6 Manfaat Membedong Bayi
Halodoc, Jakarta – Sudah menjadi kepercayaan turun temurun bahwa bayi yang baru lahir harus dibedong selama beberapa bulan agar kakinya lurus. Tapi tahukah kamu, tanpa dibedong pun, sebenarnya kedua kaki bayi akan lurus dengan sendirinya jika sudah waktunya. Akhirnya, masalah membedong bayi pun menimbulkan pro dan kontra. Jadi, sebenarnya perlukah membedong bayi dan apa manfaatnya?
Membedong bayi dengan kain berbentuk persegi empat yang biasanya berbahan flanel memang sudah sejak lama dilakukan. Tidak masalah jika kamu ingin membedong Si Kecil yang baru lahir. Namun, tujuannya bukan karena takut kakinya bengkok, karena itu hanyalah mitos belaka. Berikut manfaat membedong bayi:
1. Membantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak
American Academy of Pediatrics (APP) mengungkapkan bahwa membedong bayi dapat membuatnya tidur lebih nyenyak dan nyaman, serta menenangkan bayi. Tentu saja manfaat ini baru bisa Si Kecil rasakan bila kamu membendongnya dengan cara yang benar dan tidak terlalu kencang.
2. Membuat Bayi Tidur Lebih Lama
Bayi yang baru lahir kadang-kadang mengalami refleks kejut atau refleks moro saat memasuki fase tidur nyenyak atau deep sleep. Bayi tiba-tiba saja terkejut sendiri tanpa sebab. Hal ini bisa mengganggu tidurnya sehingga ia jadi tidak bisa tidur dengan lama. Nah, bedong membantu bayi mengatasi refleks kejut tersebut dan membuatnya dapat segera tidur kembali karena ia merasa seperti dipeluk.
3. Membuat Bayi Merasa Nyaman
Membedong bayi dengan kain otomatis akan membuatnya merasa lebih hangat. Kondisi ini akan mengingatkan mereka pada lingkungan saat mereka masih berada di dalam rahim. Bayi yang dibedong juga biasanya jarang menangis. Bila ia menangis atau menggeliat saat dibedong, artinya mungkin bayi merasa sesak dan tidak nyaman. Jadi, sebaiknya longgarkan sedikit bedongannya.
(Baca juga: 5 Fakta Tangisan Bayi yang Lucu dan Unik)
4. Membantu Ibu Saat Menyusuinya
Sebagian ibu yang baru pertama kali menyusui sering kesusahan mencari posisi menyusui yang benar. Seringkali bayi juga banyak bergerak untuk mencari posisi yang pas untuk menyusu, sehingga ibu semakin sulit menempatkannya dalam posisi yang benar dan nyaman. Nah, dengan membedongnya, bayi akan jadi lebih tenang, sehingga proses belajar menyusui dapat menjadi lebih lancar.
5. Menenangkan Bayi yang Sedang Kolik
Bayi yang sedang kolik biasanya akan menangis terus menerus karena merasa kesakitan. Ia jadi lebih rewel dari biasanya dan menarik kedua tungkai kakinya. Nah, dengan membedongnya, bayi akan merasa hangat dan nyaman, sehingga ia akan menjadi lebih tenang.
(Baca juga: Waspada Bayi Rewel Karena Kolik Infantil)
6. Mengurangi Risiko Terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Membedong bayi otomatis akan membuatnya berada dalam posisi telentang saat tidur, sehingga kematian mendadak pada bayi atau SIDS pun dapat dicegah.
Walaupun banyak manfaat, kamu sebaiknya tidak membedong bayi terlalu ketat. Ikat kain sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit bergerak dan napasnya tidak sesak. Bila Si Kecil terlihat kepanasan seperti mengeluarkan keringat, rambutnya basah dan pipinya memerah, sebaiknya lepaskan bedongannya.
Saat Si Kecil tidur, kamu sebaiknya juga tetap mengawasinya agar bayi yang dibedong jangan sampai terguling dan berisiko mengalami SIDS. Bayi hanya perlu dibedong selama dua bulan sejak ia lahir. Setelah itu, ibu bisa melepaskan bedongannya.
Tanyakan lebih lanjut masalah seputar membedong bayi dan tips-tipsnya pada dokter yang ahli dan profesional lewat aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa ngobrol dengan dokter di mana saja dan kapan saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan