7 Gejala Narkolepsi yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Rasa ngantuk yang muncul menjelang malam hari adalah hal yang wajar. Apalagi bila kondisi tubuh sedang lelah setelah menjalani aktivitas sepanjang hari. Tapi, bagaimana bila rasa ngantuk juga muncul pada siang hari, bahkan sampai tidak tertahankan. Padahal, malamnya kamu sudah cukup tidur. Hati-hati, bisa jadi kamu mengalami narkolepsi.
Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf yang berperan dalam mengontrol aktivitas tidur. Akibatnya, kamu akan selalu merasa ingin tidur terus. Jangan remehkan penyakit ini. Tidur yang berlebihan juga bisa menimbulkan dampak buruk untuk kesehatanmu, lho. Jadi, ketahui gejala narkolepsi yang perlu kamu waspadai di sini.
Penyebab Narkolepsi
Sampai saat ini, masih belum diketahui apa penyebab pasti narkolepsi. Tapi, kebanyakan pengidap narkolepsi memiliki kadar hipokretin yang rendah. Hipokretin adalah sejenis zat kimia dalam otak yang membantu mengendalikan waktu tidur.
Nah, penyebab rendahnya hipokretin diduga adalah akibat diserang oleh sistem kekebalan tubuh pengidap sendiri atau yang lebih dikenal juga dengan kondisi autoimun. Berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kondisi autoimun tersebut yang akhirnya berujung pada narkolepsi:
- Stres
- Perubahan pola tidur secara tiba-tiba
- Perubahan hormon, seperti yang terjadi pada masa pubertas atau menopause
- Kelainan genetik
- Infeksi, seperti infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi.
Selain kondisi autoimun, beberapa penyakit berikut juga bisa menyebabkan bagian otak yang berfungsi menghasilkan hipokretin menjadi rusak:
- Cedera kepala
- Tumor otak
- Multiple sclerosis
- Ensefalitis atau peradangan otak.
Baca juga: Risiko Fatal di Balik Cedera Kepala
Gejala Narkolepsi
Selalu ingin tidur memang patut dicurigai sebagai gejala narkolepsi. Pasalnya, terganggunya saraf yang mengontrol waktu tidur ini memang akan membuat pengidapnya kesulitan menahan rasa kantuk. Biar lebih jelas, berikut gejala narkolepsi secara umum:
1. Ngantuk Berat pada Siang Hari
Anehnya, narkolepsi justru akan membuat pengidapnya merasakan rasa kantuk yang sangat berat pada siang hari, meskipun kebutuhan tidur pada malam hari sudah tercukupi. Gejala ini disebut juga dengan excessive daytime sleepiness (EDS). Ini tentunya akan menimbulkan masalah, karena pengidap akan sulit untuk tetap terjaga dan berkonsentrasi selama bekerja atau beraktivitas.
Baca juga: Ini Alasan Mengantuk Setelah Makan
2. Katapleksi
Katapleksi adalah kondisi melemahnya otot secara tiba-tiba yang ditandai dengan gejala berupa tungkai terasa lemas mendadak, penglihatan menjadi kabur, kepala lunglai dan rahang turun, serta bicara menjadi cadel. Kondisi ini hanya berlangsung sementara dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu, seperti perasaan kaget, tertawa, atau marah. Katapleksi biasanya dialami oleh pengidap narkolepsi hanya sekali atau dua kali dalam setahun.
3. Serangan Tidur
Pengidap narkolepsi juga bisa tertidur di mana saja dan kapan saja secara tiba-tiba karena serangan tidur. Bila narkolepsi sudah tidak terkendali, pengidap bisa mengalami serangan tidur ini selama beberapa kali dalam sehari.
Rasa kantuk yang berlebihan ini juga bisa membuat pengidap berhalusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang tampak seperti nyata, padahal tidak. Kondisi ini bisa terjadi saat pengidap tertidur maupun tidak.
Baca juga: Bikin Halusinasi, Hati-Hati 6 Makanan Ini
4. Ketindihan atau Sleep Paralysis
Gejala narkolepsi lainnya adalah sleep paralysis atau yang lebih dikenal oleh orang awam sebagai “ketindihan”. Jadi, saat hendak terbangun atau mulai tertidur, pengidap tiba-tiba saja tidak mampu bergerak atau berbicara untuk beberapa saat.
5. Gangguan Ingatan
Tidak hanya menyebabkan konsentrasi menurun, narkolepsi juga bisa menyebabkan pengidapnya terkadang lupa dengan aktivitas yang baru saja dikerjakannya.
6. Sakit Kepala
Tidur terlalu berlebihan juga bisa membuat pengidap mengalami sakit kepala.
7. Depresi
Tidak bisa bekerja dan beraktivitas dengan baik akibat narkolepsi bisa membuat pengidap lama-kelamaan merasa depresi.
Gejala narkolepsi di atas bisa terjadi secara tiba-tiba maupun berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Bila kamu mengalami salah satu dari gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan lanjutan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti mengenai penyebab dari rasa kantuk berlebihan yang kamu miliki.
Bila kamu mempunyai masalah seputar waktu tidur, baik itu sering mengantuk maupun tidak bisa tidur sama sekali, bicarakan saja ke dokter di Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa membicarakan masalah kesehatanmu kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.