6 Gejala yang Dapat Mendeteksi Neuropati Perifer
Halodoc, Jakarta - Diabetes tipe 2 merupakan penyebab paling umum terjadinya neuropati perifer. Diabetes juga merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada orang yang mempunyai berat badan berlebihan atau obesitas. Karenanya, salah satu cara untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mengontrol berat badan yang berlebihan. Semakin cepat gejala neuropati perifer dideteksi, semakin baik peluang untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Yuk, baca penjelasan selengkapnya berikut.
Baca juga: Bukan Kelainan, Neuropati Perifer Bisa Muncul Akibat Penyakit Ini
Neuropati Perifer, Kerusakan pada Sistem Saraf Tepi
Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi. Kerusakan yang terjadi menyebabkan proses pengiriman sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi terganggu. Sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat di otak dan tulang belakang ke seluruh organ tubuh. Kerusakan ini bisa menyebabkan gangguan seperti mengirim sinyal sakit ke otak walau ada sesuatu yang menyakiti tubuh, atau gangguan mengirim sinyal sakit meski tidak ada yang menyebabkan sakit.
Gejala yang Dapat Mendeteksi Neuropati Perifer
Setiap saraf pada sistem perifer memiliki fungsi tertentu, sehingga gejala yang muncul biasanya tergantung pada jenis saraf yang terkena dampak. Gejala tersebut meliputi:
- Jika terdapat masalah pada jantung, gejala yang dirasakan bisa berupa pusing, bahkan pingsan saat berdiri setelah duduk. Jika kamu mengalami nyeri dada, ini merupakan peringatan penyakit jantung dan serangan jantung. Selain itu, biasanya gejala yang ditimbulkan adalah napas pendek, mendadak lelah, berkeringat, mual, dan muntah.
- Kerusakan pada saraf juga bisa menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan otot dan menyebabkan lemahnya otot. Gejala dapat dirasakan ketika kamu menggerakkan salah satu bagian tubuh kamu.
- Jika adanya masalah pada pencernaan, biasanya gejala meliputi kenyang walau hanya sedikit makan dan sensasi panas pada perut. Bahkan gejala bisa berupa muntah ketika makanan yang kamu makan belum sempat dicerna.
- Jika terdapat masalah seksual pada pria, gejala dapat berupa gangguan ereksi. Sementara gejala yang muncul pada wanita berupa keringnya Miss V atau kesulitan orgasme.
- Jika terdapat masalah pada kandung kemih, gejala dapat berupa kebocoran urine atau kehilangan kemampuan untuk mengatur kapan harus buang air kecil.
- Berkeringat terlalu sedikit atau berkeringat terlalu banyak. Jika kondisi ini terjadi, bisa mengacaukan temperatur pada tubuh.
Neuropati perifer dapat memengaruhi satu saraf, dua atau lebih saraf pada daerah yang berbeda, atau banyak saraf sekaligus.
Baca juga: Neuropati Perifer Lebih Rentan Terjadi Pada Wanita, Benarkah?
Mengidap Neuropati Perifer, Ini Beberapa Hal yang Bisa Dilakukan
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengidap penyakit ini untuk membantu meringankan gejala yang terjadi, antara lain:
- Berolahraga, olahraga teratur seperti berjalan kaki dua hari sekali bisa mengurangi rasa sakit akibat dari neuropati perifer. Selain itu, berjalan kaki bisa meningkatkan kekuatan otot dan membantu mengendalikan kadar gula darah.
- Berhenti merokok, karena jika hal ini terus dilakukan dapat memengaruhi sirkulasi, dan meningkatkan risiko masalah pada kaki dan komplikasi neuropati perifer lainnya.
- Jika kamu pengidap diabetes dan mempunyai luka dalam tubuh. Rawat dengan baik dengan memeriksa luka setiap hari untuk mempercepat proses penyembuhan.
Baca juga: Inilah 4 Jenis Neuropati Perifer Berdasarkan Saraf yang Terganggu
Punya gejala penyakit ini? Lebih baik diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan