Mengidap Radang Otak, Apakah Berbahaya?
Halodoc, Jakarta – Radang otak merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang otak dan harus diwaspadai. Radang otak alias ensefalitis bisa memicu komplikasi jika tidak ditangani dengan segera. Lantas, apakah penyakit ini tergolong berbahaya?
Penyakit ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, tapi paling sering ditemukan pada anak-anak dan lansia. Ini dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh yang cenderung lebih lemah. Radang otak berpotensi menjadi kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa, tapi hal ini jarang terjadi.
Meski begitu, penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena perkembangannya yang sulit ditebak. Kunci utama dalam mengatasi kondisi ini adalah dengan diagnosis serta pengobatan yang cepat.
Baca juga: Ketahui Tanda Mengidap Radang Otak
Pada awalnya, radang otak sering muncul dengan gejala-gejala ringan, seperti sakit kepala, selalu merasa lelah, demam, dan pegal-pegal. Seiring berjalannya waktu, kondisi tubuh biasanya akan semakin menurun secara drastis, dan mulai muncul gejala yang lebih serius.
Radang otak yang parah bisa menyebabkan kejang-kejang, perubahan kondisi mental, sering linglung, halusinasi, otot terasa lemas, kelumpuhan pada wajah atau bagian tubuh tertentu, hingga gangguan bicara.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan pergerakan mata yang tidak terkontrol, leher terasa kaku, dan gangguan penglihatan. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran alias pingsan.
Kabar buruknya, kondisi ini sering terlambat terdeteksi karena gejala yang muncul cenderung mirip dengan penyakit flu. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami gejala mirip radang otak.
Penyebab dan Komplikasi Penyakit Radang Otak
Kebanyakan kasus radang otak tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, kondisi ini sering dikaitkan dengan infeksi dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Secara umum, jenis infeksi yang bisa menyebabkan radang otak dibagi ke dalam dua jenis, yaitu infeksi virus yang berasal dari dalam otak atau disebut radang otak primer, serta infeksi yang berasal dari luar otak alias radang otak sekunder.
Selain infeksi, radang otak juga bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh berperan dalam melawan virus atau bakteri yang mengancam tubuh.
Pada kondisi yang jarang terjadi, sistem kekebalan tubuh malah bisa menyerang jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan penyakit. Dalam kasus radang otak, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi malah menyerang otak.
Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya
Komplikasi serius dan berbahaya bisa terjadi jika radang otak tidak segera ditangani. Dampak penyakit yang terjadi bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Ada pengidap penyakit radang otak yang bisa sembuh total, tapi sebagian lainnya bisa mengalami komplikasi, hingga meninggal dunia.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi risiko komplikasi yang terjadi, mulai dari faktor usia, penyebab radang otak terjadi, tingkat keparahan, hingga kecepatan penanganan. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya komplikasi berupa rasa lelah yang berkepanjangan, hilang ingatan, epilepsi, gangguan kemampuan fisik dan motorik, gangguan kemampuan bicara, perubahan emosi, bahkan gangguan konsentrasi. Segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk menghindari komplikasi radang otak terjadi.
Baca juga: Japanese Encephalitis, Gigitan Nyamuk yang Sebabkan Radang Otak
Atau jika ragu, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter terkait gejala yang muncul. Sampaikan gejala awal yang muncul ke dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!