7 Komplikasi Penyakit yang Sebabkan Gangguan Jantung

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Juni 2019
7 Komplikasi Penyakit yang Sebabkan Gangguan Jantung7 Komplikasi Penyakit yang Sebabkan Gangguan Jantung

Halodoc, Jakarta - Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan tersebut bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir. Penyakit jantung adalah semua penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi jantung.

Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit di jantung yang paling sering terjadi. Kondisi ini merupakan hasil dari penumpukan plak di arteri koroner. Di samping itu, kondisi ini juga bisa menghambat aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. Komplikasi lainnya pun bisa terjadi, antara lain:  

Baca juga: Kecanduan Alkohol Tingkatkan Risiko Gagal Jantung, Benarkah?

1. Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan komplikasi yang umum terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan jantung dalam memenuhi kebutuhan aliran darah tubuh. Kondisi tersebut terjadi karena otot jantung sudah tidak mampu lagi memompa darah.

Kondisi ini juga rentan terjadi pada pengidap kelainan jantung bawaan atau infeksi jantung. Gagal jantung biasanya ditandai dengan beberapa gejala. Gejala-gejala yang dimaksud adalah kesulitan bernapas, pusing, serta penumpukan cairan pada bagian tertentu yang membuatnya tampak membengkak.

2. Aneurisma

Aneurisma merupakan sebuah komplikasi serius. Gejala yang dapat ditunjukkan oleh kondisi ini adalah pembengkakan arteri yang dapat terjadi pada bagian tubuh manapun. Apabila aneurisma pecah, kondisi tersebut dapat menyebabkan kondisi fatal karena adanya perdarahan internal.  

3. Emboli Paru

Emboli paru merupakan sebuah kondisi saat arteri pulmonalis mengalami penyumbatan. Penyumbatan tersebut menyebabkan tubuh mengalami kekurangan oksigen dengan cepat. Akibatnya, beberapa gejala pun akan muncul seperti kesulitan bernapas, sakit dada, dan kulit membiru. Kondisi ini harus diwaspadai, karena dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: Benarkah Penyakit Iskemia Bisa Picu Serangan Jantung?

4. Henti Jantung

Termasuk dalam kondisi darurat, henti jantung perlu diwaspadai. Jika tidak ditangani dengan baik dan segera, kondisi ini dapat menyebabkan kematian mendadak. Kondisi ini merupakan sebuah komplikasi akibat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Gangguan irama jantung tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kehilangan kesadaran.

5. Serangan Jantung

Keadaan ini terjadi akibat kematian sel jantung, karena jantung tidak mendapatkan cukup asupan darah. Di samping itu, serangan jantung terjadi karena arteri jantung mengalami penyempitan karena penumpukan kolesterol atau aterosklerosis.

Kondisi ini menunjukan gejala yang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin. Pada pengidap laki-laki, gejala serangan jantung dapat berupa rasa nyeri di area sekitar dada. Sedangkan pada pengidap perempuan, gejala yang ditunjukkan berupa mual, muntah-muntah, dan sakit perut.

6. Penyakit Arteri Perifer

Penyempitan pembuluh darah dapat berdampak buruk pada aliran darah ke jantung. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat berdampak buruk pada ujung-ujung bagian tubuh. Dikarenakan bagian-bagian tubuh tersebut tidak mendapatkan aliran yang cukup, maka rasa nyeri pun akan muncul, terutama pada kaki ketika sedang berjalan.

7. Stroke

Stroke terjadi karena adanya gumpalan darah yang menghambat aliran darah menuju otak. Gumpalan darah tersebut muncul karena jantung tidak bekerja dengan baik. Keadaan ini dapat menyebabkan beberapa gangguan dalam mengingat, berbicara, dan koordinasi. Selain itu, stroke juga dapat menyebabkan mati rasa pada salah satu sisi tubuh.Karena menyerang sel otak, kondisi ini perlu diwaspadai. Pasalnya, keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan dengan cepat dan bisa bersifat permanen.

Baca juga: Atlet Juga Bisa Kena Serangan Jantung Saat Olahraga, Kenali Tandanya

Jika kamu mengalami masalah-masalah di atas, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google.