7 Serba Serbi Anak Kembar yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Memiliki bayi kembar adalah salah satu hal yang sangat menarik. Namun, tidak semua ibu bisa mendapatkan janin kembar dalam rahimnya. Banyak faktor yang dapat memengaruhi pasangan untuk bisa memiliki keturunan kembar. Gen keturunan dari ibu atau pasangan, program kehamilan, bahkan etnis juga bisa menjadi faktor penentu ibu dapat hamil kembar atau tidak.
Berikut adalah beberapa serba-serbi mengenai anak kembar yang perlu ibu ketahui:
1. Anak Kembar Tidak Memiliki Sidik Jari atau DNA yang Sama
Meskipun kembar identik, biasanya anak kembar tidak akan memiliki sidik jari atau DNA yang sama dengan kembarannya. Sidik jari terbentuk pada saat proses pengembangan bayi dalam kandungan. Pola sidik jari terbentuk akibat adanya tekanan di dalam lembaran kulit yang terjepit. Meskipun anak kembar berbagi rahim dalam perut ibu, tentu akan memiliki sidik jari yang berbeda. Begitu juga dengan DNA.
2. Anak Kembar Berinteraksi Sejak dalam Kandungan
Peneliti di Universitas Padova mengatakan pada usia 14 minggu, bayi kembar sudah bisa melakukan interaksi dengan satu sama lain dalam rahim ibunya. Pada usia 18 minggu, biasanya mereka lebih sering menyentuh kembarannya daripada menyentuh dirinya sendiri. Pergerakan atau sentuhan yang mereka lakukan juga tergolong sangat lembut.
3. Anak Kembar Biasanya Dilahirkan Melalui Operasi Caesar
Biasanya demi menjaga keselamatan dan kesehatan ibu maupun bayi, enam dari sepuluh kelahiran kembar dianjurkan melalui operasi caesar. Terutama jika ibu memiliki kehamilan kembar identik. Kembar identik terjadi ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur, kemudian sel telur membelah dirinya menjadi dua.
4. Anak Kembar Memiliki Bahasa Sendiri untuk Berinteraksi
Penelitian yang dimuat pada jurnal Institute of General Linguistics mengatakan bahwa beberapa pasangan kembar akan memiliki bahasa sendiri untuk mempelajari kosakata atau mengenal lingkungan mereka. Namun, bahasa mereka akan hilang dengan sendirinya ketika mereka sudah beranjak remaja. Namun beberapa pasangan kembar masih memiliki bahasa khusus yang hanya mereka mengerti saja untuk melakukan percakapan.
5. Anak Kembar Bisa Memiliki Usia yang Berbeda
Pada beberapa kasus, anak kembar bisa memiliki usia yang berbeda. Kondisi yang sangat langka ini biasa dikenal dengan superfetation. Superfetation adalah kondisi yang terjadi ketika seorang wanita hamil terus mengalami menstruasi, sehingga menyebabkan embrio kedua terbentuk.
6. Anak Kembar Hidup Lebih Lama
Para peneliti dari University of Washington mengatakan bahwa mereka yang kembar identik akan hidup lebih lama jika dibandingkan dengan kembar fraternal. Selain itu, anak kembar dapat hidup lebih lama jika dibandingkan dengan anak pada umumnya.
7. Anak Kembar Kebanyakan Dilahirkan dari Ibu yang Memiliki Postur Tubuh Besar dan Tinggi
The Long Island Jewish Medical Center mengatakan bahwa wanita dengan postur besar dan tinggi memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempunyai anak kembar. Insulin protein yang dapat meningkatkan kesempatan wanita berevolusi lebih banyak dimiliki wanita berpostur besar dan tinggi.
Memeriksa tingkat kesuburan dan melakukan bayi tabung nyatanya juga dapat meningkatkan ibu dan pasangan bisa memiliki anak kembar. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan ibu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan