangkat, bukan berarti masalah selesai begitu saja. Diperlukan pemantauan lebih lanjut untuk memastikan polip tidak akan kambuh lagi.

Bagaimana Pemeriksaan untuk Polip Rahim?

Secara umum, ada beberapa langkah pemeriksaan yang dilakukan untuk polip rahim, seperti:

1. USG Transvaginal

Dilakukan dengan menggunakan perangkat ramping seperti tongkat yang ditempatkan di Miss V, yang memancarkan gelombang suara, sehingga menciptakan gambar rahim termasuk bagian dalamnya. Melalui USG transvaginal ini, dokter bisa mengidentifikasi polip rahim sebagai daerah jaringan endometrium menebal.

2. Hysterosonography

Pemeriksaan hysterosonography ini melibatkan air garam (saline) yang disuntikkan ke dalam rahim melalui tabung kecil yang dialiri melalui Miss V dan leher rahim. Larutan saline akan memperluas rongga rahim, sehingga memberikan dokter pandangan yang lebih jelas ke bagian dalam rahim selama proses USG.

Baca juga: Ini 7 Alasan Medis Wanita Harus Lakukan Histerektomi

3. Histeroskopi

Dilakukan dengan memasukkan teleskop yang tipis melalui Miss V dan leher rahim ke dalam rahim. Hal ini memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam rahim.

4. Biopsi Endometrium

Dilakukan dengan menggunakan kateter isap di dalam rahim untuk mengambil spesimen sebagai pengujian laboratorium. Selanjutnya, polip rahim dapat dikonfirmasi dengan biopsi endometrium.

Itulah rangkaian pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendeteksi keberadaan polip rahim. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan setelah dokter mencurigai adanya kemungkinan polip pada rahim. Jadi, sekecil apapun gejala atau kelainan yang kamu alami seputar menstruasi dan reproduksi, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter, agar polip rahim bisa terdeteksi sedini mungkin.

Referensi:
US National Library of Medicine, National Institute of Health. Diakses pada 2020. Endometrial polyps: Pathogenesis, sequelae and treatment.
Verywell Health. Diakses pada 2020. The Symptoms of Uterine Polyps.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Uterine Polyps.