6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Oktober 2022
6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah

"Kanker darah atau leukemia adalah jenis kanker yang bisa membuat tubuh pengidap menjadi lebih lemah dan rentan terserang penyakit. Adapun gejala kanker darah bisa bervariasi tergantung pada jenis yang dialami." 

Halodoc, Jakarta - Penyakit yang berhubungan darah tak hanya menyoal anemia, hemofilia, ataupun thalasemia saja. Ada juga penyakit lainnya yang tak kalah mengkhawatirkan, yaitu kanker darah atau leukemia. Leukemia sendiri merupakan penyakit kanker darah yang menyerang sel-sel darah putih. 

Sel darah putih ini berperan penting dalam sistem imun tubuh, ia melindungi tubuh dari penyakit. Bagian darah yang satu ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Lalu, ada apa dengan sel darah putih pengidap leukemia? 

Sel darah putih ini akan berkembang secara teratur dalam tubuh yang normal. Akan tetapi, dalam tubuh pengidap leukemia lain lagi ceritanya. Sumsum tulang akan memproduksi sel darah putih yang abnormal secara berlebihan, dan tak berfungsi dengan baik. 

Produksi sel darah putih yang berlebihan ini ujung-ujungnya akan menyebabkan penumpukan dalam sumsum tulang. Alhasil, sel-sel darah yang sehat akan berkurang. Tak cuma itu saja, tak menutup kemungkinan sel abnormal ini menyebar ke organ lain, seperti paru-paru hingga otak. 

Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Kanker darah sendiri terdiri dari dua jenis berdasarkan perkembangannya, akut, dan kronis. Leukemia akut berkembang dengan cepat akibat penambahan jumlah sel darah putih yang abnormal atau sel yang belum matang, sehingga tak dapat berfungsi secara normal. 

Sedangkan leukemia kronis berkembang, secara perlahan-lahan dalam jangka panjang. Sel-sel darah putih yang seharusnya sudah mati, akan tetap hidup dan menumpuk di dalam aliran darah, sumsum tulang, dan organ lainnya. 

Pertanyaannya, kondisi seperti apa yang bisa terjadi pada tubuh pengidapnya?

  • Tubuh akan kekurangan oksigen.
  • Kekebalan tubuh terhadap penyakit atau infeksi menurun.
  • Menghambat fungsi limfosit, sehingga pengidapnya berpotensi mengalami infeksi serius.
  • Membentuk sel-sel mieloid yang tidak sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.
  • Mudah mengalami pendarahan (misalnya, sering mimisan) atau memar.
  • Penurunan berat badan.

Kenali Gejala-Gejalanya

Yang perlu digarisbawahi, pengidap leukemia bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, bergantung pada jenis leukemia yang diidap. Namun, setidaknya ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap leukemia, yaitu:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Mudah mengalami perdarahan atau memar.
  • Munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
  • Timbul rasa nyeri pada tulang atau sendi.
  • Menggigil.
  • Muntah-muntah.
  • Berat badan menurun.
  • Munculnya infeksi yang parah atau sering terjadi.
  • Keringat berlebihan (terutama di malam hari).
  • Pembengkakan pada limfa noda atau limfa. 

Mengatasi Kanker Darah dengan Transplantasi

Selain kemoterapi, radioterapi, terapi terfokus dan terapi biologis, cara mengobati leukemia juga bisa dengan transplantasi. Transplantasi ini bertujuan untuk menggantikan kondisi sumsum tulang yang sudah rusak, dan tak mampu memproduksi sel darah sehat.

Sumsum tulang sendiri merupakan material lunak yang mengandung sel-sel belum matang yang disebut sel induk hematopoietik. Nah, sel belum ini akan berkembang menjadi tiga jenis darah, sel darah putih, merah, dan trombosit. 

Proses pengambilan sampel sumsum tulang dari pendonor sehat disebut sebagai panen atau harvesting. Dalam proses ini, jarum akan dimasukkan melalui kulit pendonor, hingga ke dalam tulang untuk mengambil sumsum tulangnya.

Selanjutnya pengidap leukemia akan diberikan infus sumsum tulang belakang dari pendonor melalui jalur intravena. Prosedur ini akan diikuti ada proses engraftment, yaitu sel induk baru menemukan jalan mereka ke sumsum tulang belakang dan kembali memproduksi sel darah. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok tanya dokter langsung melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!