8 Mitos Kehamilan yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Ada banyak mitos kehamilan yang berkembang di kalangan masyarakat. Tidak semua mitos tersebut dapat diterima dari sisi medis. Untuk itu, ibu hamil tidak boleh langsung mempercayai mitos kehamilan sebelum memeriksanya terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, tidak ada salahnya juga untuk berbicara dengan dokter guna mengetahui mana yang benar-benar fakta. Berikut beberapa mitos kehamilan yang banyak berkembang di masyarakat:
Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan
Mitos 1: Bayi Bisa Tercekik Jika Mengangkat Tangan
Katanya, jika ibu hamil mengangkat lengan melewati kepala, bayi di dalam perut akan tercekik atau terjerat tali pusat. Mitos yang satu ini tidak masuk akal, karena bayi yang terlilit tali pusat bukan diakibatkan oleh ibu yang mengangkat tangan. Namun, karena mereka terlalu aktif bergerak dalam kandungan.
Mitos 2: Jenis Kelamin Bayi Diketahui dari Bentuk Perut
Katanya, bentuk perut ibu saat mengandung dapat menandakan jenis kelamin bayi. Jika ibu hamil memiliki bentuk perut yang maju atau ke arah atas, maka bayi berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan jika ibu hamil memiliki bentuk perut yang melebar atau rendah, maka bayi berjenis kelamin perempuan. Faktanya, jenis kelamin bayi bayi akan terlihat ketika ibu hamil melakukan USG di dokter kandungan.
Mitos 3: Tanda Lahir Diakibatkan Kopi
Banyak masyarakat yang meyakini bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kopi akan membuat bayi memiliki tanda lahir di badannya. Tanda lahir ini akan tampak berwarna kecokelatan pada area tubuh bayi. Faktanya, mengonsumsi 1-2 cangkir kopi saat hamil tidak berpengaruh pada kesehatan dan perkembangan kulit bayi dalam kandungan.
Baca juga: Ini Tanda-Tanda Kehamilan di Minggu Pertama
Mitos 4: Kulit Ibu Bermasalah Karena Bayi Perempuan
Katanya, jika memiliki bayi perempuan, maka ia akan “mencuri” kecantikan ibunya, sehingga membuat kulit ibu hamil menjadi bermasalah. Masalah pada kulit ini ditandai dengan munculnya jerawat, iritasi, hingga kulit memerah. Faktanya, pertumbuhan janin dalam kandungan dapat menyebabkan kulit mengalami kekeringan karena panas dalam maupun gangguan hormonal pada ibu hamil. Jadi, masalah kulit tidak dapat dijadikan pertanda jenis kelamin bayi.
Mitos 5: Lihat Jelek, Jadi Jelek
Katanya, saat hamil ibu tidak boleh melihat hal yang jelek, karena takut hal tersebut berpengaruh pada kondisi fisik Si Kecil saat lahir. Faktanya, tidak ada hasil penelitian medis yang membuktikan bahwa jika ibu melihat sesuatu yang “jelek” dapat berakibat pada kondisi fisik bayi.
Mitos 6: Panas Dalam Tanda Rambut Bayi
Katanya, panas dalam merupakan gejala yang biasa dialami ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan. Mitosnya, saat trimester akhir kehamilan janin mulai menekan organ tubuh ibu, sehingga dapat menyebabkan panas dalam. Faktanya, panas dalam tidak ada hubungannya dengan rambut bayi dalam kandungan.
Mitos 7: Jenis Makanan Penanda Jenis Kelamin Bayi
Katanya, jika ibu hamil menyukai makanan manis, jenis kelamin bayi yang dikandung adalah perempuan. Sedangkan jika ibu hamil menyukai makanan asam, seperti mangga muda, maka jenis kelamin bayi yang dikandung adalah laki-laki. Perlu diketahui bahwa secara medis tidak ada hubungannya antara konsumsi makanan tertentu dengan jenis kelamin bayi.
Baca juga: Tips Berhubungan Intim Sesuai Trimester Kehamilan
Hal yang perlu ibu khawatirkan adalah kesehatan si buah hati. Untuk menjaga kehamilan dan bayi agar tetap sehat, jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan. Dengan begitu ibu dapat memastikan tumbuh kembang janin selama kehamilan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, jangan percaya mitos ya, bu!
Referensi:
Pregnancybirthbaby.org. Diakses pada 2020. Common Myths About Pregnancy.
Parents. Diakses pada 2020. 16 Pregnancy Myths.
Medical News Today. Diakses pada 2020. 14 Myths About Pregnancy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan