6 Tes untuk Mendiagnosis Batuk Darah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Februari 2019
6 Tes untuk Mendiagnosis Batuk Darah6 Tes untuk Mendiagnosis Batuk Darah

Halodoc, Jakarta - Batuk darah atau yang dikenal dengan istilah medis sebagai hemoptisis terjadi ketika keadaan seseorang mengalami batuk yang disertai darah. Sebenarnya, batuk darah merupakan bentuk gejala yang dapat muncul akibat sejumlah kondisi atau gangguan penyakit lain.

Apabila batuk darah yang dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan baik, biasanya hal ini bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius. Namun, jika yang mengalaminya adalah orang-orang yang berusia lanjut atau diketahui memiliki kebiasaan merokok, ada kemungkinan bahwa batuk darah merupakan gejala dari suatu penyakit serius.

Pemeriksaan gangguan batuk darah dilakukan bertujuan untuk mencari tahu penyebab dari kondisi tersebut, mengukur tingkat perdarahan, dan mewaspadai adanya risiko gangguan pernapasan. Diagnosis juga bisa dilihat melalui gejala yang diperlihatkan oleh pengidap, riwayat kesehatan mereka, dan melalui beberapa tes lanjutan. Berikut tes pemeriksaan yang perlu dilakukan apabila mengalami batuk darah:

  1. Pemeriksaan Sampel Dahak

Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan sampel dahak jika batuk darah yang kamu alami diduga disebabkan oleh infeksi. Sampel dahak ini dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Normalkah Batuk Darah pada Anak

  1. Pemeriksaan Darah

Tes ini dilakukan mencakup banyak hal. Selain pemeriksaan kadar sel darah merah dan putih, pemeriksaan ini juga dapat mengukur elektrolit, serta fungsi ginjal pengidap melalui pemeriksaan zat kimia darah. Tes ini juga dapat mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah melalui pemeriksaan yang dinamakan oksimetri nadi dan analisis gas darah. Di samping itu, dokter juga dapat mengukur kemampuan darah dalam membeku melalui tes koagulasi

  1. Pemeriksaan Foto Rontgen pada Dada

Melalui tes ini, maka dapat diketahui adanya masalah pada saluran pernapasan bawah dan paru-paru, seperti infeksi atau penumpukan cairan di dalam paru-paru.

  1. Bronkoskopi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan alat yang disebut endoskop ke dalam saluran pernapasan melalui mulut atau hidung. Alat berbentuk sedang yang dilengkapi kamera ini akan membantu dokter mengetahui penyebab batuk darah

Baca juga: 7 Cara Meredakan Batuk Darah

  1. CT Scan

Pemindaian ini bertujuan menghasilkan gambar dari struktur dada secara rinci.

  1. Pemeriksaan Urine

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kondisi yang tidak normal dan menjadi penyebab batuk darah.

Kenapa Batuk Berdarah Bisa Terjadi?

Seperti yang telah disebutkan di atas, batuk darah terjadi karena gangguan penyakit. Beberapa penyebab yang umum terjadi dan dapat disembuhkan seperti iritasi tenggorokan dari batuk yang berlebihan. Pada banyak kasus, kondisi ini berkaitan dengan iritasi dari merokok, bronkitis, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) yang dapat meliputi bronkitis kronis atau emfisema, serta pneumonia.

Penyebab batuk darah lainnya meliputi bronkiektasis, kanker paru-paru, penggunaan antikoagulan yang berlebih, embolisme paru-paru, gagal jantung kongestif, tuberkulosis, peradangan atau kondisi autoimun, pulmonary arteriovenous malformations, penggunaan kokain, trauma (seperti luka tembak atau kecelakaan kendaraan bermotor), dieulafoy’s disease, serta mimisan atau muntah parah.

Kebanyakan kasus batuk darah juga disebabkan oleh adanya kelainan pada saluran pernapasan dan paru-paru. Infeksi dan gangguan lain yang terjadi secara berulang dan menjadi kronis, dapat menyebabkan batuk biasa menjadi parah dan berkepanjangan. Hal itu dapat dicegah dengan penanganan batuk secara dini menggunakan obat batuk yang sesuai dan aman, serta obat-obatan dan penanganan lain untuk mengatasi faktor penyebabnya.

Baca juga: 4 Penyakit dengan Ciri Batuk Darah

Itulah tes yang perlu dilakukan apabila kamu mengalami batuk darah. Sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya cek dulu gangguan batuk darah yang kamu alami pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.