8 Orang dengan Risiko Sakit Batu Empedu
Halodoc, Jakarta – Kamu perlu waspada akan penyakit batu empedu. Sebab, batu empedu merupakan salah satu masalah kesehatan yang tersembunyi atau terjadi tanpa gejala. Hampir 50 persen pengidap batu empedu tidak merasakan gejala apa-apa, 30 persen merasakan gejala nyeri, dan 20 persen berkembang menjadi komplikasi.
Sebagian besar pengidap batu empedu didiagnosis mengidap maag dikarenakan rasa nyeri pada ulu hati. Padahal, secara anatomi empedu terletak pada perut sebelah kanan atas. Saat ini, jumlah pengidap batu empedu ini cenderung meningkat karena perubahan gaya hidup, seperti banyaknya makanan cepat saji (fast food). Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan kegemukan, yang merupakan faktor terjadinya batu empedu.
Kantung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak di perut sebelah kanan dan tersembunyi di bawah hati dan menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Agar lebih waspada dan hati-hati, berikut faktor orang yang berpotensi mengidap batu empedu:
1. Berat Badan dan Kolesterol
Batu empedu terbentuk dari kolesterol. Oleh karena itu, peningkatan berat badan dan kolesterol merupakan faktor risiko terbesar terbentuknya batu empedu. Olahraga dan mengurangi makanan berlemak dapat membuat kamu lebih sehat dan menurunkan risiko terbentuknya batu empedu.
2. Perempuan
Perempuan mempunyai risiko terkena batu empedu lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini disebabkan oleh kurangnya aktivitas yang seringkali menyebabkan peningkatan berat badan. Oleh karena itu, tingkatan aktivitas kamu dengan berolahraga, sehingga kamu dapat terhindar dari batu empedu.
3. Usia
Orang yang berusia 55 tahun atau lebih berisiko mengidap batu empedu lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh penurunan fungsi sistem pencernaan seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, juga terjadi penurunan aktivitas fisik dan olahraga pada orang lanjut usia.
4. Pencernaan Terganggu
Penyakit Crohn merupakan salah satu penyakit yang seringkali menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan baik. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.
5. Riwayat Keluarga
Terjadinya batu empedu juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetis. Jika salah satu atau kedua orangtua mengidap batu empedu, anak juga berisiko mengidap batu empedu. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan olahraga dengan teratur, diet sehat, dan menjaga berat badan.
6. Kehamilan dan Jumlah Persalinan
Ibu hamil juga berisiko mengalami batu empedu, terutama pada kehamilan trimester ketiga. Selain itu, seberapa sering kamu melakukan persalinan juga berpengaruh. Semakin sering kamu melakukan persalinan, maka semakin tinggi risiko kamu mengidap batu empedu, terutama pada wanita muda.
7. Penurunan Berat Badan dengan Cepat
Penurunan berat badan yang terlalu cepat juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya batu empedu. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya metabolisme lemak, yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan hati.
8. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti tidak atau jarang berolahraga, sering memakan makanan tinggi lemak, dan kurangnya aktivitas fisik akan meningkatkan risiko terkena batu empedu. Oleh karena itu, tingkatkan aktivitas fisik kamu dan kurangi mengonsumsi makanan berlemak, sehingga berat badan kamu lebih terjaga dan risiko terkena batu empedu juga menurun.
Biasanya, penyakit batu empedu tidak memerlukan perawatan intensif, kecuali kondisi tersebut telah menyebabkan rasa sakit. Terkadang kamu bisa melewati batu empedu tanpa menyadarinya. Namun, jika kamu merasakan sakit, tidak ada salahnya untuk segera melakukan tanya jawab dengan dokter di Halodoc. Dokter akan merekomendasikan langkah terbaik atau pun pemberian obat. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa mendapatkan pelayanan diskusi dokter, bahkan pembelian obat melalui Apotek Antar sesuai resep dokter. Sangat praktis, kan? Yuk, segera download aplikasi Halodoc demi kesehatan kamu!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan