Ini 5 Pencegahan Penyakit Limfoma yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta - Limfoma merupakan salah satu jenis kanker yang muncul pada sel limfosit. Sel tersebut terletak di dalam sistem kekebalan tubuh yang memerangi infeksi dan termasuk kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh. Kondisi limfoma dari sistem limfatik seharusnya menjadi jaringan yang memerangi penyakit dalam tubuh kamu. Limfoma artinya limfosit berubah dan berkembang di luar kendali.
Sebenarnya, tidak ada cara yang pasti dan mampu mencegah seseorang mengalami limfoma. HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang meningkatkan risiko seseorang mengalami limfoma. Maka itu, dengan mencegah dan menjaga diri dari HIV/AIDS (menghindari hubungan intim bebas dan menghindari penggunaan narkoba jarum suntik), risiko mengalami limfoma juga akan lebih rendah.
Penanganan limfoma pun tidak sama pada setiap pengidap. Cara penanganan yang terbaik ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan, usia, jenis, dan stadium limfoma pengidap. Khusus untuk limfoma non-hodgkin, tidak semua kasus membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Jika kanker yang dialami termasuk jenis yang lambat berkembang, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu dan melihat perkembangannya terlebih dahulu. Bahkan, ada limfoma non-hodgkin stadium dini dengan ukuran kecil yang dapat diatasi melalui prosedur pengangkatan pada saat dilakukan biopsi, sehingga pengidap tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Kanker Kelenjar Getah Bening Diidap Uztad Arifin Ilham
Berikut langkah penanganan yang dapat dilakukan.
-
Pembedahan
Bagi limfoma yang awalnya terjadi di otak, sumsum tulang belakang mata, kelenjar ludah, tiroid, paru-paru, hati, limpa, limfoma ekstranodal dilakukan bedah reseksi terlebih dahulu. Kemudian, barulah dilakukan radioterapi atau kemoterapi. Limfoma ganas primer pada ginjal, kandung kemih, testis ovarium, rahim, kulit, payudara, harus melakukan bedah eksisi dini dan untuk stadium awal dilakukan bedah reseksi, setelah pembedahan baru dilakukan kemoterapi dan radioterapi.
-
Radiasi
Pada limfoma hodgkin dilakukan metode iradiasi atau penyinaran lebih dengan penerapan “cape” atau “Y terbalik” pengobatan jenis radiasi yang akan diberikan untuk melindungi organ vital. Sedangkan pada Limfoma non-hodgkin juga sensitif pada radioterapi, tetapi tingkat kambuhnya tergolong tinggi. Limfoma non-hodgkin biasanya muncul di amandel, nasofarin, atau jenis jaringan tulang primer, setelah dilakukan lokal radioterapi dapat memperoleh kepuasan dan rasa nyaman jangka panjang.
Baca juga: Pengobatan untuk Limfadenopati
-
Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan tujuan:
- Mengurangi jumlah sel-sel limfoma dan dalam waktu tertentu dapat mengendalikan perkembangan limfoma.
- Mengurangi gejala limfoma, serta mengurangi penderitaan pengidap limfoma.
- Menghambat perkembangan sel-sel limfoma dan membunuh sel limfoma sampai batas tertentu.
- Dengan bantuan radiasi dan pembedahan limfoma dapat meningkatkan efek dari pengobatan.
-
Imunisasi
Metode imunisasi biologi dengan menggunakan interaksi antara sistem imun tubuh dan sel kanker. Dengan meningkatkan perlawanan dari sistem kekebalan tubuh terhadap tumor dapat mengontrol ataupun menghilangkan tumor.
-
Penanganan Herbal
Dalam perawatan gabungan komprehensif kanker limfoma, pengobatan herbal berperan penting dalam mengurangi racun, dan berperan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pengidap limfoma. Ketika mengimplementasikan sendiri pelaksanaan pengobatan limfoma ganas, terutama dalam menghambat sel tumor, meringankan gejala, meningkatkan kondisi fisik, serta meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup pengidap.
Baca juga: 5 Penyakit yang Diketahui Akibat Benjolan Di Leher
Kamu perlu waspada, karena pengidap kanker limfo dapat meninggal dalam jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun apabila tidak dilakukan pengobatan. Namun, dengan adanya deteksi dini dan pengobatan yang intensif bisa meningkatkan hasil yang baik dan meningkatkan kualitas hidup.
Kamu perlu deteksi segera gejala yang kamu alami pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui jenis penyakit yang terjadi. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan